isbd suku bima

10
KELOMPOK 6 1.NURASIAH 2.FITRIYANI 3.EKA WULANDARI 4.WAHYU ARRUWY RIZKA 5.INDIS SA’ADAH 6.RISMA LISMAWATI

Upload: sicua050896

Post on 13-Feb-2017

150 views

Category:

Health & Medicine


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISBD SUKU BIMA

KELOMPOK 6 1.NURASIAH2.FITRIYANI3.EKA WULANDARI4.WAHYU ARRUWY

RIZKA5.INDIS SA’ADAH6.RISMA LISMAWATI

Page 2: ISBD SUKU BIMA

SUKU BIMA NUSA TENGGARA BARAT

1. Sejarah kebudayaan Bima Nusa Tenggara BaratAdat istiadat Dou Mbojo (Bima) yang melekat pada masyarakat NTB

diawali oleh sejarah nenek moyangnya yang pernah di jajah dan dikuasai oleh orang-orang hindu. Kekalahan kerajaan hindu membuat kebiasaan atau adat istiadat yang ada saling mengisi dan membaur dengan erat anatara yang satu dengan yang lainnya hingga tumbuh dan berkembang sampai sekarang. Misalnya saja perpaduan antara budaya hindu dan budaya islam seperti selametan laut yang dilakukan dengan menggelar zikir bersama yang disertai dengan perlengkapan sesajian yang akan di santap bersama dan sejenisnya.Gejala kebudayaan yang dominan di kehidupan masyarakat NTB adalah ketergantungan dan kepatuhan masyarakat terhadap tokoh-tokoh pemuka agama atau tokoh adat sebagai panutan dalam kehidupan sehari-hari. Karenanya pengaruh kehidupan masyarakat yang di landasi sistem patriakhis. Interpretasi ajaran agama yang belum tepat sering mempengaruhi sikap dan pandangan masyarakat yang di implementasikan pada sistem nilai sosial dan budaya sehingga mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kedudukan perempuan dan laki-laki dalam kehidupan bermasyarakat.

Page 3: ISBD SUKU BIMA

2. Makanan khas suku Bima Nusa tenggata baratMangge mada adalah salah satu dari sekian makanan khas bima yang sangat

diminati oleh masyarakat bima karena bentuk dan rasanya unik, gurih dan nikmat serta aromanya yang khas menggundang selera makan. Mangge mada terbuat dari jantung pisang yang kaya manfaat . lemang juga termasuk makanan khas Bima yang sudah mulay terlupakan.

Page 4: ISBD SUKU BIMA

3. Rumah adat Nusa Tenggara Barat

4. Pakaian Adat Nusa tenggara barat

Page 5: ISBD SUKU BIMA

5. Adat istiadat Perkawinan•Tahapan palingaMerupakan proses awal dari keseluruhan rangkaian tata cara adat dimana seorang jejaka melakukan penjajakan untuk mencari seorang gadis yang akan di jadikan pasangan hidup.•Peminangan Pada hari yang telah di sepakati sebelumnya, keluarga pihak pria beserta rombongan akan mendatangi rumah sang gadis untuk meminang.

•Upacara malam kapancaSehari sebelum hari H, tepatnya pada malam hari sebelum akad nikah, di rumah calon pengantin wanita akan dilakukan acara yang disebut dengan malam kapanca yaitu acara pemberian daun pacar atau inai untuk calon pengantin. Acara ini dilakukan oleh para ibu yang secra bergantian akan memasangkan lumatan daun pacar pada calon pengantin wanita. Tidak hanya di bagian kuku tetapi juga pada telapak tangan yang jumlahnya harus ganjil, tujuh atau sembilan.

Page 6: ISBD SUKU BIMA

Sebelum acara malam kapanca, calon pengantin wanita harus terlebih dulu melakukan acara sangongo yaitu upacara mandi uap dengan beraneka rempah dan bunga –bungaan. Setelah itu dilakukan acara siraman yang disebut Boho Oi Ndeu. Selanjtnya masih di rumah calon pengantin wanita , akan dilakukan acara Cafi Ra Hambu Maru kai yaitu membersihkan, menata dan merias kamar pengantin. Setelah semua acara selesai dilakukan, termasuk upacara kapanca dan acara-acara lainnya, selanjutnya di adakan acara Rawa Mbojo yaitu semacam nyanyian tradisional masyarakat Bima yang syairnya berupa pantun nasihat untuk calon pengantin sambil di iringi suara alat musik biola. Acara ini berlangsung sampai pagi menjelang.

Page 7: ISBD SUKU BIMA

•Upacara akad nikah Keesokan harinya pada waktu yeng telah di sepakati, datanglah rombongan calon pengantin pri a ke rumah keluarga calon pengantin wanita disertai dengan ketua adat sebagai juru bicara yang mewakili pihak orangtua. Sebelum rombongan keluarga calon pengantin pria masuk ke dalam rumah, mereka akan dihalangi oleh sekelompok ibu-ibu dari pihak keluarga pengantin wanita yang membawa sebatang galah bambu, acara ini disebut upacara Tapa Gala dimana calon pengantin pria tidak di perbolehkan masuk ke rumah calon istrinya dengan mudah. Beberapa orang ibu memegang sebatang galah bambu yang panjang dan kuat untuk menghalanginya. Rombongan calon pengantin pria harus mampu melewatinya. Pada saat inilah terjadi dorong mendorong antara kaum ibu dari pihak pengantin wanita dengan kaum ibu dari pihak pengantin pria. Pada akhirnya aksi dorong-mendorong ini akan di menangkan oleh ibu-ibu dari pihak pengantin pria.Selanjutnya, pihak pengantin pria juga harus memperlihatkan kemampuannya dalam bermain Gentao atau memainkan Pedang. Setelah semuanya bisa dilalui barulah rombongan pengantin pria dipersilahkan memasuki rumah untuk melakukan upacra akad nikah.•Akad TokencaiAcara tokencai ini dilakukan setelah upacara akad nikah selesai dilaksanakan. Pengantin pria datang menuju kamar pengantin untuk menjemput sang istri. Sebelum masuk, dia harus terlebih dulu mengetuk pintu kamar dan terjadilah acara saling berbalas pantun. Pintu kamar akan di bukakan bila pengantin pria bersedia memberikan hadiah atau sejumlah uang yang besarnya telah ditentukan oleh Ina Ru’u atau perias pengantin.

Page 8: ISBD SUKU BIMA

•Adat Kehamilan•Upacara salama LokoUpacara salama loko disebut juga dengan Kiri Loko dilakukan ketika kandungan seorang ibu berumur tujuh bulan. Upacara ini hanya dilakukan bagi seorang ibu yang pertama kali mengandung. Jalannya upacara dihadiri oleh kaum ibu dan dipimpin oleh Sando nggana (Dukun beranak) yang dibantu oleh enam orang tua adat wanita. Upacara akan dimulai pada saat Maci Oi Ndeu (Waktu yang tepat untuk mandi) sekitar jam 07.00. sando nggana menggelar tujuh lapis sarung. Setiap lapis sarung ditaburi beras dan kuning uang perak sa ece (satu ketip=10sen). Selain itu disimpan pula dua liku atau dua leo (dua bungkus bahan untuk menyirih). Maksud dari taburan beras kuning ialah agar ibu beserta calon bayinya akan hidup bahagia dan jaya. Uang sa ece sebagai peringatan kepada ibu bersama calon bayi, bahwa uang adalah modal dalam kehidupan. Di atas hamparan Tembe dan kain putih, ibu yang salama loko, tidur terlentang. Sando nggana (paraji/dukun) mengoles perut ibu dengan sebiji telur, yang di minyaki dengan minyak kelapa. Diikuti secara bergilir oleh enam orang tua adat, memohon kepada Allah SWT, agar ibu dan bayi selamat sejahtera. Upacara di lanjutkan dengan memandikan ibu yang salama loko. Di mandikan oleh sando nggana(dukun) dengan air Roa bou (air yang disimpan dalam priuk tanah yang baru) di campur dengan cempaka dan mundu (cempaka kuning dalam kejayaan, melati putih melambangkan kesucian). Waktu mandi ibu yang salama loko menginjak telur bekas di pakai mengoles perutnya dengan harapan agar melahirkan dengan mudah semudah ibu memecahkan telur.

Page 9: ISBD SUKU BIMA

Upacara di akhiri dengan Ngaha Mangonco (Makan rujak) sang suamipun ikut makan mangonco bersama peserta upacara.Sebuah kearifan lokal suku Bima apabila seorang istri sedang hamil adalah kedua pasangan suami istri dilarang untuk :1. Berkata yang tidak senonoh2. Menganiaya binatang atau manusia3. Tidak meneyembelih binatang ternak4. Tidak berhubungan suami istri bila mendengar berita ada tetangga

atau oranglain meninggal5. Tidak BAB sembarangan6. Tidak memotong sesuatu seperti kayu atau menggunting kertas7. Suami tidak di perkenanankan berburu8. Khusus untuk istri tidak boleh tidur disaat matahari menjelang

Page 10: ISBD SUKU BIMA

•Adat kelahiran•Upacara Cafi SariUpacara Cafi Sari dilakukan setelah bayi berumur tujuh hari. Cafi sari dalam bahasa indonesia berarti upacara menyapu lantai. Maksud dari upacara ini adalah menyampaikan puji syukur kepada allah swt atas limpahan rahmatnya karena sang ibu bersama sang bayi sudah lahir dengan selamat.•Upacara Dore ro boruUpacara dilakukan setelah bayi berusia tiga bulan (upacara potong rambut bayi).