sistem jaringan hfc dan outage

Upload: hasaniskandar

Post on 03-Mar-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    1/21

    5

    BAB II

    SISTEM JARINGAN HFC DAN OUTAGE

    2.1 SISTEM HYBRID F IBER COAX

    Pada dasarnya HFC adalah suatu perangkat yang digunakan untuk jaringan

    telekomunikasi dan merupakan penggabungan dari teknologi fiber optic,

    optoelektronik dan teknologi kabel coaxialtradisional sehingga merupakan suatu

    teknologi hybrid. Saat ini penggunaan HFC dalam jaringan telekomunikasi

    mendapat perhatian karena secara teoritis memungkinkan penyediaan berbagai

    service secara sekaligus (multiservice) seperti telephony, internet, cableTV dan

    Video-On-Demand(VOD) dengan kecepatan transmisi data yang lebih tinggi dan

    harga yang terjangkau oleh pemakai. Jaringan HFC dapat diterapkan melalui

    pemanfaatan jaringan cable TV yang sudah luas seperti di Amerika Serikat

    ataupun dengan membangun infrastruktur cable TV yang baru dengan teknologi

    HFC.[2]

    Hybrid Fiber Coax (HFC) merupakan salah satu teknologi jaringan akses

    yang dibentuk oleh kombinasi jaringanfiberdan coaxial. Pada awalnya teknologi

    HFC banyak digunakan oleh para operator TV kabel di Amerika untuk

    menyalurkan layanan televisi secara broadcast melalui kabel. Untuk aplikasi

    layanan informasi dua arah pita lebar, sistem HFC dirancang dengan kemampuan

    bandwidth bisa mencapai 1000 MHz. Secara substansi sistem HFC merupakan

    pipa penyalur dengan bandwidth yang lebar. Untuk aplikasi layanan informasi dua

    arah, sistem HFC memerlukan interface / gateway tertentu yang sesuai dengan

    layanan yang dimaksud. Sistem HFC menggunakan sistem transmisi untuk

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    2/21

    6

    6

    menyalurkan / membawa informasi dari node ke interface pelanggan atau

    sebaliknya.[2]

    Untuk memenuhi keinginan pelanggan akan layanan Internet yang lebih

    cepat dan murah, suatu faktor yang memainkan peran yang penting adalah

    bandwidth (lebar pita). Sebagai perbandingan, jaringan kabel telepon memiliki

    bandwidth yang rendah sehingga akses internet/data rendah sedangkan jaringan

    cable TV menyediakan bandwidth yang sangat lebar sehingga menawarkan

    kecepatan yang lebih tinggi. Dengan memanfaatkan keunggulan dari jaringan

    cableTV ini , pemakai Internet dan jaringan data dapat memperoleh kecepatan

    sambungan 500 - 1000 kali lebih cepat daripada modem dial-up. File-file yang

    biasanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk di-download dapat dilakukan

    dalam waktu yang jauh lebih singkat. Hal ini menunjukkan potensi besar yang

    dimiliki jaringan untuk penyediaan pelayanan multimedia secara real time.[2]

    Dengan segala keunggulan tersebut beberapa hambatan yang dihadapi

    pada implementasi jaringan CATV sebagai multiservice provider adalah

    kebanyakan jaringan CATV eksisting menggunakan sistem full coaxial cable

    dengan kelemahan-kelemahan berikut:

    Lebih peka berbagai macam gangguan seperti stasiun radio AM/FM,

    radio CB, dll.

    Umur dan perubahan temperatur secara terus-menerus (temperature

    fluxes) menyebabkan retakan pada isolasi trunk sehingga kabel

    berubah menjadi suatu antena raksasa.

    Semua noise di atas dapat di-pick up oleh penguat dan merambat ke

    node-node yang ada pada jaringan.

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    3/21

    7

    7

    Bila jaringan CATV pada suatu daerah tertentu melayani banyak

    pelanggan/rumah maka pada daerah tersebut akan timbul suatumedan

    elektromagnet yang kuat sehingga dapat mempengaruhi perangkat

    elektronik pada pesawat terbang yang melalui daerahtersebut.

    Untuk menanggulangi masalah-masalah yang disebutkan di atas maka

    digunakan fiber optic pada bagian trunk. Situasi ideal yang diinginkan adalah

    menggunakan fiber sampai ke curb atau neighbourhood hub lalu menggunakan

    kabel coaxial sampai ke titik pelanggan sehingga membatasi dan melokalisasi

    ingress.[2]

    2.2 Infrastruktur Jaringan Hybri d F iber Coax

    Secara umum infrastruktur jaringan HFC seperti pada Gambar

    2.1.

    Gambar 2.1 Infrastruktur Jaringan HFC [2]

    8 MHzChanne

    HBCNESP

    TV Set TopCable Modem

    VOIP

    Hub

    CoaxTap

    Drop

    1550 nm

    Internet

    HBO

    CNN

    ESPN

    CMTS: cable modem termination system

    PSTN

    CMTS

    VOIPGateway

    HubHub

    1310 nm

    Fiber node

    Headend

    trial

    130 nodes1000- 2500 HP/node

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    4/21

    8

    8

    Beberapa bagian terpenting yaitu headend, distribution hub, fiber

    node dan rumah pelanggan. Jaringan HFC biasanya menggunakanjaringan

    tree and branch. Jaringan tree and branch bukan satu-satunya jaringan

    yang mungkin karena terdapat topologi jaringan lainnya yang dapat

    digunakan seperti topologi star, atau FSA (Fiber to Serving Area). Pada

    topologi tree and branch, beberapa kabel fiber optik bercabang dari

    headend menuju ke node yang tersebar dalam bentuk topologi star.

    Selanjutnya pada masing-masing node tersebut sinyal diteruskan melalui

    kabel coaxdengan menggunakan topologi tree and branch.[2]

    Pada Gambar 2.1 headendadalah alat untuk menerima sinyal dari

    satelit maupun dari antena. Sinyal diproses secara elektronik, agar

    diperoleh kualitas gambar dan suara yang baik, dilakukan scrambling

    (pengacakan) untuk mencegah akses dari pihak-pihak yang tidak

    diinginkan serta dilakukan proses penyisipan iklan. Setelah diposes semua

    channel dikirim melalui kabel coaxialunggal.[2]

    Dalam perjalanannya, sinyal frekuensi tinggi yang dikirimkan dari

    headend mengalami degradasi sehingga diperlukan penguat-penguat di

    sepanjang jalur kabel. Penguat-penguat ini biasanya menggunakan

    tegangan 60 VAC. Catu daya (berupa ferro conditioner atau UPS)

    biasanya dipasang di sepanjang jalur untuk memberikan daya pada

    penguat-penguat yang digunakan. Daya tambahan tersebut langsung

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    5/21

    9

    9

    disisipkan ke dalam kabel coaxial dan akan merambat bersama-sama

    dengan sinyal video.[2]

    Kabel feeder adalah kabel yang melalui suatu neighbourhood

    (beberapa rumah) dan dari kabelfeederini coaxbercabang beberapa buah

    tap. Pada setiap rumah pelanggan, suatu drop cable disambungkan dari

    tap, yang terletak di luar rumah, ke perangkat yang ada di dalam rumah.

    Jaringan tree and branch memperlihatkan diperlukannya UPS

    dibandingkan dengan pengkondisi sinyal tanpa baterai. Jika daya hilang

    pada salah satu catu daya sepanjang jalur maka pelanggan yang berada

    jauh di ujung jalur juga akan kehilangan servis kabel mereka.[2]

    Bila menggunakan jaringan HFC maka kabel coax yang digunakan

    pada bagian trunk diganti dengan jalur yang terbuat dari fiber optik. Pada

    jaringan HFC, penguat-penguat tetap digunakan sepanjang jalur yang

    kabel coax akan tetapi pada jaringan HFC ini terdapat fibernodedimana

    sinyal-sinyal optik dikonversikan kembali ke dalam bentuk sinyal listrik

    untuk diteruskan ke rumah pelanggan melalui kabel coax. Pada jaringan

    yang bisa untuk komunikasi dua arah (downstream dan upstream) maka

    fiber node juga dapat melakukan konversi dari listrik ke optik. Setiap fiber

    node ini memiliki catu daya sendiri untuk memberi daya kepada alat

    konversi optik/listrik dan/atau penguat trunk.fiber nodeseringkali disebut

    sebagai Optical Terminal Node (OTN). Pada jaringan HFC yang besar

    OTN ini mampu untuk melayani 200 sampai dengan 1200 rumah

    (biasanya sekitar 500 rumah). Bagian fiberdari jaringan HFC ini mampu

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    6/21

    10

    10

    untuk mentransmisi sinyal sejauh 25 mil tanpa penguatan dan biasanya

    tidak memerlukan sumber daya. Pembagian alokasi frekuensi untuk

    transmisi upstream (dari pelanggan ke sumber layanan / node) adalah 5

    MHz sampai dengan 40 MHz dan downstream (dari sumber layanan /

    node ke pelanggan) adalah 50 MHz sampai dengan 862 MHz. [2]

    2.3 Cara Kerja Sistem Hybri d Fi ber Coax

    Sinyal informasi yang berasal dari sumber satellite dish diteruskan ke

    headend. Pada headend sinyal akan diolah sehingga menjadi sinyal frekuensi

    radio (RF) . Sinyal informasi dari server atau penyedia jasa layanan internet

    (Internet Service Provider) diteruskan ke CMTS (Cable Modem Termination

    System) yang akan memberikan alamat tujuan pada setiap blok data yang akan

    dikirim dan memodulasi informasi digital tersebut menjadi sinyal frekuensi radio

    (RF) . Sinyal-sinyal lain seperti sinyal radio ataupun telepon juga dimodulasi

    kedalam sinyal frekuensi radio (RF) sehingga dapat dialokasikan pada spektrum

    frekuensi yang digunakan. Combiner berfungsi untuk menggabungkan sinyal-

    sinyal RF dari berbagai sumber (satellite dish dan server). Sinyal gabungan

    tersebut ditransmisikan secara analog oleh optical transmittermenujufiber node

    dan darifiber node ini sinyal-sinyal tersebut akan dikirimkan ke rumah pelanggan.

    Media transmisi yang digunakan mulai dari headend sampai dengan fiber node

    adalah kabel serat optik sebagai jaringan backbone, sedangkan darifiber nodeke

    pelanggan dengan menggunakan kabel koaksial. [2]

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    7/21

    11

    11

    2.4 Penyusun Jaringan Hybri d F iber Coax

    2.4.1 Headend

    Headend merupakan bagian terpenting dari sistem HFC. Pada

    headend, sinyal dari bermacam-macam sumber (seperti sinyal satelit,

    sinyal off-air) diterima dan diubah menjadi bentuk pengantaran sinyal

    yang semestinya. Pada saat sinyal-sinyal telah siap untuk diantarkan,

    sinyal-sinyal tersebut digabungkan dalam sebuah kabel single dan siap

    untuk dikirim melalui jaringan. Sinyal diproses secara elektronik, agar

    diperoleh kualitas gambar dan suara yang baik, dilakukan scrambling

    (pengacakan) untuk mencegah akses dari pihak-pihak yang tidak

    diinginkan serta dilakukan proses penyisipan iklan. Setelah diproses

    semua channel dikirim melalui kabel coaxialunggal. Headend ini terdiri

    atas beberapa bagian, antara lain adalah receiver, demodulator/decoder,

    modulator dan combiner. [2]

    Gambar 2.2 Headend

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    8/21

    12

    12

    1. Reciever

    Fungsi receiver disini adalah sebagai penerima sinyal yang berasal dari

    stasiun bumi sebelum diteruskan ke modulator. Sedangkan fungsi

    stasiun bumi ialah menangkap sumber sinyal yang berasal dari satelit.

    Pada masing-masing receiver ini terjadi pemilahan sinyal untuk

    memilih satu channel yang diinginkan karena sinyal yang diterima dari

    satelit masih terdiri dari banyak channel. Sinyal tersebut kemudian

    diteruskan ke modulator. [2]

    2.Demodulator /Decoder

    Untuk sumber sinyal yang merupakan sinyal off-air, sebelum sinyal RF

    broadcast yang diterima oleh antena tersebut dimasukkkan ke

    modulator maka sinyal tersebut dipisah terlebih dahulu berdasarkan

    kanalnya. Dan pemisahan ini dilakukan oleh demodulator/decoder. [2]

    3.Modulator

    Sinyal-sinyal sumber di headend yang berbentuk sinyal baseband,

    sebelum dikirim ke combiner harus dimodulasikan dulu ke dalam sinyal

    pembawa RF. Oleh karena itu sinyal-sinyal sumber ini harus

    dilewatkan ke sebuah modulator yang menempatkan komponen

    baseband audiodan videopada sinyal pembawa RF. [2]

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    9/21

    13

    13

    4.Combiner

    Combiner mengacu pada proses dari penempatan berbagai sinyal-sinyal

    RF dalam sebuah kabel tunggal untuk pendistribusian melalui jaringan.

    Sebelum sinyal-sinyal tersebut digabungkan terlebih dahulu dilakukan

    terjadi proses scrambling (pengacakan) sinyal untuk mencegah akses

    dari pihak-pihak yang tidak diinginkan serta dilakukan proses

    penyisipan iklan. Metode penggambungan yang paling umum

    digunakan dalam sistem broadband RF adalah a pairing-off sequence

    dimana grup-grup yang terdiri dari dua buah sinyal digabungkan pada

    waktu yang bersamaan, kemudian grup-grup hasil penggabungan

    tersebut digabungkan lagi. Proses Ini berlanjut sampai semua sinyal

    berada dalam kabel yang sama. Untuk mendukung proses

    penggabungan, digunakan rangkaian mini yang disebutspliter. [2]

    5.Cable Router

    Cable Router berfungsi sebagai interface antara tipe network standar

    (PSTN) dengan HFC headend distribution point, mengontrol

    penggunaan bandwidth dan spektrum dalam komunikasi data di HFC

    dan mengatur semua cable modem yang terhubung padanya. [2]

    2.4.2 F iber Node

    Sebagaimana yang telah disebutkan diatas, fiber node adalah node pada

    jaringan di mana sinyal optik dari trunk fiberdiubah menjadi sinyal listrik untuk

    diteruskan ke kabel coax atau sebaliknya. Fiber node ini terdiri atas alat

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    10/21

    14

    14

    optoelektronik dan power inserter. Alat optoelektronik adalah alat yang

    mengkonversikan sinyal cahaya ke sinyal listrik atau sebaliknya.[2]

    Gambar 2.3 Fiber Node

    Adapun bagian optoelektronik pada jaringan HFC terdiri atas dua

    bagian yaitu:

    1. Transmitter

    Optical transmitter pada bagian optoelektronik di headend adalah titik

    dimana optoelektronik menerima sinyal pembawa RF dari combiner.

    Sinyal yang masuk ke optical transmitter berupa sinyal pembawa RF yang

    berbentuk sinyal listrik, karena itu untuk dapat dilewatkan pada saluran

    fiber optic sinyal ini harus diubah dulu ke bentuk cahaya. Transmitter

    inilah yang bertanggung jawab untuk mengubah input sinyal listrik

    menjadi sinyal optik dan mengirimkan sinyal optik tersebut ke saluran

    fiber optik. [2]

    2. Receiver

    Optical receiver pada bagian optoelektronik di headend adalah titik

    dimana optoelektronik menerima sinyal optik dari saluranfiber opticyang

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    11/21

    15

    15

    merupakan sinyal upstream dari pelanggan. Sinyal memasuki receiver

    dalam bentuk cahaya (optik). Fungsi receiverini adalah untuk mengambil

    kembali sinyal RF asli dari pembawa gelombang cahayanya (lightwave

    carrier). Receiverakan mengkonversi sinyal optik yang diterima menjadi

    output listrik RF. [2]

    3. Penguat RF

    Penguat RF berfungsi untuk memperkuat sinyal RF yang dihasilkan oleh

    receiver.[2]

    Selain optoelektronik terdapat power inserter pada fiber node yang

    merupakan interfaceyang menghubungkan catu daya luar dengan node. Jadi, daya

    disalurkan ke dalam node melalui power inserter. Salah satu featuredaripower

    inserter adalah untuk melindungi kabel dari arus yang naik secara tiba-tiba

    (surge) dan tegangan yang berlebih (overvoltage). [2]

    2.4.3 Jaringan Trunk

    Jaringan trunk adalah jaringan yang menghubungkan headend dengan

    distribution hub. Jarak antara headend dan distribution hubbervariasi tergantung

    lokasi masing-masing. Pada prinsipnya jarak transmisi ini tergantung pada:

    1.

    Loss margin, yaitu selisih antara level daya optical transmitter pada

    headend dan sensitivitas optical receiverpada distribution hub.

    2.

    Arsitektur jaringan yang menghubungkan headend dan distribution hub

    (point-to-point ataupoint-to-multipoint).

    3. Jenis panjang gelombang yang digunakan (1310 nm atau 1550 nm). [2]

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    12/21

    16

    16

    Untuk mencapai jarak transmisi yang lebih jauh lagi seperti pada kasus

    dimana headend harus mencatu distribution hub yang berada jauh pada tempat

    yang berbeda, dapat dilakukan dengan menambah regenerator atau optical

    amplifier pada jaringan trunk. Di dalam implementasi biasanya digunakan dua

    pasang optical transmitter / optical receiver dengan path protection berupa ring

    kabel sedemikian rupa sehingga apabila jalur yang satu mangalami kerusakan

    (disebabkan karena kabel optik terputus atau salah satu pasangan optical

    transmitter / optical receiver mengalami kerusakan) makaswitch secara otomatis

    akan berpindah untuk memilih jalur yang lain sehingga sistem tidak mengalami

    gangguan. [2]

    2.4.4 Distribution Hub

    Pada distribution hub layanan distribusif berupa TV broadcast yang

    dibawa dari headend digabungkan dengan layanan interaktif berupa VOD (Video

    On Demand), data dan telepon. Agar dapat digabungkan semuanya, sinyal

    tersebut harus berbentuk sinyal elektrik. Oleh sebab itu sinyal optik yang

    membawa layanan TV broadcast dari headend harus diubah menjadi sinyal RF.

    Biasanya sebuah distribution hub akan dihubungkan dengan beberapafibernode.

    Karena itu sinyal RF layanan TV broadcast harus dibagi dengan menggunakan

    splitter dengan terlebih dahulu diperkuat oleh amplifier.[2]

    Sebuah distribution hub akan dihubungkan dengan beberapa fiber node.

    Karena itu sinyal RF layanan TV broadcast harus dibagi dengan menggunakan

    splitter dengan terlebih dahulu diperkuat oleh amplifier. Splitter yang

    dipergunakan adalah splitter (1:2, 1:4, 1:8, 1:16 dan 1:32) tetapi apabila jumlah

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    13/21

    17

    17

    fiber node yang akan dicatu jumlahnya lebih banyak atau bertambah maka

    amplifier dansplitter dapat dikaskadekan dua tingkat. Penggabungan sinyal-sinyal

    RF yang telah disebut diatas disebut dengan proses multiplexer dan proses ini

    terjadi dalam suatu alat yaitu combiner. [2]

    2.4.5 Power Supply

    Power Supplymemberikan catuan tegangan sehingga menghasilkan listrik

    untuk mengoperasikan semua perangkat aktif pada jaringan HFC. Besar daya

    yang digunakan disesuaikan dengan besar tegangan yang dihasilkan output

    perangkat aktif. [2]

    2.4.6 Amplifier

    Di sepanjang saluran transmisi sinyal frekuensi tinggi mengalami

    penurunan level sinyal, oleh sebab itu dibutuhkan suatu penguat (amplifier) untuk

    meningkatkan level sinyal sepanjang saluran. Amplifier yangdapat diaplikasikan

    untuk jaringan trunk (jaringan kabel koaksial backbone) danfeeder (jaringankabel

    koaksial yang menuju ke pelanggan). Amplifier dapat digunakan untuk mencakup

    semua daerah pelayanan. Bila diperlukan dua atau tiga tap amplifier dapat

    dihubungkan secara kaskade dengan memperhitungkandistorsiyang terjadi. [2]

    Amplifier sebagai penguat pada masing masing lokasi di jaringan harus

    diukur levelnya sedemikiaan rupa termasuk di dalamnya RF, tegangan AC dan

    DC sehingga output level yang didapat harus tepat dan merupakan kompensasi

    dari losses yang diakibatkan oleh kabel koaksial maupun perangkat pasif.

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    14/21

    18

    18

    Perangkat amplifier tersusun oleh bagian- bagian berikut;

    1. Pad

    Berfungsi menurunkan level seluruh frekuensi dengan jumlah yang sama.

    2. Automatic Gain Control

    Digunakan untuk mengatur atenuasi secara otomatis berdasarkan

    kompensasi perubahan suhu. Perangkat ini jarang digunakan pada daerah

    yang beriklim tropis karena perbedaan suhu tidak terlalu mencolok.

    3.

    Diplex Filter

    Berfungsi untuk memisahkan antara sinyal forward dan sinyal reverse

    sehingga kedua tipe sinyal tersebut tidak saling mengganggu. Tipe diplex

    filter yang dipakai dalah dengan band split 5- 30MHz dan 5- 40MHz.

    Diantara frekuensi forward dan reverse tersebut terdapat guard band

    pemasangan reverse filteryang tidak sesuai dalam suatu kaskade amplifier

    akan berpengaruh secara signifikan terhadap sinyal reverse.[2]

    2.4.7 Splitter

    Splitter adalah sebuah perangkat pasif yang berfungsi untuk membagi

    sinyal. Pada jaringan HFC ini menggunakan splitter disebabkan terbatasnya

    jumlah keluaran dari perangkat aktif (fiber node atau amplifier) sehingga dengan

    penggunaansplitter arah penggelaran kabel koaksial ke rumah-rumah pelanggan

    dapat diperbanyak.

    Pada jaringan PT Linknet. Perangkat pasif ini berguna sebagai splitter arah

    penggelaran kabel koaksial ke rumah - rumah pelanggan karena terbatasnya

    jumlah keluara dari perangkat aktif (Fiber Node dan Amplifier).[2]

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    15/21

    19

    19

    2.4.8 Di rectional Coupler

    Directional Coupler (dc) bersifat unbalance dan pada prinsipnya

    mempunyai fungsi yang sama dengan splitter. Perangkat ini digunakan untuk

    menyuplai jumlah sinyal yang berbeda pada dua arah dengan budget loss yang

    berbeda dimana pada tiap port memiliki level sinyal yang lebih kecil. Terdapat

    beberapa jenis dc seperti dc8, dc12, dc16, dc20 (nilai 8,12,16,20 menunjukan

    besarnya nilai tap loss). [2]

    Kebanyakan sinyal mengalir dari input menuju ke output port. Hanya

    sebagian kecil saja aliran sinyal yang menuju ke tap port(arah sinyal dapat dilihat

    dari bagan dibawah).Pada dc dikenal adanya dua jenis redaman dengan nilai tap

    loss relativelebih besar disbanding dengan insertion loss, yaitu

    1. Tap loss

    Tap loss adalah besarnya redaman/atenuasi pada jalur port

    sinyal utama yang digunakan untuk menjangkau tempat yang

    lebih dekat. [2]

    2. Insertion loss

    Insertion loss adalah besarnya redaman pada port output

    lainnya yang digunakan untuk menjangkau tempat yang lebih

    jauh.[2]

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    16/21

    20

    20

    2.4.9 Tap

    Tap termasuk kedalam perangkat pasif yang banyak terdapat di jaringan

    HFC. Tap juga merupakan komponen pasif gabungan darisplitter dan dc dengan

    satu atau lebihport splitteryang terkoneksi ke tap legdari dc sampai ke tujuan

    cabang sinyal dari kabel koaksial ke rumah- rumah pelanggan secara efektif. Yang

    mana berfungsi untuk melakukan extract sinyal dari kabel distribusi dan

    mengarahkannya ke individual port untuk koneksi ke pelanggan.

    Faktor yang menentukan pemasangan jenis tap adalah dari jumlah

    potensial calon pelanggan dan level sinyal RF yang diperlukan pada tiap lokasi

    jaringan distribusi.

    1.Tap Feed Thu

    Tap yang mengirimkan sinyal RF ke port tap selanjutnya. Tap

    dipasang berurutan sesuai besarnya redaman mulai dari harga yang

    paling besar hingga ketapsebelum tap terminating.

    2.Tap Terminating

    Tap terminating merupakan tap yang dipasang di akhir jaringan

    dan tidak mempunyai sinyal RF atau membawa tegangan AC pada

    port output memiliki terminator 75 sehingga sinyal tidak

    mengalami reflectionkejari- jari tap. [2]

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    17/21

    21

    21

    2.4.10 Terminal

    Terminal yang digunakan untuk tv kabel adalah sebagai berikut

    1. Cable Modem

    Cable modem adalah (Cable Television Network) dan

    Modem(Modulator Demodulator) yaitu suatu perangkat pemodulasi

    sinyal RF yang memungkinkan akses berkecepatan tinggi ke internet

    melalui suatu Jaringan TV kabel. Kabel modem dapat berupa external

    boxyang dihubungkan ke PC padaEthernet atau berupa internal card,

    yang mampu memberikan layanan akses data yang berkecepatan tinggi

    melalui jaringan TV kabel. [2]

    2. Converter/ set top box

    Untuk pelanggan TV kabel, digunakan alat yang dipasang dirumah

    pelanggan untuk memilih channel, merekam dan menggunakan

    fasilitas- fasilitas lain yang disediakan oleh provider. Alat disesuaikan

    dengan sinyal yang diterima. Converteruntuk sinyal analog dan STB

    (Set Top Box)untuk sinyal digital. [2]

    Converter untuk jaringan HFC dengan sinyal analog, memakai

    converter sebagai alat untuk memilih channel program TV namun

    tidak ada proses pengacakan kode sehingga sinyal bias langsung

    diterima tv tanpa harus menyamakan kode pulsa channel yang

    diterima. Sedangkan Set top box (STB) antara lain melakukan proses

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    18/21

    22

    22

    unscrambling sinyal digital dari channel-channel yang sudah di

    subscriber oleh pelanggan. Sehingga membutuhkan kode pulse

    channelyang sesuai agar sinyal dapat diterima.[2]

    2.5 OUTAGE

    Outagemerupakan salah satu gangguan pada jaringan HFC yang mana

    pelanggan tidak bisa mengakses layanan internet dan tv atau dapat dikatakan lain

    layanan internet dan tv tidak menyala dengan kategori 3 pelanggan di area node

    yang sama.Outageterdiri dari beberapa sebab, yaitu :

    1. FO

    Fiber Optikberfungsi untuk mentransmisikan sinyal data dan video

    stream berupa transmisi cahaya, dimana pentransmisian data dari

    headend, hub,sampai dengan nodemenggunakan kabel fiber optik.

    Adapun permasalahannya karena kabel putus.

    2.Coaxial

    Kabel Coaxialadalah untuk mentransmisikan sinyal data dan video

    stream yang berupa sinyal RF sampai dengan outlet di pelanggan.

    Jadi apabila terjadi gangguan pada sinyal coax maka data yang

    ditransmisikan ke pelanggan tidak akan sampai. Adapun

    permasalahannya pada coax antara lain :

    o Korosi

    o Kabelnya Putus

    o Impedansi kabel tidak 75 Ohm

    o Rusaknya kabellink

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    19/21

    23

    23

    3. Bad Device

    Kondisi device yang digunakan sangat berpengaruh pada kualitas

    jaringan, karena device tersebut yang membawa sinyal tersebut

    berupa menjadi data. Jika perangkat amplifier kurang baik maka

    akan berpengaruh pada penguat sinyal RF kedua arah baik sisi

    forward maupun upstream. Jika perangkat tap kurang baik maka

    sangat berpengaruh pada sinyal yang diterima oleh pelanggan karena

    tap merupakan sinyal pembagi sinyal- sinyal RF yang mana akan

    diterima ke masing masing pengguna homepass.

    4. PLN Padam

    Biasanya apabila terjadi PLN padam maka power didapat dari

    running bateray. Kemudian jika lebih dari 2 jam maka team teknisi

    melakukan install genset di lokasi area yang padam.

    2.6 PARAMETER KUALITAS JARINGAN HFC

    Parameter yang dapat diukur untuk menentukan kinerja jaringan akses

    HFC dalam mendeteksi permasalahan adalah sebagai berikut

    1. Carrier to Noise Ratio(CNR)

    Rasio antara level carrier dan level daya noise yang diterima pada

    perangkat penerima baik itu pada jaringan serat optik maupun

    jaringan kabel koaksial. Pada jaringan koaksial perangkat yang

    paling banyak menimbulkan noise adalah amplifier. Performansi

    noise dari sebuah penguat tunggal biasanya ditetapkan sebagai

    noise figure. Harga CNR suatu jaringan dengan satu amplifier

    dapat ditentukan dengan persamaan berikut :

    CNR 65.2 10 log ( f ) Li NF ) 2.1 [2]

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    20/21

    24

    24

    CNR = 65,2 10 Log(Vb- Nb) +Li N 2.2 [2]

    Dimana;

    f = selisih video bandwidth dengan noise bandwidth sesuai dengan sistem

    yang digunakan ( MHz)

    Vb = video bandwidth(MHz)

    Nb =noise bandwidth (MHz)

    Li = amplifier input level (dBmV), dengan asumsi temperature680F (200C).

    2. Composite Triple Band(CTB)

    Output dari amplifier kaskade ke 3 sejenis dengan input namun

    pada prakteknya, sinyal multi channel pada jalur broadband

    membawa serta sinyal yang tidak diinginkan yang saling

    berinteraksi. Salah satu penggabungan itu adalah CTB. CTB

    didefinisikan sebagai perbandingan dari peak video carrier (dB)

    dengan kumpulan sinyal distorsi pada frekuensi video carrierdan

    total efek dari semua lonjakan carrieryang memberikan penaikan

    sebuah interferensi. [2]

    3f1

    f1 f2 f3

    2f1 + f2

    2f1-f2

    Dimana; f1,f2,f3 adalah frekuensi input.

    Dengan perumusan diatas,dapat terlihat bahwa jaringan dengan

    kapasitas yang besar, membuat penurunan CNR dan penaikan CTB

    sehingga sinyal menjadi buruk.Untuk mengetahui CTB pada End

    Of Line, dapat menggunakan rumus berikut;

    CTBEOL = CTBAMP - 10 Log (N) 2.3 [2]

    Dimana; N = Jumlah amplifier di kaskade.

    http://digilib.mercubuana.ac.id/

  • 7/26/2019 Sistem Jaringan Hfc Dan Outage

    21/21

    25

    25

    3. Composite Second Order ( CSO )

    Kategori lain dari sinyal yang tidak dikehendaki yang dihasilkankaskade amplifier ke dua dan kelipatannya adalah CSO

    (Composite Second Order). Hal ini terjadi ketika level inputsinyal

    RF maupun Outputberada dalam ambang level yang terlalu tinggi.

    CSO didefinisikan sebagai perbandingan pada peak video carrier

    (dB) dengan kumpulan sinyal distorsi pada 0,75 MHz atau 1,25

    MHz. Sama halnya dengan CTB, dengan perumusan dibawah akan

    terlihat bahwa jaringan dengan kapasitas sinyal besar, membuat

    penurunan CNR dan penaikan CSO sehingga sinyal menjadi buruk.

    [2]

    2f1

    f1 + f2

    f1 f2

    Dimana ; f1, f2 adalah frekuensi input.

    Untuk mengetahui CSO pada END Of Line, dapat menggunakan

    rumus berikut;

    CSOEOL= CSOAMP 10 Log (N) ..2.4 [2]

    Dimana; N = Jumlah amplifier di kaskade