lp asma brongkial

Upload: fadly

Post on 06-Jul-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    1/28

    BAB I

    KONSEP DASAR MEDIS

    1. Pengertian

    Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trachea dan bronchus

    terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan luas jalan napas dan

    derajatnya dapat berubah-ubah, baik secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan.

    Asma bronchiale adalah obstruksi atau penyempitan sebagian dari bronchus yang

     bersifat reversible disertai dengan berkurangnya aliran udara dan wheezing (Price ylvia A !

    "ilson #orraine $,%&&'

    Asma adalah keadaan klinik yang ditandai oleh masa penyempitan bronchusreversible, dipisahkan oleh masa dimana ventilasi mendekati keadaan normal ( )runner dan

    udarth, %&&%

    Profesi Ners Angkatan VII

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    2/28

    2. Etiologi

    ampai saat ini etiologi dari Asma Bronkhial belum diketahui. uatu hal yang yang

    menonjol pada penderita Asma adalah fenomena hiperaktivitas bronkus. )ronkus penderita

    asma sangat peka terhadap rangsangan imunologi maupun non imunologi.

    '.  Adapun rangsangan atau faktor pencetus yang sering menimbulkan Asma adalah*

    (meltzer ! )are, %&&%.

    a.  +aktor ekstrinsik (alergik * reaksi alergik yang disebabkan oleh alergen atau alergen

    yang dikenal seperti debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang.

     b.  +aktor intrinsik(non-alergik * tidak berhubungan dengan alergen, seperti common

    cold, infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan dapat

    mencetuskan serangan.

    c.  Asma gabungan)entuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk 

    alergik dan non-alergik

    %.  $enurut he #ung Association of anada, ada dua faktor yang menjadi pencetus asma *

    a.  Pemicu Asma (Trigger 

    Pemicu asma mengakibatkan mengencang atau menyempitnya saluran

     pernapasan (bronkokonstriksi. Pemicu tidak menyebabkan peradangan. Trigger 

    dianggap menyebabkan gangguan pernapasan akut, yang belum berarti asma, tetapi

     bisa menjurus menjadi asma jenis intrinsik.

    ejala-gejala dan bronkokonstriksi yang diakibatkan oleh pemicu cenderung

    timbul seketika, berlangsung dalam waktu pendek dan relatif mudah diatasi dalam

    waktu singkat. /amun, saluran pernapasan akan bereaksi lebih cepat terhadap pemicu,

    apabila sudah ada, atau sudah terjadi peradangan. 0mumnya pemicu yang

    mengakibatkan bronkokonstriksi adalah perubahan cuaca, suhu udara, polusi udara,

    asap rokok, infeksi saluran pernapasan, gangguan emosi, dan olahraga yang

     berlebihan.

     b. Penyebab Asma ( Inducer Penyebab asma dapat menyebabkan peradangan (inflamasi dan sekaligus

    hiperresponsivitas (respon yang berlebihan dari saluran pernapasan. Inducer  dianggap

    sebagai penyebab asma yang sesungguhnya atau asma jenis ekstrinsik. Penyebab asma

    dapat menimbulkan gejala-gejala yang umumnya berlangsung lebih lama (kronis, dan

    lebih sulit diatasi. 0mumnya penyebab asma adalah alergen , yang tampil dalam

     bentuk ingestan (alergen yang masuk ke tubuh melalui mulut, inhalan (alergen yang

    dihirup masuk tubuh melalui hidung atau mulut, dan alergen yang didapat melalui

    kontak dengan kulit

    Profesi Ners Angkatan VII

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    3/28

    1. edangkan #ewis et al. (%&&& tidak membagi pencetus asma secara spesifik. $enurut

    mereka, secara umum pemicu asma adalah*

    a. +aktor predisposisi

    enetik 

    +aktor yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui

     bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya

    mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. 2arena adanya bakat

    alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit  Asma Bronkhial  jika terpapar 

    dengan faktor pencetus. elain itu hipersensitivitas saluran pernapasannya juga bisa

    diturunkan.

     b.  +aktor presipitasi

    '  Alergen

    3imana alergen dapat dibagi menjadi 1 jenis, yaitu*a  4nhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan seperti debu, bulu binatang,

    serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi.

     b  4ngestan, yang masuk melalui mulut yaitu makanan (seperti buah-buahan dan

    anggur yang mengandung sodium metabisulfide dan obat-obatan (seperti aspirin,

    epinefrin, A5- inhibitor, kromolin.

    c  2ontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit. ontoh * perhiasan, logam

    dan jam tangan

    Pada beberapa orang yang menderita asma respon terhadap 4g 5 jelas merupakan

    alergen utama yang berasal dari debu, serbuk tanaman atau bulu binatang. Alergen ini

    menstimulasi reseptor 4g 5 pada sel mast sehingga pemaparan terhadap faktor 

     pencetus alergen ini dapat mengakibatkan degranulasi sel mast. 3egranulasi sel mast

    seperti histamin dan protease sehingga berakibat respon alergen berupa asma.

    %  6lahraga

    ebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan

    aktivitas jasmani atau olahraga yang berat. erangan asma karena aktifitas biasanya

    terjadi segera setelah selesai beraktifitas. Asma dapat diinduksi oleh adanya kegiatanfisik atau latihan yang disebut sebagai Exercise Induced Asthma (54A yang biasanya

    terjadi beberapa saat setelah latihan.misalnya* jogging, aerobik, berjalan cepat,

    ataupun naik tangga dan dikarakteristikkan oleh adanya bronkospasme, nafas pendek,

     batuk dan wheezing. Penderita asma seharusnya melakukan pemanasan selama %-1

    menit sebelum latihan.

    1  4nfeksi bakteri pada saluran napas

    4nfeksi bakteri pada saluran napas kecuali sinusitis mengakibatkan eksaserbasi pada

    asma. 4nfeksi ini menyebabkan perubahan inflamasi pada sistem trakeo bronkial dan

    Profesi Ners Angkatan VII

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    4/28

    mengubah mekanisme mukosilia. 6leh karena itu terjadi peningkatan hiperresponsif 

     pada sistem bronkial.

    7  tres

    tres 8 gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa

    memperberat serangan asma yang sudah ada. Penderita diberikan motivasi untuk 

    mengatasi masalah pribadinya, karena jika stresnya belum diatasi maka gejala

    asmanya belum bisa diobati.

    9  angguan pada sinus

    :ampir 1&; kasus asma disebabkan oleh gangguan pada sinus, misalnya rhinitis

    alergik dan polip pada hidung. 2edua gangguan ini menyebabkan inflamasi membran

    mukus.

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    5/28

    manapun letak hipersensitivitas respon peradangan tersebut, hasil akhirnya adalah

     bronkospasme, pembentukan mukus, edema dan obstruksi aliran udara.

    erjadinya obstruksi bronchus dapat dimulai dari aktivitas biologik pada mediator sel

    mast dan dapat dibagi dalam 1 (tiga fase utama *

    '. +ase cepat dan spasmogenik 

    =ika ada pencetus terjadilah peningkatan tahanan saluran nafas yang cepat dalam '&

     > '9 menit. erdapat peningkatan faktor komotaktik neutrofil sejalan dengan

    meningkatnya tahanan saluran nafas. +ase cepat ini kemungkinan besar melalui kerja

    histamin terdapat otot polos secara langsung atau melalui refleks vagal.

    %. +ase #ambat dan #ama

    ?angsangan bronkus oleh alergen spesifik menyebabkan peninggian tahanan

    saluran nafas yang menghebat maksimum setelah < > @ jam. ?eaksi ini tergantung pada

    4g 5 yang biasanya berhubungan dengan pengumpulan netrofil 7 > @ jam setelah

    rangsangan. ?eaksi ini juga berhubungan dengan reaktivasi sel mast. #ekotrin,

     prostaglandin dan tromboksan mungkin juga mempunyai peranan pada reaksi ini karena

    mediator ini menyebabkan kontraksi otot polos bronchus yang lama dan oedema sub

    mukosa.

    1. +ase 4nflamasi ub Acut atau 2ronik 

    $ediator PA+ (Platelet Activating Factor) yang dihasilkan oleh sel mast, basofil

    dan makrofag dapat menyebabkan hipertropi otot polos dan kerusakan mukosa bronchus.

    PA+ juga dapat menyebabkan bronkokontriksi yang lebih kuat.

    4. Gamaran Klini! 

    ejala asma yang klasik terdiri atas batuk, sesak nafas dan mengi (wheezing dan

     pada sebagian penderita disertai rasa nyeri di dada. Pada waktu serangan penderita bernafas

    cepat dan dalam, gelisah, duduk dengan menyangga ke depan serta tampak otot-otot bantu

     pernafasan bekerja keras.

    ejala-gejala tersebut tidak selalu terdapat bersama-sama, sehingga kita mengetahui

     beberapa tingkatan penderita asma sebagai berikut *

    Profesi Ners Angkatan VII

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    6/28

    '. ingkat Pertama, yaitu penderita asma yang secara klinis normal, tanpa kelainan

     pemeriksaan fisis maupun kelainan pemeriksaan fungsi parunya. Pada penderita ini

    timbul gejala asma bila ada faktor pencetus.

    %. ingkat kedua, yaitu penderita asma tanpa keluhan dan tanpa kelainan pada pemeriksaan

    fisisnya, tetapi fungsi paru-parunya menunjukkan tanda-tanda obstruksi jalan nafas.

    1. ingkat ketiga, adalah penderita asma tanpa keluhan tetapi pada pemeriksaan fisis

    maupun pemeriksaan fungsi paru menunjukkan tanda obstruksi jalan nafas. penderita ini

    sudah sembuh dari serangan asmanya, tetapi bila tidak meneruskan pengobatannya akan

    mudah mendapat serangan asma kembali.

    7. ingkat keempat, adalah penderita yang mengeluh sesak nafas, batuk dan nafas berbunyi.

    Pada pemeriksaan fisis maupun pemeriksaan spirometri dan ditemukan tanda-tanda

    obstruksi jalan nafas. penderita tingkat ini terbagi atas beberapa tingkat atau derajat.

    9. ingkat kelima, adalah status asmatikus yaitu suatu keadaan darurat medis berupa

    serangan asma acut yang berat bersifat refrakter sementara, terhadap pengobatan yang

    diberikan8lasim dipakai. 6bstruksi jalan nafas harus diperhatikan dengan serius.

    abel ' * 3erajat Asma berdasarkan aktivitas jasmani

    Dera"at

    Kea#aan Klinis$Kemam%&an

    A!ti'itas (asmani

      4

      A

      )

      44

      A

      )

    3apat bekerja dengan agak susah, tidur kadang-

    kadang terganggu.

    3apat bekerja dengan susah payah, tidur seringkali

    terganggu

    iduran8duduk, bisa bangun dengan agak susah,

    tidur terganggu.

    iduran8duduk, bisa bangun dengan susah payah

     /adi '%& B8menit

      iduran8duduk, tidak bisa bangun

    Profesi Ners Angkatan VII

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    7/28

      444

      4C

     /adi D '%& B8menit

    Pasien tidak dapat bergerak lagi dan kelelahan.

    Pada serangan asma yang berat gejala-gejala yang timbul makin banyak antara lain*

    '.2ontraksi otot-otot bantu pernafasan, terutama otot sternokleidomastoideus.

    %.ianosis

    1.ilent chest

    7.angguan kesadaran

    9.Penderita tampak letih

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    8/28

    a. Asma ringan, pasien berbicara sering terhenti untuk menarik nafas.

     b. Asma sedang, pasien berbicara satu kata > satu kata.

    c. Asma berat, penderita tidak dapat berbicara lagi karena terlalu sesak.

    ). Pemeri!saan Diagnosis

    a. pirometri untuk menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas reversibel. Peningkatan +5C,

    atau +C sebanyak D %&; menunjukkan diagnosis asma.

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    9/28

    c. $emberikan pendidikan kesehatan kepada penderita dan

    keluarganya mengenai penyakit asma baik mengenai cara pengobatan maupun perjalanan

     penyakitnya.

    =enis obat yang diberikan tergantuna kepada riwayat pengobatan sebelumnya serta

    derajat berat penyakit.

    ecara klinis derajat berat penyakit asma dapat dibagi atas *

    a. Asma Acut 4ntermitten

    6bat-obat yang diberikan yaitu golongan adrenergik atau teofilin.obat

    golongan adrenergik beta banyak dipilih karena bekerja cepat terutama aerosol.

    )ila obat golongan adrenergik beta tidak memberikan hasil yang memuaskan

    dapat ditambah teofilin oral dengan dosis 7 mg.kg ))8kali dan apabila hal ini

    masih belum menolong dapat ditambah prednison 1& > 7& mg untuk beberapa hari.

     b. Asma Acut dan tatus Asmatikus

    Pada penderita asma acut dan status asmatikus, tindakan yang segera

    dilakukan adalah pemberian 6% yang dilembabkan % > 7 liter8menit. Pada penderita

    dengan obat adrenergik beta tanpa respon yang memuaskan hendaknya segera

    diberikan kortikosteroid.

    Pada penderita dengan gagal nafas harus segera dirawat di ruang intensif 

    karena pertolongan yang tidak adekuat akan mengancam jiwa penderita.

    Pengobatan yang diberikan berupa *

    i. 6bat-obat golongan adrenergik beta selektif.

    ii. eofilin dan kalau perlu pemberian kortikosteroid

    elain pengobatan diatas diberikan juga terapi sebagai berikut *

    '. 6ksigen, %-7 liter permenit.

    %. 4nfus cairan % > 1 liter8hari, penderita boleh minum

    1. Aminofilin 9 > < mg8kg )), 4C (dosis awal dan &,9 > &,G mg8kg ))8jam

    (dosis pemeliharaan.

    7. 2ortikosteroid, hidrokortison 7 mg8kg.)) 4C atau 3eBamethason '& > %& mg.

    9. Antibiotik bila ada tanda-tanda infeksi.

    c. Asma 2ronik Persisten

    Pengobatannya bertujuan untuk mempertahankan keutuhan jalan nafas

    seoptimal mungkin. elain itu perlu disertai penyuluhan dan pendidikan, baik 

    Profesi Ners Angkatan VII

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    10/28

    terhadap penderita maupun keluarganya karena kegagalan pengobatan mungkin

    disebabkan oleh ketidaktahuan penderita cara memakai obat secara tepat.

    elain itu tidak kalah pentingnya adalah menghindari faktor pencetus

    serangan asma.

    :al-hal yang perlu diperhatikan8dipertimbangkan *

    '. +isioterapi * erutama mengajarkan cara

     bernafas efektif yang berguna pada serangan akut, serta

    dapat membantu mengeluarkan sekret.

    %. Psikoterapi * 2arena kadang-kadang penderita

    menunjukkan anBietas yang bisa menghambat

     penatalaksanaan perawatan dan pengobatan penderita.

    1. Pendidikan kesehatan kepada penderita dan keluarganya.

    ,. Prognosis

    a. ergantung pada tipe awal, manifestasi alergik mungkin akan

     berkurang dengan bertambahnya usia.

     b. Pengobatan di antara waktu serangan sering mencegah

    serangan akut.

    c. tatus asmatikus tetap merupakan sindrom yang mengancam

     jiwa penderita.

    BAB II

    AS-AN KEPERA/A0AN

    '. Pengkajian (assesment)

    3ata dasar pengkajian pasien dengan asma bronchiale

    A!ti'itas$istiraatejala *2elelahan, keletihan, malaise

    2etidakmampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari karena sulit bernafas.

    2etidakmampuan tidur, perlu tidur dalam posisi duduk tinggi.

    3ispnea pada saat istirahat atau respons terhadap aktivitas atau latihan.

    anda* 2eletihan

    elisah, insomnia

    2elemahan umum8kehilangan massa otot.

    Profesi Ners Angkatan VII

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    11/28

    Sir!&lasi

      ejala * Pembengkakan pada ekstremitas bawah

      anda * Peningkatan tekanan darah

    Peningkatan frekuensi jantung8takikardia berat, disritmia.

    3istensi vena leher (penyakit berat

    5dema dependen, tidak berhubungan dengan penyakit jantung.

    "arna kulit8membran mukosaH normal atau abu-abu8sianosis.

    Pucat dapat menunjukkan anemia.

    Integritas Ego

      ejala * Peningkatan faktor resiko Perubahan pola hidup

      anda * Ansietas, ketakutan, peka rangsang.

    Ma!anan$airan

      ejala * $ual8muntah, /afsu makan buruk8anoreksia

    2etidakmampuan makanan karena distress pernafasan.

      anda * urgor kulit buruk  

    6edema dependen

    )erkeringat

    Penurunan berat badan, massa otot

    Pernafasan

      ejala * /afas pendek, rasa dada tertekan, ketidakmampuan untuk bernafas.

    )atuk menetap dengan produksi sputum setiap hari.

    5pisode batuk hilang timbul.

    ?iwayat pneumonia berulang, terpajan pada polusi kimia8iritan atau debu.

    +aktor keluarga atau keturunan

    Penggunaan oksigen pada malam hari terus menerus.

      anda * Pernafasan biasa cepat

    Penggunaan otot bantu pernafasan.

    3adaH bentuk barel chest, gerakan diafragma minimal.

    )unyi nafasH ronchi, mengi sepanjang area paru

    Perkusi * hyperresonan (jebakan udara, pekak pada area paru (cairan, mukosa.

    Profesi Ners Angkatan VII

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    12/28

    2esulitan bicara kalimat atau lebih dari 7 atau 9 kata sekaligus.

    "arna * pucat dengan sianosis bibir dan dasar kuku.

    Keamanan

      ejala * ?iwayat reaksi alergi atau sensitif terhadap zat8faktor lingkungan.

    Adanya8berulangnya infeksi

    2emerahan8berkeringat

    Se!s&alitas

      ejala * Penurunan libido

    Intera!si sosial

      ejala * :ubungan ketergantungan

    2urang sistem pendukung

    2egagalan dukungan dari pasangan8orang terdekat

    Penyakit lama atau ketidakmampuan membaik.

      anda *2etidakmampuan untuk membuat8mempertahankan suara karena distress

     pernafasan.

    2eterbatasan mobilitas fisik.

    2elalaian hubungan dengan anggota keluarga lain.

    Pemeri!saan Diagnosti! 

    a. inar B dada * 3apat menyatakan hyperinflasi paru-paru, mendatarnya

    diafragma, peningkatan area udara retrosternal, hasil normal selama periode remisi.

     b. est fungsi paru * 0ntuk menentukan penyebab dispnea, melihat obstruksi,

    memperkirakan derajat disfungsi.

    c. # * $eningkat

    d. Colume residu * $eningkat

    e. +5C8+C * ?asio volume meningkat

    f. 3A * Pa 6% menurun Pa 6% menurun, p: normal atau asidotik,

    alkalosis ringan sekunder.

    g. )ronkogram * 0ntuk menunjukkan dilatasi silindris bronchus saat

    inspirasi.

    h. =3# dan differensial * Peningkatan eosinofil

    i. putum * 2ultur untuk menentukan adanya infeksi8jenis kuman

    Profesi Ners Angkatan VII

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    13/28

     j. 52 * 3eviasi aksis kanan, peninggian gelombang P.

    B. DIAGNOSA KEPERA/A0AN ASMA ANG M-NGKIN M-N-5

    '. )ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan tachipnea, peningkatan

     produksi mukus, kekentalan sekresi dan bronchospasme.

    %. angguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler > alveolar 

    1. Pola /afas tidak efektif berhubungan dengan penyempitan bronkus..

    7. /yeri akutH ulu hati berhubungan dengan proses penyakit.

    9. 2etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor 

     psikologis dan biologis yang mengurangi pemasukan makanan

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    14/28

    . RENANA KEPERA/A0AN

    RENANA KEPERA/A0AN

    NO

    DIAGNOSA KEPERA/A0AN

    0-(-AN DAN KRI0ERIA ASI5 6NO7

    IN0ER8ENSI 6NI7

    '

    )ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan tachipnea, peningkatan produksi mukus, kekentalan sekresi dan bronchospasme.

    etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 B %7 jam, pasien mampu *

      ?espiratory status * Centilation

      ?espiratory status * Airway patency

      Aspiration ontrol,

    3engan kriteria hasil *

      $endemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips

      $enunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara

    nafas abnormal

      $ampu mengidentifikasikan dan mencegah factor yang dapat menghambat jalan nafas

    Profesi Ners Angkatan VII

    UIN Alauddin Makassar 14

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    15/28

    NI 9

    Airway $anagement

      )uka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu

      Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

      4dentifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan

      Pasang mayo bila perlu

      #akukan fisioterapi dada jika perlu

      2eluarkan sekret dengan batuk atau suction

      Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

      #akukan suction pada mayo

      )erikan bronkodilator bila perlu

      )erikan pelembab udara 2assa basah /al #embab

      Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.

      $onitor respirasi dan status 6%

    %

    angguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler > alveolar 

    etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 B %7 jam, pasien mampu *  ?espiratory tatus * as eBchange

      ?espiratory tatus * ventilation

      Cital ign tatus

    3engan kriteria hasil *

    Profesi Ners Angkatan VII

    UIN Alauddin Makassar 15

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    16/28

      $endemonstrasikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi yang adekuat

      $emelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress pernafasan

      $endemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu

     bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips

      anda tanda vital dalam rentang normal

    NI 9

    Air:a; Management

      )uka jalan nafas, gunakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu

      Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

      4dentifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan

      Pasang mayo bila perlu

      #akukan fisioterapi dada jika perlu

      2eluarkan sekret dengan batuk atau suction

      Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

      #akukan suction pada mayo

      )erika bronkodilator bial perlu

      )arikan pelembab udara

      Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.

      $onitor respirasi dan status 6%

    Profesi Ners Angkatan VII

    UIN Alauddin Makassar 16

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    17/28

    Res%irator; Monitoring

      $onitor rata > rata, kedalaman, irama dan usaha respirasi

      atat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan intercostal

      $onitor suara nafas, seperti dengkur 

      $onitor pola nafas * bradipena, takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes, biot

      atat lokasi trakea

      $onitor kelelahan otot diagfragma (gerakan paradoksis

      Auskultasi suara nafas, catat area penurunan 8 tidak adanya ventilasi dan suara tambahan

      entukan kebutuhan suction dengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napas utama

      Auskultasi suara paru setelah tindakan untuk mengetahui hasilnya

    1

    Pola /afas tidak efektif berhubungan dengan penyempitan bronkus

    etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 B %7 jam, pasien mampu *

      ?espiratory status * Centilation

    Profesi Ners Angkatan VII

    UIN Alauddin Makassar 17

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    18/28

      ?espiratory status * Airway patency

      Cital sign tatus

    3engan 2riteria :asil *

      $endemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu

     bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips

      $enunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara

    nafas abnormal

      anda anda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan

    NI 9

    Air:a; Management

      )uka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu

      Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

      4dentifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan

      Pasang mayo bila perlu

      #akukan fisioterapi dada jika perlu

      2eluarkan sekret dengan batuk atau suction

      Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan

      #akukan suction pada mayo

      )erikan bronkodilator bila perlu

      )erikan pelembab udara 2assa basah /al #embab

    Profesi Ners Angkatan VII

    UIN Alauddin Makassar 18

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    19/28

      Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.

      $onitor respirasi dan status 6%

    0era%i O!sigen

      )ersihkan mulut, hidung dan secret trakea

      Pertahankan jalan nafas yang paten

      Atur peralatan oksigenasi

      $onitor aliran oksigen

      Pertahankan posisi pasien

      6bservasi adanya tanda tanda hipoventilasi

      $onitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi

    8ital sign Monitoring

      $onitor 3, nadi, suhu, dan ?? 

      atat adanya fluktuasi tekanan darah

      $onitor C saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri

      Auskultasi 3 pada kedua lengan dan bandingkan

      $onitor 3, nadi, ??, sebelum, selama, dan setelah aktivitas  $onitor kualitas dari nadi

      $onitor frekuensi dan irama pernapasan

      $onitor suara paru

      $onitor pola pernapasan abnormal

    Profesi Ners Angkatan VII

    UIN Alauddin Makassar 19

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    20/28

      $onitor suhu, warna, dan kelembaban kulit

      $onitor sianosis perifer 

      $onitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik

      4dentifikasi penyebab dari perubahan vital sign

    7

     /yeri akutH ulu hati berhubungan dengan proses penyakit.

    etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 B %7 jam, pasien mampu *

      Pain #evel,

      Pain control,

      omfort level

    3engan 2riteria :asil *

      $ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan

      $elaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

      $ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri  $enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

      anda vital dalam rentang normal

    NI 9

    Profesi Ners Angkatan VII

    UIN Alauddin Makassar 2

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    21/28

    Pain Management

      #akukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

      6bservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

      unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien

      2aji kultur yang mempengaruhi respon nyeri

      5valuasi pengalaman nyeri masa lampau

      5valuasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau

      )antu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

      2ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

      2urangi faktor presipitasi nyeri

      Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal

      2aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi

      Ajarkan tentang teknik non farmakologi

      )erikan analgetik untuk mengurangi nyeri

      5valuasi keefektifan kontrol nyeri

      ingkatkan istirahat

      2olaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

      $onitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

    Analgesi A#ministration

      entukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat

    Profesi Ners Angkatan VII

    UIN Alauddin Makassar 21

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    22/28

      ek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi

      ek riwayat alergi

      Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu

      entukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri

      entukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal

      Pilih rute pemberian secara 4C, 4$ untuk pengobatan nyeri secara teratur 

      $onitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

      )erikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat

      5valuasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping

    9

    2etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor psikologis dan biologis yang mengurangi pemasukan

    makanan

    etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 B %7 jam, pasien mampu *

      /utritional tatus * food and +luid 4ntake

      /utritional tatus * nutrient 4ntake

      "eight control

    3engan 2riteria :asil *  Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan

      )erat badan ideal sesuai dengan tinggi badan

      $ampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

      idk ada tanda tanda malnutrisi

    Profesi Ners Angkatan VII

    UIN Alauddin Makassar 22

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    23/28

      $enunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan

      idak terjadi penurunan berat badan yang berarti

    NI 9

    N&trition Management

      2aji adanya alergi makanan

      2olaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.

      Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake +e

      Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin

      )erikan substansi gula

      Iakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

      )erikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi

      Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.

      $onitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

      )erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

      2aji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

    N&trition Monitoring

      )) pasien dalam batas normal  $onitor adanya penurunan berat badan

      $onitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan

      $onitor interaksi anak atau orangtua selama makan

      $onitor lingkungan selama makan

    Profesi Ners Angkatan VII

    UIN Alauddin Makassar 23

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    24/28

      =adwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan

      $onitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

      $onitor turgor kulit

      $onitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah

      $onitor mual dan muntah

      $onitor kadar albumin, total protein, :b, dan kadar :t

      $onitor makanan kesukaan

      $onitor pertumbuhan dan perkembangan

      $onitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva

      $onitor kalori dan intake nuntrisi

      atat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.

      atat jika lidah berwarna magenta, scarlet

    <

    4ntoleransi aktivitas berhubungan dengan batuk persisten dan ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan tubuh.

    etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 B %7 jam, pasien mampu *

      5nergy conservation

      Activity tolerance  elf are * A3#s

    3engan 2riteria :asil *

      )erpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan ?? 

      $ampu melakukan aktivitas sehari hari (A3#s secara mandiri

    Profesi Ners Angkatan VII

    UIN Alauddin Makassar 24

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    25/28

    NI 9

    Ati'it; 0era%;

      2olaborasikan dengan enaga ?ehabilitasi $edik dalammerencanakan progran terapi yang tepat.

      )antu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan

      )antu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social

      )antu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan

      )antu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek 

      )antu untuk mengidentifikasi aktivitas disukai

      )antu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang

      )antu pasien8keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas

      ediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas

      )antu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan

      $onitor respon fisik, emoi, social dan spiritual

    Profesi Ners Angkatan VII

    UIN Alauddin Makassar 25

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    26/28

    Profesi Ners Angkatan VII

    UIN Alauddin Makassar 26

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    27/28

     PENYIMPANGAN KDM ASMA

    Alergen8non allergen

      $erangsang respon imun menjadi aktif 

      $erangsang 4g 5

      $enempel pada sel mast

      3egrenulasi sel mast

      Pelepasan histamine,bradikinin , prostaglandin

    Pembentukan membran mukosa Casokonyriksi otot polos Pembentukan mucus

      6bstrksi jalan napas )roncho konstriksi ! edema Akumulas

      secrditrahea ! bronchus

    uplay 6%J ketidak seimbangan )ronchospasme

    Centilasi > perfusi

    K frekuensi ventilasi

      media pertumbuhan bakteri

     

    $engrangsang :ipoksia

      nervus vagus

    Kproduksi :cl $etabolisme J

      3istress astrointestinal

    $ual muntah

    DA

  • 8/17/2019 Lp Asma Brongkial

    28/28

    AP ylvia, dkk, %&&%,  Patofisiologi   Konsep Klinis Proses Penyakit-Penyakit, edisi 7, buku ',

    5, =akarta.

    3oenges 5. $arilynn, %&&7, Rencana Asuan Kepera!atan, edisi 444, 5, =akarta.

    =. Purnawan, %&&&, Kapitas Selekta Ke"okteran, $edia Aesculapius, +204, =akarta.

     /anda 4nternational, %&&'. N&rsing Diagnosis lassifiation 2==) > 2==*. 0A* copyright

    P. ?obert, %&&9, Pengka#ian $isik Kepera!atan, 5, =akarta.

    oeparman, dkk, %&&1, Il%u Penyakit Dala%, edisi 44, 5, =akarta.

    meltzer ! )are (%&&',  &R'NNER ( S'DDAR)*S )E+)&K $ MEDIA.-

     S'RGIA. N'RSING /t E"ition 0)er#e%aan1 Ali &aasa Agung 2aluyo, Penerbit

    )uku 2edokteran 5. =akarta.

    ucker $. usan, dkk, %&&