23 224 2 &433 &41$ - erepo.unud.ac.id

9
Online Security This site has no rating CURRENT ARCHIVES ABOUT SEARCH Register Login HOME ARCHIVES Vol.9 No.1, Januari 2014 PUBLISHED: 2014-01-14 REAL EARNINGS MANAGEMENT SEBAGAI PREDIKTOR RASIO PEMBAYARAN DIVIDEN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PDF ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENERIMAAN OPINI AUDITOR DENGAN MODIFIKASI GOING CONCERN (Studi Empiris di Bursa Efek Indonesia) PDF METODE GROUNDED THEORY DALAM RISET KUALITATIF PDF PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA LINGKUNGAN BERBASIS PROPER PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PDF MOTIVASI SEBAGAI PENENTU PERENCANAAN KEUANGAN (SUATU STUDI PUSTAKA) PDF PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TERHADAP RETURN SAHAM PDF PENGUJIAN VALIDITAS EMPIRIS CAPITAL ASSET PRICING MODEL DI PASAR MODAL INDONESIA PDF ARTICLES Putu Sinta Ayu Diasari, I Gusti Ngurah Agung Suaryana Angga Patria Gama, Sri Astuti I Gusti Ayu Nyoman Budiasih Candra Widi Sari, I Gusti Ketut Agung Ulupui Peter Garlans Sina ' Sumarno Yolanda Marsyella Simangunsong, Dewa Gede Wirama MAKE A SUBMISSION PAST ISSUES Vol.12 No.1, Januari 2017 Vol.11 No.2, Juli 2016 Vol.11 No.1, Januari 2016 Vol.10 No.2, Juli 2015 Vol.10 No.1, Januari 2015 ABOUT THE JOURNAL FOCUS AND SCOPE ETHICS STATEMENT EDITORIAL TEAMS PEER REVIEWERS AUTHOR GUIDELINES TEMPLATE ARTICLE CITEDNESS SCOPUS CONTACT VISITOR STATISTIC INDEXED BY Ruang Jurnal, Gedung Program Ekstensi Lantai I Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana Jln. P. B. Sudirman Denpasar,-Bali, Indonesia E-mail : [email protected]

Upload: others

Post on 05-May-2022

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 23 224 2 &433 &41$ - erepo.unud.ac.id

Online SecurityThis site has no rating

CURRENT ARCHIVES ABOUT SEARCH

Register Login

HOME ARCHIVES Vol.9 No.1, Januari 2014

PUBLISHED: 2014-01-14

REAL EARNINGS MANAGEMENT SEBAGAI PREDIKTOR RASIO PEMBAYARAN DIVIDEN DAN IMPLIKASINYATERHADAP NILAI PERUSAHAAN

PDF

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENERIMAAN OPINI AUDITOR DENGAN MODIFIKASI GOING CONCERN (Studi Empirisdi Bursa Efek Indonesia)

PDF

METODE GROUNDED THEORY DALAM RISET KUALITATIF

PDF

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA LINGKUNGAN BERBASIS PROPER PADAPERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PDF

MOTIVASI SEBAGAI PENENTU PERENCANAAN KEUANGAN (SUATU STUDI PUSTAKA)

PDF

PENGARUH KINERJA KEUANGAN BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TERHADAP RETURNSAHAM

PDF

PENGUJIAN VALIDITAS EMPIRIS CAPITAL ASSET PRICING MODEL DI PASAR MODAL INDONESIA

PDF

ARTICLES

Putu Sinta Ayu Diasari, I Gusti Ngurah Agung Suaryana

Angga Patria Gama, Sri Astuti

I Gusti Ayu Nyoman Budiasih

Candra Widi Sari, I Gusti Ketut Agung Ulupui

Peter Garlans Sina

' Sumarno

Yolanda Marsyella Simangunsong, Dewa Gede Wirama

MAKE A SUBMISSION

PAST ISSUES

Vol.12 No.1, Januari 2017

Vol.11 No.2, Juli 2016

Vol.11 No.1, Januari 2016

Vol.10 No.2, Juli 2015

Vol.10 No.1, Januari 2015

ABOUT THE JOURNAL

FOCUS AND SCOPE

ETHICS STATEMENT

EDITORIAL TEAMS

PEER REVIEWERS

AUTHOR GUIDELINES

TEMPLATE ARTICLE

CITEDNESS SCOPUS

CONTACT

VISITOR STATISTIC

INDEXED BY

Ruang Jurnal, Gedung Program Ekstensi Lantai IFakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana

Jln. P. B. Sudirman Denpasar,-Bali, IndonesiaE-mail : [email protected]

Page 2: 23 224 2 &433 &41$ - erepo.unud.ac.id

PENGUJIAN VALIDITAS EMPIRIS CAPITAL ASSET PRICING MODELDI PASAR MODAL INDONESIA

Yolanda Marsyella Simangunsong1

Dewa Gede Wirama21Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

e-mail: [email protected] Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK

Analisis perdagangan sekuritas yang cermat, teliti serta didukung dengan data-data yang akurat diperlukanuntuk mengetahui tingkat keuntungan serta risiko dalam berinvestasi. Krisis keuangan globalmenyebabkan banyak akademisi mempertanyakan validitas efisiensi pasar dan Capital Asset PricingModel yang merupakan salah satu model estimasi yang dapat menentukan hubungan return dan risiko.Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas empiris Capital Asset Pricing Modeldi pasar modalIndonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel 45 perusahan(270 amatan) yang tergabung dalam LQ45 periode Agustus 2012 sampai Januari 2013. Teknik analisisregresi linear sederhana dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara beta danreturn. Hasil analisis menunjukkan bahwa beta tidak menjelaskan return. Selain itu, empat prediksilainnya yang digunakan untuk menguji Capital Asset Pricing Model secara empiris tidak dapatterpenuhi. Hal ini berarti bahwa Capital Asset Pricing Model tidak valid di pasar modal Indonesia.

Kata kunci: beta,CAPM, LQ45, return

ABSTRACT

A careful analysis of securities trading, supported by thorough and accurate data needed to determinethe level of returns and risks in investing. The global financial crisis led many academics to questionthe validity of market efficiency and the Capital Asset Pricing Model which is one of the estimationmodel that can determine the return and risk relationship. This study aimed to test the empiricalvalidity of Capital Asset Pricing Model in Indonesian capital market. This study used a quantitativeapproach with 45 firms as sample (270 observations) which were incorporated on LQ45 stock indexin the period of August 2012 until January 2013. Simple linear regression analysis was conducted toobtain an overview of the relationship between beta and return. The analysis showed that beta did notexplain return. In addition, four other predictions that were used to empirically test the Capital AssetPricing Model could not be fulfilled. This meant that the Capital Asset Pricing Model was not valid inthe Indonesian capital market.

Keywords: beta,CAPM, LQ45, return

PENDAHULUAN

Investasi merupakan salah satu aktivitaspendanaan yang terdapat pada sebuah perusahaan.Aktivitas pendanaan atau investasi ini biasanyadilakukan melalui pasar modal. Kinerja pasar modalserta minat masyarakat terhadap kegiatan investasipada pasar modal yang semakin meningkatmengakibatkan kebutuhan akan analisis perdagangansekuritas yang cermat, teliti serta didukung dengandata-data yang akurat. Analisis tersebut diperlukanuntuk mengetahui tingkat keuntungan dalamberinvestasi. Pada umumnya, investor inginmeminimalkan risiko (minimize risk) tersebut danmeningkatkan perolehan (maximize return). Hal lain

yang biasanya dilakukan oleh investor dengan tujuanuntuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi atasmodal yang telah ditanamkan pada kegiatan investasiialah melakukan portofolio atau diversifikasi saham.

Return suatu sekuritas dapat diestimasi denganbaik dan mudah dengan suatu model estimasi. Salahsatu model estimasi yang dapat menentukanhubungan risiko dan return ialah Capital Asset PricingModel (CAPM). Model estimasi yang dibangun atasteori portofolio Markowitz ini pertama kalidiperkenalkan oleh Jack Treynor (1961-1962), WilliamForsyth Sharpe (1964), John Lintner (1965a,b) danJan Mossin (1966) secara terpisah. Keseimbangan

Yolanda Marsyella Simangunsong, Pengujian Validitas Empiris ... 57

Page 3: 23 224 2 &433 &41$ - erepo.unud.ac.id

pasar memiliki peran penting dalam CAPM. Padakeadaan pasar seimbang atau ekuilibrium, tingkatkeuntungan yang disyaratkan oleh pemodal untuksuatu saham akan dipengaruhi oleh risiko sahamtersebut (Husnan, 2005:177).

Krisis keuangan global telah menyebabkanbanyak akademisi mempertanyakan validitas dariefisiensi pasar dan CAPM (Smith dan Walsh, 2013).Hingga saat ini, perdebatan mengenai hubunganreturn dan beta dalam CAPM masih terus berlanjut,namun demikian CAPM masih tetap digunakan.

Fama yang sebelumnya antusias terhadap CAPMbersama MacBeth, pada tahun 1992 bersama Frenchmenunjukkan bahwa beta sudah tidak dapat lagimemprediksi return. Kasus melawan beta dan/atauCAPM telah secara tegas disampaikan oleh beberapaorang lainnya termasuk Grinold pada tahun 1993,Davis dan He dan Ng pada tahun 1994 serta Famadan French dalam penelitian yang dilakukan pada tahun1993, 1995, 1996, dan 1998, mengikuti langkah yangtelah dikemukakan oleh Fama dan French pada tahun1992 (Karen dan Faff, 2013). Kemudian pada tahun2013, Dempsey berpendapat bahwa sebagai sebuahparadigma untuk penentuan harga pasar, CAPM telahgagal. Menurut Brown dan Walter (2013), perdebatanmengenai validitas CAPM yang masih terus terjadihingga saat ini kemungkinan sebagiannya dikarenakanoleh asal-usul intelektualnya (yakni Harry Markowitz,1952, 1959 – yang kemudian menerima penghargaanNobel di bidang Ekonomi tahun 1990).

Pada model CAPM, terdapat asumsi-asumsimodel CAPM yang digunakan dengan tujuan untukmenyederhanakan model CAPM, (Hartono 2010:488)yaitu: 1)Seluruh investor memiliki cakrawala waktusatu periode yang sama. Kekayaan investor dapatdimaksimumkan dengan memaksimumkan utilitiharapan dalam satu periode waktu yang sama. 2) Seluruhinvestor mengambil keputusan investasi yangdidasarkan atas pertimbangan antara nilai returnekspektasian dan deviasi standar return dariportofolionya. 3) Seluruh investor memiliki harapanyang seragam (homogeneous expectation) terhadapfaktor-faktor input, seperti return ekspektasian(expected return), varian dari return dan kovarianantara return-return sekuritas yang digunakan untukkeputusan portofolio. Asumsi ini berimplikasi bahwadengan harga-harga sekuritas, tingkat bunga bebasrisiko tertentu dan dengan menggunakan input-inputportofolio yang sama, maka setiap investor akan

menghasilkan efficient frontier yang sama. 4) Seluruhinvestor diperbolehkan untuk meminjamkan sejumlahdananya atau meminjam sejumlah dana pada tingkatsuku bunga bebas risiko dalam jumlah yang tidakterbatas. 5) Investor individual diijinkan untukmelakukan penjualan pendek (short sale) berapapunyang dikehendaki. 6) Seluruh aset dapat dipecah-pecahmenjadi bagian yang lebih kecil tanpa batas. Investortetap dapat melakukan investasi dengan nilai yangterkecil serta melakukan transaksi penjualan danpembelian aset dengan harga yang berlaku setiap saat.7) Seluruh aset dapat dipasarkan secara likuid sempurnaatau secara cepat dengan harga yang berlaku. 8) Tidakdiberlakukannya biaya transaksi sehingga penjualanatau pembelian aset tidak dikenai biaya transaksi. 9)Tidak terjadi inflasi. 10) Tidak diberlakukannyapajak pendapatan pribadi sehingga investor memilikipilihan yang sama untuk mendapatkan capital gainatau dividen. 11) Investor sebagai penerima harga(price-takers). Harga dari suatu asset tidak dapatdipengaruhi oleh investor individual dengan melakukankegiatan pembelian dan penjualan aset tersebut. Hargadari aset ditentukan oleh investor secara keseluruhanbukan investor secara individual dan 12) Pasar modaldalam kondisi seimbang (ekuilibrium). Implikasi dariasumsi ini ialah semua investor akan memilih portofoliopasar, yaitu portofolio yang berisi dengan semua asetyang ada di pasar dan Portofolio pasar ini merupakanportofolio aset berisiko yang optimal, yaitu yang beradadi efficient frontier menurut Markowitz.

CAPM merupakan sebuah model yang kuat (a)karena CAPM terkait return ekspektasi sebuah asethanya pada return ekspektasi pasar dan tingkat bebasrisiko dan (b) karena CAPM menghasilkan sebuahpersamaan linear yang sangat sederhana (Adcock danClark, 1999). Yohantin (2008) mengungkapkan bahwaberdasarkan CAPM, tingkat risiko dan tingkat returnyang layak dinyatakan memiliki hubungan positif danlinier. Model dari CAPM adalah sebagai berikut:

E(Ri) = RBR + i . [E(RM) - RBR] ...........(1)

Keterangan:E(Ri) = Tingkat return ekspektasi untuk sekuritas ke-iRBR = Tingkat return dari investasi bebas risikoβi = Kovarian return sekuritas ke-iE(RM) = Return ekspektasian dari portofolio pasar

Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 9 No. 1, Januari 201458

Page 4: 23 224 2 &433 &41$ - erepo.unud.ac.id

Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2011:162),pada model CAPM dapat dipahami bahwa investoringin memperoleh kompensasi atas dua hal, yaitu nilaiwaktu uang yang dapat digambarkan melalui tingkatbunga bebas risiko dan risiko atas investasi yangtergambar melalui beta yang dibandingkan dengantingkat return aset terhadap return pasar selamaperiode tertentu. Risiko merupakan penyimpangantingkat keuntungan yang diperoleh dari nilai yangdiharapkan oleh seorang investor (Supriyadi, 2009).Risiko investasi dapat berupa kerugian penurunan kurssaham dan kurs obligasi, gagal menerima dividen tunaidan kupon obligasi, gagal menerima kembali pokokobligasi karena emiten dinyatakan pailit, dan gagalmenerima kembali modal karena emiten sahamdinyatakan pailit atau sahamnya tidak laku dijualkarena emiten bersangkutan telah dikeluarkan daripencatatan di Bursa Efek (Samsul 2006:285). Dalamkonteks portofolio pasar, risiko investasi terdiri dari 2(dua) komponen, yaitu risiko tidak sistematis(unsystematic risk) dan risiko sistematis (systematicrisk). (Sunariyah 2003:180).

Kedua jenis risiko ini harus dikenal oleh investoruntuk mengurangi risiko investasi. Namun, risikoyang diperhitungkan dalam CAPM hanyalah risikosistematis (systematic risk) yang merupakan risikoyang tidak dapat didiversifikasi atau dihindarkan.Risiko sistematis ini juga disebut sebagai risiko pasar.Risiko sistematis merupakan risiko yang berkaitandengan kondisi yang terjadi di pasar secara umum,misalnya perubahan dalam perekonomian secaramakro, risiko tingkat bunga, risiko politik, risikoinflasi, risiko nilai tukar dan risiko pasar (Suharli, 2005).Beta digunakan dalam CAPM sebagai pengukurrisiko sistematis dari suatu sekuritas maupunportofolio relatif terhadap risiko pasar.

Suatu sekuritas yang memiliki beta sama denganbeta portofolio pasar atau sama dengan 1, diharapkanmemiliki return ekspektasian yang sama dengan returnekspektasian portofolio pasar yaitu E(RM) Risikosistematis dari sekuritas yang memiliki beta lebih besardari 1 akan lebih besar dari risiko pasar dan diharapkanakan mendapatkan return ekspektasian yang lebih besardari return ekspektasian portofolio pasar. Namunapabila sekuritas memiliki beta lebih kecil dari 1, makarisiko sitematisnya lebih kecil dari risiko pasar dandiharapkan akan mendapatkan return ekspektasianyang lebih kecil dari return ekspektasian portofolio pasar.

Estimasi beta dapat dilakukan dengan mengumpulkannilai-nilai historis return dari sekuritas serta return daripasar dalam periode tertentu, misalnya selama 60bulan untuk return bulanan atau 200 hari untuk returnharian (Hartono 2010:377). Jagannathan dan Wang(1996) dan Akdeniz et al. (2002) menyatakan bahwabeta bervariasi dari waktu ke waktu. Berubahnyakondisi pasar dari waktu ke waktu menjadi penyebabberubahnya risiko yang terdapat di pasar dari waktuke waktu. Perubahan risiko juga telah ditunjukkanpada sebuah situs berita bisinis, www.reuters.com,yang menampilkan beta yang berubah-ubah.

Mengacu pada terjadinya perbedaan hasil dariberbagai penelitian (research gap) yang telahdilakukan sebelumnya dalam pengujian validitasempiris CAPM, maka rumusan masalah dalampenelitian ini adalah apakah CAPM memilikivaliditas empiris di pasar modal Indonesia? Penelitianini bertujuan menguji validitas empiris Capital AssetPricing Model (CAPM) di pasar modal Indonesia.

Penelitian mengenai hubungan return dan risikodilakukan oleh Black, Jensen dan Scholes (1972) danmemberikan indikasi bahwa terdapat hubungan yanglinier antara return dan risiko/beta. Pada tahun 1973,Fama dan MacBeth juga menemukan hasil yang sama.Penelitian yang dilakukan oleh Fama dan MacBethtersebut memberikan hasil bahwa koefisien danresidual dari regresi return dan risiko konsisten denganpasar modal yang efisien.

Penelitian yang dilakukan oleh Kothari et al. padatahun 1995,menunjukkan bahwa estimasi beta yangmenggunakan data tahunan menghasilkan hubunganyang positif antara return rata-rata dan beta, signifikanbaik secara ekonomi dan statistik. Hasil yang positifjuga ditemukan oleh Brav, Lehavy, dan Michaely(2005), dimana terdapat hubungan yang kuat antarareturn ekspektasi dan beta pasar. Dari uraian tersebutmaka pengujian empiris Capital Asset Pricing Model(CAPM) akan dilakukan dengan hipotesis sebagaiberikut: Ha : Beta (β) mempengaruhi return

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menjadikan data beta dan returnsaham dari perusahaan yang tergabung dalam LQ45sebagai objek dalam penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunderyang berupa: 1) Daftar perusahaan LQ45 periode

Yolanda Marsyella Simangunsong, Pengujian Validitas Empiris ... 59

Page 5: 23 224 2 &433 &41$ - erepo.unud.ac.id

Agustus 2012 sampai Januari 2013 yang diperolehdari Bursa Efek Indonesia yang dapat diakses darisitus www.idx.co.id. 2) Data historis seperti data hargasaham dan dividen, digunakan untuk menentukanreturn sekuritas, yang diterbitkan oleh perusahaan yangmasuk dalam daftar LQ45 periode Agustus 2012sampai Januari 2013, maupun data Indeks HargaSaham Gabungan (IHSG) yang mencerminkan returnportofolio pasar, di website Yahoo Finance denganalamat www.finance.yahoo.com dan 3) Data sukubunga BI (BI rate) yang mencerminkan return asetbebas risiko. Data ini dapat diperoleh dari BankIndonesia melalui situs resminya, www.bi.go.id.

Terdapat dua jenis variabel dalam penelitian ini,yaitu: Variabel dependen atau variabel terikat yangmerupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabellainnya dalam penelitian ini adalah return yangdiproksikan dengan risk premium (Ri,t). Risk premium(Ri,t) didefinisikan sebagai rata-rata tingkat keuntungansetelah dikoreksi oleh tingkat keuntungan aset bebasrisiko. Risk premium ni dapat diperoleh dengan cara:

Ri,t = Ri,t - RBR,t .......................................... (2)

Notasi:.Ri,t = return sekuritas ke-i periode ke-tRBR,t = return aset bebas risiko periode ke-t

Variabel independen atau variabel bebas yangmerupakan variabel yang mempengaruhi variabellainnya dalam penelitian ini adalah risiko sistematis/beta (i). Risiko sistematis/beta (i) didefinisikansebagai risiko yang berkaitan dengan keadaan pasaryang tidak terhindarkan dengan diversifikasi. Timevarying-betas menjadi perbedaan dengan pengujianempiris CAPM yang dilakukan oleh Fama danMacBeth pada tahun 1973. Peneliti melakukanestimasi beta dengan menggunakan nilai historis returndari sekuritas serta return dari pasar selama 60 bulan.Risiko sistematis/beta ini dapat diperoleh dengan cara:

............... (3)

Keterangan:Ri,t = Return sekuritas ke-i periode ke-tRi,t = Rata-rata return sekuritas ke-i periode ke-tRM,t = Return portofolio pasar periode ke-tRM,t = Rata-rata return portofolio pasar periode ke-t

Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, peneliti menggunakan teknik pengumpulandokumenter. Peneliti melakukan penelusuran danpencatatan informasi yang berupa data harga sahamperusahaan LQ45 periode Agustus 2012 sampaiJanuari 2013, data Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG) serta data suku bunga BI (BI rate).

Penyelesaian penelitian ini menggunakan metodeanalisis data yang dilakukan secara kuantitatif(analisis kuantitatif) menggunakan alat statistik yaituprogram SPSS (Statistical Product and ServiceSolution). Teknik analisis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah uji regresi sederhana. Beta ()pada penelitian ini diregresi pada risk premium (Ri-t)untuk membuktikan pengaruh beta () pada riskpremium (R i-t ) dengan dasar persamaan yangumumnya digunakan untuk menguji CAPM secaraempiris (Hartono, 2010: 506):

Ri,t = i + ei,t .............................. (4)

Keterangan:Ri,t = Ri,t - RBR-t(RM,t - RBR,t)

Berikut ini merupakan prediksi dari pengujiantersebut: 1) Intercept diharapkan secara signifikantidak berbeda dengan nol. Intercept merupakanintercept baru yang ditambahkan karena intercept aslisebesar RBR dipindahkan dari sisi sebelah kiri samadengan dari persamaan asal, CAPM model ex post,yakni Ri,t = RBR,t + i . [Rm,t+ RBR,t ] + ei,t . Jika interceptsama dengan nol, ini berarti bahwa return bebas risikoadalah sama dengan RBR. 2) Beta harus signifikan danmerupakan satu-satunya faktor yang menerangkanreturn sekuritas berisiko. Ini berarti bahwa jikavariabel-variabel lain yang dimasukkan ke dalammodel, seperti variabel dividend yield, P/E ratio,besarnya perusahaan (size) dan lain sebagainya, makavariabel-variabel ini tidak signifikan di dalammenjelaskan return dari sekuritas berisiko. 3) Koefisiendari Beta, yaitu seharusnya sama dengan nilai (RM,t- RBR,t). Hal ini dikarenakan notasi dalam persamaanRi,t = i + ei,t merupakan notasi yangberasal dari penulisan ulang (RM,t - RBR,t) dalampersamaan CAPM model ex post Ri,t = RBR,t + i .[E(Rm,t)+ RBR,t ] + ei,t . 4) Hubungan dari return danrisiko harus linier. dan 5) Dalam jangka panjang, nilai harus positif. Hal ini berarti return dari portofolio

(i) =n

t =1 (Ri,t - Ri,t) . (RM,t - RM,t )

nt =1 (RM,t - RM,t )

2

Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 9 No. 1, Januari 201460

Page 6: 23 224 2 &433 &41$ - erepo.unud.ac.id

Yolanda Marsyella Simangunsong, Pengujian Validitas Empiris ... 61

pasar lebih dari tingkat return bebas risiko. Portofoliopasar lebih berisiko dengan aset tidak berisiko, makaharus dikompensasi dengan return yang lebih besardari return aset bebas risiko.

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini, beta dan risk premium dibagimenjadi enam periode perhitungan. Data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah return sekuritaske-i periode ke-t yang dihitung dengan menggunakandata harga saham perusahaan yang masuk dalamdaftar LQ45 pada periode Agustus 2012 sampaiJanuari 2013, return aset bebas risiko periode ke-tyang dihitung dengan menggunakan data BI rate padaperiode Agustus 2012 sampai Januari 2013 dan returnportofolio pasar periode ke-t) yang dihitung denganmenggunakan data harga saham pada Indeks HargaSaham Gabungan (IHSG).

Pada penelitian ini dilakukan statistik deskriptifuntuk mengetahui gambaran umum mengenaikarakteristik variabel penelitian. Karakteristik padavariabel dalam penelitian ini yang berupa nilaiterendah, nilai tertinggi, rata-rata, dan deviasi standardapat dilihat pada Tabel 1.

Berdasarkan Tabel 1, dapat dijelaskan bahwajumlah pengamatan (N) dari penelitian ini adalah 270.Pada variabel return, nilai terendah -0,04 dimiliki olehPT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. padaperiode pertama, PT Intraco Penta Tbk. dan PT JasaMarga (Persero) Tbk. pada periode kedua, PT XLAxiata Tbk. dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.pada periode ketiga, PT Bhakti Investama Tbk. padaperiode keempat, PT BW Plantation Tbk. dan PTKalbe Farma Tbk. pada periode kelima, dan PTHarum Energy Tbk. pada periode keenam. Padavariabel return, nilai tertinggi 0,28 dimiliki oleh PTSentul City Tbk. pada periode keenam. Pada variabelbeta, nilai terendah 0,13 dimiliki oleh PT Unilever

Indonesia Tbk. pada periode kedua, sedangkan nilaitertinggi 2,61 dimiliki oleh PT Energi Mega Persada Tbk.

Mean variabel return adalah -0,0457 berarti rata-rata return seluruh perusahaan sampel adalah sebesar-0,0457. Standar deviasi sebesar 0,09514 berartiterjadi penyimpangan nilai return terhadap nilai rata-ratanya sebesar 0,09514. Mean variabel beta adalah1,2985 berarti rata-rata beta seluruh perusahaansampel adalah sebesar 1,2985. Standar deviasi sebesar0,44487 berarti terjadi penyimpangan nilai betaterhadap nilai rata-ratanya sebesar 0,44487.

Berdasarkan persamaan linier sederhana, makadapat diketahui bahwa koefisien beta bernilai negatif.Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh negatif atauberlawanan arah antara beta dan return.

Berdasarkan prediksi dari pengujian CAPMsecara empiris, hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) Intercept secara signifikan berbeda dengan nol.Hal ini tidak sesuai dengan prediksi yang menyatakanbahwa intercept diharapkan secara signifikan tidakberbeda dengan nol. 2) Nilai signifikansi betasebesar 0,745 atau lebih dari α = 0,05, menunjukkanbahwa beta tidak signifikan. Hal ini berarti bahwabeta tidak mempengaruhi return. Selain itu, nilai RSquare sebesar 0,000 yang memiliki arti bahwapersentase sumbangan pengaruh variabel betaterhadap return adalah sebesar 0,000 atau sebesar0% (0,000 x 100%). Ini berarti bahwa persentasesebesar 100% dipengaruhi oleh faktor-faktor atauvariabel lain diluar model ini. Hal ini tidak sesuaidengan prediksi yang menyatakan bahwa beta harussignifikan dan merupakan satu-satunya faktor yangmenerangkan return sekuritas berisiko, yang berartijika variabel-variabel lain yang dimasukkan ke dalammodel, seperti variabel dividend yield, P/E ratio,besarnya perusahaan (size) dan lain sebagainya, makavariabel-variabel ini tidak signifikan di dalammenjelaskan return dari sekuritas berisiko.

Tabel 1.Statistik Deskriptif

N

270270270

Minimum

-0,400,13

Maximum

0,282,61

Mean

-0,04571,2985

Std.Deviation

0,095140,44487

ReturnBetaValid N (listwise)

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Page 7: 23 224 2 &433 &41$ - erepo.unud.ac.id

ANOVAa

RegressionResidualTotal

Sum ofSquares

0,0012,4342,435

df

1268269

MeanSquare

0,0010,009

F

0,106

Model

1

Sig.

0,745b

COEFFICIENTSa

(Constant)Beta

B

-0,040-0,004

t

-2,240-0,326

Model

1

UnstandardizedCoefficients

Std.Error0,0180,013

StandardizedCoefficients

Beta

-0,020

Sig.

0,0260,745

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

3) Koefisien dari Beta, yaitu memiliki nilaisignifikansi sebesar 0,745 atau lebih dari α = 0,05,menunjukkan bahwa beta tidak signifikan. Hal iniberarti bahwa tidak dapat diuji berdasarkan prediksiyang menyatakan bahwa koefisien dari Beta, yaituseharusnya sama dengan nilai (RM,t - RBR,t). 4)Nilai signifikansi sebesar 0,745 atau lebih dari α =0,05 menunjukkan bahwa model regresi dalampenelitian ini tidak linier. Hal ini tidak sesuai denganprediksi yang menyatakan bahwa hubungan darireturn dan risiko harus linier dan 5) Koefisien dariBeta, yaitu memiliki nilai signifikansi sebesar 0,745atau lebih dari α = 0,05, menunjukkan bahwa betatidak signifikan. Hal ini berarti bahwa tidak dapatdiuji dalam jangka panjang seperti yang dinyatakandalam prediksi bahwa dalam jangka panjang, nilai harus positif.

Hipotesis dalam penelitian yang menyebutkanbahwa beta mempengaruhi return tidak dapat diterima.Hal ini didasari oleh hasil penelitian yang berdasarkanprediksi CAPM yang keempat, bahwa nilai signifikansisebesar 0,745 > 0,05 menunjukkan bahwa modelregresi dalam penelitian ini tidak linier.

CAPM sebenarnya memiliki konsep yang bagus.Namun, hasil penelitian yang didasari oleh prediksiCAPM di atas menunjukkan bahwa CAPM kurang

tepat digunakan sebagai model untuk memprediksireturn di tataran aplikasi. Hal ini dikarenakan olehkeadaan pasar modal Indonesia yang tidak memenuhiseluruh asumsi dasar CAPM. Salah satu asumsi dasarCAPM adalah tidak adanya biaya transaksi. Asumsitersebut merupakan asumsi yang kurang realistis dantidak diterapkan dalam kegiatan investasi di pasarmodal Indonesia. Asumsi lain yang terdapat padaasumsi dasar CAPM adalah tidak adanya pajakpendapatan pribadi. Asumsi tersebut tidak berlakubagi investor di Indonesia karena di Indonesiadiberlakukan Pajak Penghasilan Orang Pribadi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data, maka kesimpulandari penelitian ini adalah Capital Asset Pricing Modeltidak valid digunakan di pasar modal Indonesia. Hasilpenelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yangdilakukan oleh Fama dan French (1993 dan 1996)yang menemukan bahwa beta tidak dapat menjelaskanperbedaan cross-sectional dalam return saham, sertahasil penelitian lainnya yang melawan beta dan/atauCAPM oleh Grinold (1993), Davis (1994) dan He danNg (1994).

Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 9 No. 1, Januari 201462

Tabel 2.Hasil Uji RegresiModel Summaryb

R

0,020a

R Square

0,000

Adjusted RSquare

-0,003

Std. Error ofthe Estimate

0,09530

Durbin-Watson

1,607

Model

1

Page 8: 23 224 2 &433 &41$ - erepo.unud.ac.id

DAFTAR REFERENSI

Adcock, C.J. dan Clark, E.A. 1999. Beta Lives – SomeStatistical Perspectives on the Capital Asset PricingModel. European Journal of Finance , 5 (3),pp: 213-224.

Andri. 2010. Perbandingan Keakuratan CAPM dan APTdalam Memprediksi Tingkat Pendapatan Saham LQ45. Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen Keuanganpada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Akdeniz, L., Salih, A.A., dan Caner, M. 2002. Time-Varying Betas Help in Asset Pricing: The ThresholdCAPM. Studies in Nonlinear Dynamics andEconometrics, 6.

Benson, K. dan Faff, R. 2013. Β. Abacus, 49, Supplement,pp: 24-31.

Berkman, H. 2013. The Capital Asset Pricing Model: ARevolutionary Idea in Finance! Abacus, 49,Supplement, pp: 32-35.

Black, F., Jensen, M. C. dan Scholes, M. 1972. TheCapital Asset Pricing Model: Some Empirical Tests.Studies in the Theory of Capital Markets, M. C.Jensen edition, Praeger Publishers.

Brav, A., Lehavy, R. dan Michaely R. 2005. UsingExpectations to Test Asset Pricing Models. FinancialManagement, 34 (3), pp: 5-37.

Brown, P. dan Walter, T. 2013. The CAPM: TheoreticalValidity, Empirical Intractability and PracticalApplications. Abacus, 49, Supplement, pp: 45-50.

Darmadji, T. dan Hendy M. Fakhruddin. 2010. PasarModal di Indonesia. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Dempsey, M. 2013.The Capital Asset Pricing Model(CAPM): The History of a Failed RevolutionaryIdea in Finance? Abacus,49, Supplement, pp:7-23.

Fama, E. F. dan MacBeth, J. D. 1973. Risk, Return andEquilibrium: Empirical Tests, Journal of PoliticalEconomy, 81 (3), pp: 607-636.

Fama, E.F. dan French, K. R. 1992. The Cross-Sectionof Expected Stock Returns, Journal of Finance,47(2), pp: 427-465.

———. 1993. Common Risk Factors in the Returns onStocks and Bonds, Journal of Financial Economics,33 (1), pp: 3-56.

———. 1995. Size and Book-to-Market Factors inEarnings and Return, Journal of Finance, 50 (1), pp:131-155.

Ghozali, I. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate denganProgram IBM SPSS 20. Edisi Keenam. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gunawan, H. 2010. Kinerja Reksa Dana Indonesia padasaat Bullish Market, Crash Market, dan Rebound

Market. Tesis Magister Manajemen KekhususanPasar Modal Universitas Indonesia, Jakarta.

Hartono, J. 2010. Teori Portofolio dan AnalisisInvestasi. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE.

Hermuningsih, S. 2012. Pengantar Pasar Modal Indonesia.Edisi Pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Husnan, S. 2009. Dasar-dasar Teori Portofolio danAnalisis Sekuritas. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPPSTIM YKPN.

Ismanto, H. 2011. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan,Book-to-Market Value, dan Beta terhadap ReturnSaham di BEI. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 8(2), hal: 186-205.

Jagannathan, R. dan Wang, Z. 1996.The ConditionalCAPM and the Cross-Section of Expected Returns.Journal of Finance, 51 (1), pp: 3-53.

Johnstone, J. D. 2013. The CAPM Debate and the Logicand Philosophy in Finance. Abacus, 49, Supplement,pp: 1-6.

Kothari, S., Shanken, J. dan Sloan, R.G. 1995.AnotherLook at the Cross-Section of Expected Stock Returns.The Journal of Finance, 1 (1), pp: 185-224.

Moosa, I. A. 2013. The Capital Asset Pricing Model(CAPM): The History of a Failed Revolutionary Ideain Finance? Comments and Extentions. Abacus, 49,Supplement, pp: 62-68.

Perold, A. F. 2004. The Capital Asset Pricing Model. Journalof Economic Perspectives, 18 (3), pp: 3-24.

Prakosa, A. B. 2012. Analisis Faktor-Faktor yangBerpengaruh Terhadap Beta Saham Perusahaan. SkripsiSarjana Jurusan Manajemen pada Fakultas EkonomiUniversitas Diponegoro, Semarang.

Ramdhani, A. A. dan Rahardjo T. H. 2012. PengujianValiditas CAPM Berorientasi Konsumsi (CCAPM)di Bursa Efek Indonesia (BEI). Journal of CapitalMarket and Banking, 1 (2), pp: 53-79.

Rohandi. 2009. Conditional Relationship antara Beta danReturn Menggunakan Indeks BISNIS-27 di PasarModal Indonesia. Skripsi Sarjana Jurusan ManajemenKekhususan Keuangan pada Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia, Depok.

Saleh, D. Z. 2010. Expected Return dan Risiko:Pengujian Consumption-Based Capital AssetPricing Model (CCAPM) Pasar Saham Indonesia.Jurnal Manajemen Bisnis, 3(1), pp: 33-52.

Samsul. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio.Jakarta: Erlangga.

Sekaran, U. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis.Buku 1 Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Smith, T. dan Walsh, K. 2013. Why the CAPM is Half-Right and Everything Else is Wrong. Abacus, 49,Supplement, pp: 73-78.

Yolanda Marsyella Simangunsong, Pengujian Validitas Empiris ... 63

Page 9: 23 224 2 &433 &41$ - erepo.unud.ac.id

Sudarsono, R., Husnan, S., Tandelilin, E., dan Ekawati, E.2012. Time Varying Beta (Dual Beta): ConditionalMarket Timing CAPM. Manajemen dan Bisnis, 11 (2).

Sug iyono. 2010 . Met ode Pe ne l i t ian B isn is .Bandung: Alfabeta.

Suharli, M. 2005. Studi Empiris terhadap Dua Faktor yangMempengaruhi Return Saham pada Industri Food &Beverages Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi& Keuangan, 7 (2), pp: 99-116.

Sulistyorini, A. 2009. Analisis Kinerja Portofolio Sahamdengan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen. TesisMagister Manajemen Program Pasca SarjanaUniversitas Diponegoro, Semarang.

Sunariyah. 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal.Edisi ke 3. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Supriyadi, M. 2009. Analisis Pembentukan Portofolioyang Efisien pada Perusahaan Industri TobaccoManufacturers dengan Model Markowitz. http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/economy/2009/Artikel_10205771.pdf. Diunduhtanggal 5, bulan Juni, tahun 2013.

Tandelilin, E. 2010. Portofolio dan Investasi – Teoridan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius.

Utama, Suyana M. 2008. Buku Ajar: Aplikasi AnalisisKuantitatif. Denpasar: Sastra Utama.

Vanny, D. M. 2011. Menguji Pengaruh Beta SahamTerhadap Return Saham dengan Unconditional danConditional Approach. Skripsi Sarjana JurusanManajemen pada Fakultas Ekonomi UniversitasDiponegoro, Semarang.

Warsono. 2000. Penerapan CAPM dalam PengambilanKeputusan Investasi di Pasar Modal. Usahawan, No.09 Tahun XXIX, pp: 35-43.

Yohantin, Y. 2012. Penggunaan Metode CAPM dalamMenilai Risiko dan Return Saham untukMenentukan Pilihan Berinvestasi pada SahamJakarta Islamic Index Periode Januari 2004 -Desember 2008 di Bursa Efek Indonesia. http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1451/1/21205328.pdf. Diunduh tanggal 6, BulanMei, tahun 2013.

Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 9 No. 1, Januari 201464