snake-bite fkumm

8/19/2019 SNAKE-BITE FKUMM

1/39


2/39

Banyak orang takut ular ok dikenal sbg hewan yg memiliki racun berbahaya

Sebenarnya manusia tdk perlu takut ok ular sendiri takut pd manusia

Ular tdk bs mengejar manusia ok gerakannya yg lebih lamban

Prinsip ular lebih banyak menghindar & bersembunyi bila bertemu manusia &baru akan menyerang bila merasa terancam / terdesak

Ular berbisa memakai bisa (venom) u/ melumpuhkan mangsanya sebelum

ditelan

Racun disuntikan mll gigi taringnya ke pembuluh darah mangsanya taring tsbmemiliki bentuk mirip jarum suntik namun sangat tajam

Sebagian besar jenis racun ular berbisa menyerang sistem saraf & sistem

pernafasan shg biasanya korban akan segera lumpuh bahkan mengalami

PENDAHULUAN

Snake Bite - dr. Mochamad Aleq Sander, Sp.B., M.Kes., FinaCS


3/39


4/39

BISA VENOM

Bisa suatu zat / substansi u/ melumpuhkan mangsa & sekaligus sbgsistem pertahanan diri

Bisa ludah yg termodifikasi yg dihasilkan o/ kelenjar ludah parotid yg

terletak di setiap bagian bawah sisi kepala dibelakang mata

Bisa ular mrpk campuran kompleks, tu protein yg memiliki aktivitasenzimatik.

Efek toksik bisa ular tgt pd:

1. Spesies

2. Ukuran ular3. Jenis sex

4. Usia

5. Efisiensi mekanik gigitan (apakah satu / kedua taring menusuk kulit)

6. Banyaknya serangan yg terjadiSnake Bite - dr. Mochamad Aleq Sander, Sp.B., M.Kes., FinaCS


5/39



6/39

SPESIES ULAR BERBISA

Indonesia:

Trimeresurus albolaris (green Snake)

- Sifat racun hematotoxic

Ankistrodon rhodostoma (rattle snake)

- Sifat racun hematotoxic

Bungarus fasciatus (welang snake)

- Sifat racun neurotoxic

Naya Sputatrix (Cobra)

- Sifat racun neurotoxic

In Papua : species = in Australia


Klasifikasi ilmiah KOBRAKerajaan : Animalia

Filum : ChordataKelas : ReptiliaOrdo : SquamataUpaordo : SerpentesFamili : ElapidaeGenus : Naja

http://r0ch4.files.wordpress.com/2009/12/black_spitting_cobra_0028.jpg


7/39

Bungarus fasciatus (welang snake)Kobr a penyembur Sumatra (Naja sumatrana)

Spesies Naja kaouthia. Taring pendek dan permanen ciri familia Elapidae

Bungarus candidus (Weling Snake)


http://r0ch4.files.wordpress.com/2009/12/black_spitting_cobra_0028.jpghttp://r0ch4.files.wordpress.com/2009/12/black_spitting_cobra_0028.jpg


8/39

Kobra berkacamata Asia (Naja naja);spesimen dari Sri Lanka

Trimeresurus albolaris (green Snake)

Ankistrodon rhodostoma (rattle snake)



9/39

BEDA ULAR BERBISA

Ular Berbisa

Bentuk kepala triangular

Taring 2 buah di maxilla

Fang marks 2 buah & jelas Gerakan lambat & tenang

Aktifitas malam hari (nocturnal)

Sifat kanibal

Membunuh dgn menyuntikkanbisa

Stlh menggigit menunggumangsanya lumpuh

Ular tak Berbisa / Bisa rendah

Bentuk kepala square

Taring (-)

Fang marks (-) Gerakan cepat & agresif

Aktifitas siang hari (diurnal)

Gigitan tdk mematikan

Membunuh dgn membelit

Stlh menggigit lgs lari okhanya u/ pertahanan diri



10/39Snake Bite - dr. Mochamad Aleq Sander, Sp.B., M.Kes., FinaCS


11/39

Berbisa tinggi, ttp kepalanya oval (bulat telur), agresif, keluar siang, malam:

1. Ular King Kobra (Ophiophagus hannah)

2. Ular Kobra (Naja sputratix )

Berbisa tinggi, tetapi kepala oval, gerakan tenang:

1. Ular weling (Bungarus candidus)

2. Ular welang (Bungarus fasciatus)

3. Ular picung/pudak seruni (Rhabdophis subminiatus)

4. Semua jenis ular laut

Tidak berbisa, keluar malam hari, gerakan lamban:

1. Semua jenis ular phyton & ular boa

2. Ular Pelangi ( Xenopeltis unicolor )

JENIS ULAR YG TDK

SESUAI KETENTUAN


https://simomot.files.wordpress.com/2014/06/ketika-racun-ular-cobra-membawa-petaka-ini-pertolongan-pertama.jpghttps://simomot.files.wordpress.com/2014/06/ketika-racun-ular-cobra-membawa-petaka-ini-pertolongan-pertama.jpg


12/39

Gx KERACUNAN ULAR


B. Gx Spesifik

Bisa kobra (Elapidae) bersifat neurotoksin.

Efek: melumpuhkan kerja jaringan syaraf akan merasa ngantuk

(pelupuk mata memberat), kesulitan bernafas, hingga detak dan

irama jantung terganggu dlm bbrp jam kemudian.

Bisa kobra Jawa & Sumatra bersifat hemotoksin

Efek: merusak jaringan di sekitar luka gigitan

Klinis: - petechiae-echymosis, hematemesis-melena, nyeri hebat,

hemoptoe, hematuria, & edema

- hematoma akan menghitam & nekrosis.

- kemampuan pembekuan darah ↓

A. Gx Sistemik

Anoreksia, nausea, vomiting, menggigil, nyeri kepala, pusing, berkeringat


14/39

Derajat SABU Luka

gigit

Nyeri Udem/Eritema Gx Sistemik

0 0 + +/- < 3cm / 12 jam 0

I +/- + + 3 – 12 cm / 12 jam 0

II + + +++ 12 - 25cm / 12 jam +Neurotoksik,

mual, muntah,syok

III ++ + +++ > 25 cm / 12 jam ++Syok, petekia,

ekomosisIV +++ + +++ > Ekstremitas / 12 jam ++

Ggn faal Ginjal,koma,

perdarahan

GRADING GIGITAN ULAR BERBISA

Menurut Schwartz (Depkes, 2001)



15/39

PENATALAKSANAAN


1. Jangan panik Tidak semua gigitan ular mgd bisa berbahaya

2. Kurangi gerakan

Gerakan >> menyebabkan bisa ular menyebar lebih luas mll peredaran darah. Usahakan tetap diam / gunakan alat transportasi jangan berjalan kaki

3. Cucilah bekas gigitan Gunakan sabun & air matang u/ membersihkan luka secepatnya

4. Cuci mata jika kena semburan bisa Spesies ular kobra di Asia & Afrika mampu menyemburkan bisa mematikan tanpa harus

menggigit korban. Jika semburan ini mengenai mata / lapisan mukosa segera cuci dgn air bersih.

PERTOLONGAN PERTAMA u/ KORBAN GIGITAN ULAR:


16/39

PENATALAKSANAAN


5. Ikat kuat-kuat daerah di sekitar luka Tujuan: menghambat penyebaran racun sampai mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Perhatian! gigitan Ular Derik yg bisa-nya sgt kuat risiko kerusakan jaringan pd

lokasi gigitan justru akan meningkat jika diikat .

6. Bawa ke dokter secepat mungkin SABU bisa didapatkan di Puskesmas / tempat praktik dokter. Jika dalam perjalanan korban muntah-muntah, tempatkan dlm posisi duduk / berbaring

u/ memastikan muntahannya tdk menyumbat saluran napas.

7. Jangan suntikkan antiracun sendiri SABU sebaiknya dilakukan o/ dokter / tenaga kesehatan yg terampil.



https://simomot.files.wordpress.com/2014/06/ketika-racun-ular-cobra-membawa-petaka-ini-pertolongan-pertama2.jpg


18/39

Terapi Supportif:

B O2, ETT intubation, Tracheostomy

C Resusitasi Crystalloid

Hemorrhage Fresh Whole Blood (FWB), Vitamin K, Fibrinogen,

Blood products.

Compartment syndrome Fasciotomy

Neurotoxic signs Neostigmine (acethylcholinesterase) dgn Athropine

sulphate.


PENATALAKSANAAN

PERTOLONGAN DI RUMAH SAKIT:


19/39

Komplikasi lokal

(Compartment syndrome)



20/39

SABU


A. Deskripsi Yi: serum polivalen yg berasal dr plasma kuda yg dikebalkan thdp

bisa ular yg mempunyai efek neurotoksik (ular jenis Naja sputatrix -

ular kobra, Bungarus fasciatus - ular welang) & hemotoksik (ular

Ankystrodon rhodostoma-ular tanah) yg kebanyakan ada di

Indonesia.

B. Komposisi

Tiap ml dapat menetralisasi:

10 - 15 LD50 bisa ular tanah (Ankystrodon rhodostoma)

25 - 50 LD50 bisa ular welang (Bungarus fasciatus)

25 - 50 LD50 bisa ular kobra (Naja sputatrix)

Dan mengandung fenol 0,25% v/v


21/39


C. Indikasi Gigitan ular berbisa dgn Gx sistemik (+) &/ edema berat pd luka

D. Dosis & cara pemberian

Dosis yg tepat sulit ditentukan ok tgt jumlah bisa ular yg masuk

peredaran darah korban & keadaan korban sewaktu menerima SABU Dosis I : 2 vial @ 5 ml dlm 500 ml NS / D5% drip 40-80 tts per menit

diulang setelah 6 jam

Bila Gx tdk ↓ SABU dpt terus diberikan setiap 24 jam sampai

maks 80-100ml (20 vial)

Bila tdk diencerkan suntikan iv perlahan-lahan.

Dosis anak-anak ≥ dewasa


22/39


E. Efek samping

1. Reaksi anafilaktik; jarang terjadi, bisa timbul segera / bbrp jam

pasca suntikan.2. Serum Sickness; dpt timbul 7 - 10 hari pasca suntikan berupa:

demam, gatal-gatal, eksantema, sesak nafas & Gx alergi lainnya.

3. Demam disertai menggigil

4. Rasa nyeri pd tempat suntikan; bisa timbul pd penyuntikan dlm

jumlah besar. Reaksi ini biasanya terjadi dalam 24 jam.

F. Penyimpanan & Kadaluarsa

Disimpan pd suhu 2O - 8OC dlm lemari es, jangan dlm freezer.

Kadaluarsa : 2 tahun

G. Peringatan

Karena tidak ada netralisasi-silang (cross-neutralization) SABU ini

tdk berkhasiat u/ gigitan ular yg ada di Indonesia bagian Timur

(misalnya jenis-jenis Acanthopis antarticus, Xyuranus scuttelatus,

Pseudechis papuanus dll) & gigitan ular laut (Enhydrina cystsa).


23/39

Tx Profilaksis:

AB Broad spectrum

- Jenis bakteri >> P. aeruginosa, Proteus sp., Clostridium sp., & B. fragilis.

Analgetika

Tetanus Toxoid (TT)

Antitetanus serum (ATS)


PENATALAKSANAAN


24/39


ALUR PENATALAKSANAAN


25/39



26/39



27/39

Gigitan ular >> pd ekstremitas

Tidak semua ular berbisa sewaktu menggigit menginjeksikan bisa

pd korbannya

Sifat bisa ular:

1. Hemotoksik pengaruhi kardiovaskuler

2. Neurotoksik pengaruhi sistem saraf & otak

3. Sitotoksik hanya bekerja pd lokasi gigitan

Pemberian SABU tgt:

1. Derajat gigitan ular

2. Manifestasi klinis

KESIMPULAN



28/39

JENIS ULAR BERBISA

DI INDONESIA



29/39


Nama latin : Ophiopagus hannah

Penyebaran : Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi

Ukuran dws : 200 - 550 cm

Habitat : Hutan tropis, padang rumput, dataran rendah, sampai pada

ketinggian 1800 m dplJenis bisa : Postsynaptic Neurotoxin

Efek gigitan : Sakit kepala, mual, muntah, sakit pd perut, pusing/vertigo,

pendarahan, pingsan, hingga kematian.

Efek klinis : Terkena bisa 80% (20% dry bite) berpotensi mematikan. Tingkat

kematian sekitar 70% - 85%.

1. KING KOBRA

http://2.bp.blogspot.com/--qN8MP9OnXo/UmZyBw4wcSI/AAAAAAAABPc/iZglmdsTpgg/s1600/king-cobra.jpg


30/39


2. KOBRA

Nama latin : Naja sputatrix

Penyebaran : Jawa


Habitat : Hutan tropis, sawah, sungai, padang rumput terbuka.

Jenis bisa : Postsynaptic neurotoxin

Efek gigitan : sakit, bengkak, memar, cell mati (necrosis), pembusukan.

Efek klinis : Terkena bisa 80% (20% dry bite) berpotensi mematikan.

Tingkat kematian sekitar 40% - 60%.

http://1.bp.blogspot.com/-yaCjlEee6V4/UmZz0cChUnI/AAAAAAAABPk/GjkKt13fti4/s1600/cobra-jawa.jpg


31/39


Nama latin : Bungarus candidus

Penyebaran : Jawa, Sumatra, Bali, Sulawesi.


Habitat : Dataran rendah, sawah, perbukitan sampai pd ketinggian 1600m dpl.Jenis bisa : Neurotoxin


pendarahan, pingsan

Efek klinis : Kemungkinan terkena bisa sangat besar & berpotensi mematikan.

Tingkat kematian 60% - 80%.

3. WELING

http://2.bp.blogspot.com/-H-RMNjJk4K4/UmZ0yKs8kbI/AAAAAAAABPs/tku5LQFttuQ/s1600/ular-weling.jpg


32/39


4. WELANG

Nama latin : Bungarus fasciatus

Penyebaran : Sumatra, Jawa, & Kalimantan.


Habitat : Hutan bakau, persawahan, perkebunan karet, atau di sekitarpermukiman penduduk.

Jenis bisa : Neurotoxin


pendarahan, pingsan, lumpuh.

Efek klinis : Kemungkinan terkena bisa sangat besar & berpotensi mematikan.


http://1.bp.blogspot.com/-AAd-X84udeo/UmZ1z2vsLMI/AAAAAAAABP0/gEQKlk8JQiU/s1600/ular-welang.jpg


33/39


5. MALAYAN PIT VIPER

Nama latin : Calloselasma rhodostoma

Penyebaran : Pulau jawa


Habitat : Hutan bambu, hutan karet, lahan perkebunan, & sekitar persawahan.Jenis bisa : Hemotoxin

Efek gigitan : Sakit kepala, mual, muntah, sakit pd perut, pusing/vertigo, pendarahan,

pingsan, kematian.

Efek klinis : Terkena bisa 60% - 80% berpotensi mematikan.


http://1.bp.blogspot.com/-jDvd1nyxtOE/UmZ2zMAuhwI/AAAAAAAABP8/e6IcgnqEdFw/s1600/malayan-pit-viper.jpg


34/39


6. VIPERA RUSSELII

Nama latin : Daboia russelii siamensis

Penyebaran : Jawa Timur & NTT (P. Ende, P. Flores, P. Komodo, P. Lomblen)

Ukuran dws : 100 - 150 cm. Jantan lebih besar dari betina.

Habitat : Arboreal. Ladang pertanian, persawahan, daerah bebatuan, atau

padang rumput pd ketinggian sampai 2000 dpl

Jenis bisa : Hemotoxin


pendarahan, pingsan, kematian.

Efek klinis : Jika terkena bisa 80% (20% dry bite) berpotensi mematikan.


http://2.bp.blogspot.com/-d7pRDGGCBag/UmZ3hKi_yGI/AAAAAAAABQE/x2qoQ9gKNhg/s1600/vipera-russelii.jpg


35/39


7. WAGLER’S PIT VIPER

Nama latin : Tropidolaemus wagleri

Penyebaran : Sumatra, Mentawi, Nias, Kepulauan Riau , Billiton, Bangka, Natuna,

Kalimantan, Karimata, Buton, Sulawesi.


Habitat : Arboreal. Dapat di temukan di hutan hujan pd ketinggian sampai 1200 dpl.Jenis bisa : Hemotoxin

Efek gigitan : Bengkak/memar, terasa panas, sel tdk berfungsi/mati (necrosis),

pembusukan.

Efek klinis : Jika terkena bisa tidak diketahui namun berpotensi mematikan.


http://1.bp.blogspot.com/-Rd5T0Ud0q-I/UmZ5L7AGyzI/AAAAAAAABQU/2zh21aF0Qgo/s1600/wagler-pit-viper.jpg


36/39


8. FLAT NOSED PIT VIPER

Nama latin : Trimeresurus puniceus

Penyebaran : Jawa, Sumatra, Simalur, Mentawai, Kepulauan Natuna.


Habitat : Arboreal. Dataran rendah hutan hujan sampai ketingian 1450 m dpl.Jenis bisa : Hemotoxin

Efek gigitan : sakit, bengkak, memar, terasa panas, sel tdk berfungsi/mati

(necrosis), pembusukan.

Efek klinis : belum diketahui. berpotensi mematian.

http://3.bp.blogspot.com/-i3UbVzNfvLA/UmZ57NSzGHI/AAAAAAAABQc/xjmV0Wqlywc/s1600/flat-nosed-pit-viper.jpg


37/39


9. INSULARIS

Nama latin : Trimeresurus insularis

Penyebaran : Adonara, Alor, Bali, Flores, Komodo, Lombok, Padar, Rinca,

Romang, Roti, Sumba, Sumbawa, Timor, Wetar.

Ukuran dws : 40 - 70 cmHabitat : Arboreal, Hutan hujan.


Efek gigitan : Sakit, bengkak, memar, terasa panas, sel tdk berfungsi/mati

(necrosis), pembusukan.

Efek klinis : Belum diketahui.

Tingkat kematian karena tdk tertangani sekitar 40% - 75%.

http://2.bp.blogspot.com/-6faaQ88l33c/UmZ8IHVvX1I/AAAAAAAABQo/odLIEvrh2qY/s1600/Insularis.jpg


38/39


10. WHITE LIPPED PIT VIPER

Nama latin : Trimeresurus albolabris

Penyebaran : P.Sumatra, P.Kalimantan, P. Sulawesi, P.Jawa,P. Madura, P.Lombok,

P. Sumbawa, P. Komodo, Flores, Sumba, P. Roti, Timor, Kisar, Wetar.


Habitat : Arboreal. Hutan bambu, semak belukar dgn pepohonan kecil tdk

jauh dari sungai / kali kecil.


Efek gigitan : Bengkak, sakit kepala, mual, muntah, sakit pd perut, pusing/vertigo,

pendarahan, pingsan, kematian.

Efek klinis : Jika terkena bisa tdk di ketahui namun berpotensi mematikan.


http://2.bp.blogspot.com/-9kStbjcvuus/UmZ4Wi8yHlI/AAAAAAAABQM/o4EQdc6uBoM/s1600/white-lipped-pit-viper.jpg


39/39

snake-bite fkumm

Documents