teknologi sediaan solida ppt

24
TEKNOLOGI SEDIAAN SOLIDA Disusun oleh : Amalia Ulfa (G1F011001) Nurmaningtyas Fitri R. (G1F011007) Iin Solihati (G1F011013) Wigati Nuraeni (G1F011019) Rifka Husniati (G1F011025) Alfianita (G1F011031) Farah Maestri (G1F011037) Kharis Mustofa (G1F011043) Rani Saskia Jeanita (G1F011049) Inne Rosalina (G1F011055) Listiani Dwi Rarasati (G1F011059) Era Christiani Sianipar (G1F011065) Fela Anggia Sri Prabowo (G1F011071)

Upload: nurmaningtyas-fitri-rahmawati

Post on 28-Oct-2015

472 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

TSF smt 4-2011

TRANSCRIPT

Page 1: Teknologi Sediaan Solida Ppt

TEKNOLOGI SEDIAAN SOLIDADisusun oleh :

Amalia Ulfa (G1F011001)

Nurmaningtyas Fitri R. (G1F011007)

Iin Solihati (G1F011013)

Wigati Nuraeni (G1F011019)

Rifka Husniati (G1F011025)

Alfianita (G1F011031)

Farah Maestri (G1F011037)

Kharis Mustofa (G1F011043)

Rani Saskia Jeanita (G1F011049)

Inne Rosalina (G1F011055)

Listiani Dwi Rarasati (G1F011059)

Era Christiani Sianipar (G1F011065)

Fela Anggia Sri Prabowo (G1F011071)

 

Page 2: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Tablet

• Secara umum, tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.

• Menurut FI III (1979), tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan.

Page 3: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Sejarah Tablet• Nama tablet ( tabuletta, tableta) berasal dari “ tabuletta” artinya

piring pipih, papan tipis. Sejarahnya tablet ini, pada tahun 1843 tablet ditemukan oleh Brockedon ( Inggris), lalu pada tahun 1875 Joseph P. Remington membuat mesin tablet yang pertama. Lalu tahun 1937 sediaan Tablet sudah tercantum dalamFarmakope Amerika Serikat ( USP) kemudian pada tahun 1944 F.J. Stokes Machine Co. mulai memproduksi mesin tablet.

• Setelah itu kemajuan tablet menjadi lebih pesat seiring kemajuan teknologi, diantaranya terdapat berbagai jenis macam tablet seperti tablet lepas lambat, tablet salu enterik, tablet kunyah, tablet salu selaput, dan lain-lain. Penemuan tersebut sangatlah berguna bagi kemajuan teknologi sediaan obat di farmasi terkait dengan berbagai sifat fisika kimia dari zat aktif yang mempunyai efek kerja pada tubuh.

Page 4: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Jenis-Jenis Tablet

• Berdasarkan Metode Pembuatan Tablet cetak Tablet kempa

• Berdasarkan Distribusi Obat dalam Tubuh Bekerja Lokal Bekerja Sistemik

Yang bekerja short-acting (jangka pendek)

Yang bekerja long-acting (jangka panjang)

Delayed action tablet (DAT) Repeat action tablet (RAT)

• Berdasarkan Jenis Bahan Penyalut Tablet Salut Biasa/Salut Gula (dragee) Tablet Salut Selaput ( film coated tablet,

fct)

Tablet Salut Kempa Tablet Salut Enterik (enteric-coated

tablet) Tablet Lepas Lambat (sustained-release

tablet)• Berdasarkan cara pemakaian

Tablet Biasa/ Tablet Telan Tablet Kunyah ( chewable tablet) Tablet Isap ( lozenges, trochisi, pastiles) Tablet Larut ( effervescent tablet) Tablet Implan (pelet) Tablet Hipodermik (hypodermic tablet) Tablet Bukal (buccal tablet) Tablet Sublingual Tablet Vagina (ovula)

Page 5: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Tablet lepas lambat

• Tuls penjesn singkat dr obat yg da dimakalh, klo bwt yg lepas lmbt cthnya yg ains (ibuprofen) sm mukoadesif ris...

Page 6: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Komponen Tablet

• Komponen atau formulasi tablet kempa terdiri atas zat aktif,bahan pengisi,bahan pengikat,desintegran dan lubrikan,dapat juga mengandung bahan pewarna dan lak (bahan warna yang diabsorbsikan pada alumunium hidroksida yang tidak larut) yang diizinkan,bahan pengaroma dan bahan pemanis (Syamsuni,2006).

Page 7: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Syarat-syarat Tablet

• Syarat-syarat tablet menurut FI III dan FI IV:a. Keseragaman Ukuranb. Keragaman Bobot dan Keseragaman Kandungan.c. Waktu hancurd. Kekerasan Tablete. Keregasan Tablet ( friability)

Page 8: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Metode Pembuatan Tablet

1. Granulasi BasahPrinsip dari metode granulasi basah adalah membasahi massa tablet dengan larutan pengikat tertentu sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu pula, kemudian masa basah tersebut digranulasi ( Imam, 2010).

2. Granulasi Kering Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya didapat melalui gaya. Teknik ini digunakan untuk zat aktif yang memiliki dosis efektif yang terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang sensitif terhadap pemanasan dan kelembaban.

3. Metode Kempa LangsungMetode Kempa Langsung, yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering.tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada kondisi zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab.

Page 9: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Formulasi Tablet Hancur Cepat dari Kompleks Inklusi Ketoprofen dalam Beta Siklodekstrin

• Ketoprofen atau nama kimianya (RS)2-(3-benzoylphenyl)-propionic acid adalah salah satu asam propionat dari kelomok anti inflamasi non steroid denga efek analgesik dan antipiretik. Bentuk sediaan oral dari ketoprofen berupa tablet konvensional yang diindikasikan untuk terapi nyeri akibat inflamasi terkait dengan artritis atau nyeri akibat sakit gigi yang parah. Namun, karena penggunaan tablet konvensional ini tidak dapat digunakan untuk semua golongan usia, maka dikembangkanlah bentuk sediaan padat dari ketoprofen yang ditujukan untuk digunakan di rongga mulut seperti tablet hancur cepat (dimaksudkan agar senyawa aktifnya dilepaskan dan diabsorpsi ke dalam rongga mulut).

Page 10: Teknologi Sediaan Solida Ppt

KAPSUL

• Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin; tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.

• Ukuran cangkang kapsul keras bervariasi dari nomor paling kecil (5) sampai nomor paling besar (000), keculai ukuran cangkang untuk hewan. Umumnya ukuran nomor 00 adalh ukuran terbesar yang dapat diberikan kepada pasien. Ada juga kapsul gelatin keras ukuran 0 dengan bentuk memanjang (dikenal sebagai ukuran OE), yang memberikan kapasitas isi lebih besar tanpa peningkatan diameter

Page 11: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Sejarah Kapsul

• Kapsul telah digunakan sejak abad 19. Salah satu masalah farmasis yang muncul pada abad 19 adalah rasa dan bau yang tidak enak dari obat herbal

• Pada tahun 1839 di Paris, Garot menciptakan produk salut lapis tipis, pil salut gelatin. Pada tahun 1846 famasis paris lainnya J.C. Lebhubby mematenkan kapsul 2 bagian yang sampai saat ini masih digunakan

Page 12: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Jenis-Jenis Kapsul

• Capsulae Gelatinosae Operculatae atau kapsul keras

• Soft capsule atau kapsul lunak• Capsulae amylaceae, sekarang sudah tidak

digunakan

Page 13: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Komponen Kapsul

• Zat aktif obatZat aktif obat dalam kapsul dapat berupa serbuk, granul,

atau bahan cair.• Cangkang kapsulbahan pembuatan cangkang kapsul antara lain :

GelatinHydroxypropyl Methylcellulosa (HPMC)

• Zat tambahanBahan pengisi, contohnya laktosa.Bahan Pelicin, contohnya magnesium stearatBahan Pengawet dan Pewarna

Page 14: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Syarat Kapsul

1. Keseragaman bobot / keragaman bobot2. Waktu hancur3. Keseragaman sediaan4. Uji disolusi

Page 15: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Metode Pembuatan Kapsul

Secara umum sediaan kapsul dapat dibuat melalui 5 tahap, yaitu :1.Pengecilan ukuran partikel

Cara penggerusan/trituration Cara pulverization by intervention

2.Pencampuran bahan Cara spatulasi Cara penggerusan Cara pengayakan Cara penggulingan

3.Pemilihan Ukuran Kapsul4.Pengisian Kapsul5.Pembersihan kapsul

Dengan kain kasa atau tissue kering Dengan kain kasa atau tissue dibasahi alkohol

Page 16: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Cara pembuatan kapsul dengan

Mikroenkapsulasi• Metode Spray dried– Pengeringan dengan pengering semprot merupakan

metode enkapsulasi yang paling tua pada industri pangan dan metode enkapsulasi yang tertua yang telah ditemukan pada tahun 1930 (Dziezak, 1988).

– Proses pengeringan menggunakan pengering semprot terdiri dari tiga tahapan dasar, yaitu (1) pembentukan fase dispersi atau emulsi, (2) homogenisasi sistem dispersi, dan (3) atomisasi massa pada tempat pengeringan

Page 17: Teknologi Sediaan Solida Ppt

• Metode Penguapan Pelarut– Mikroenkapsulasi dengan teknik penguapan

pelarut biasanya digunakan untuk obat-obat yang memiliki bioavailabilitasnya rendah dan waktu paruh eliminasi yang pendek. Dengan waktu paruh eliminasi cepat, diperlukan pemberian secara berulang. Bentuk sediaan dengan sistem pelepasan terkendali merupakan alternatif yang dapat gunakan untuk menjaga kadar terapi obat yang terus-menerus dan meningkatkan kepatuhan pasien.

Page 18: Teknologi Sediaan Solida Ppt

• Metode Interfacial Polymerization– Pada proses pembuatan mikrokapsul, terdapat

dua langkah pokok, yakni tahap pembuatan prepolimer urea-formaldehid dan tahap pembuatan mikrokapsul (encapsulating).

– Dinding mikrokapsul dibuat dari resin urea-formaldehid. Prepolimer dari resin urea-formaldehid digunakan karena merupakan resin yang tidak begitu toxic, murah, mudah diperoleh bahannya, serta memberikan yield mikrokapsul yang paling tinggi dibanding bahan coating lainnya, seperti polysulfone dan polycarbonate.

Page 19: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Cara pembuatan kapsul dengan bahan bersifat khusus

• Bahan obat higroskopis & delikuesen– Bahan obat disekat dengan MgCO3 atau MgO– Gunakan wadah tertutup rapat

• Bahan obat merupakan Campuran Eutektik– Dicegah terjadinya eutektik dengan menyekat masing-masing bahan obat

dengan bahan inert (MgCO3, MgO, kaolin)– Dibiarkan terjadi eutektik, kemudian dikeringkan dengan bahan inert

• Bahan Obat Dapat Merusak Cangkang Kapsul– Cairan mengandung air dan larutan yang sangat pekat (misalnya Ichtyol)

dibuat massa pil dan dimasukkan ke kapsul– Cairan mengandung etanol kurang dari 90% maka dibuat massa pil dan

dimasukkan ke kapsul• Bahan obat dengan kadar fenol tinggi (misal Kreosot) :

– dibuat massa pil dan dimasukkan kapsul– diencerkan dengan minyak lemak sampai kadar kurang dari 40% dimasukkan

kapsul

Page 20: Teknologi Sediaan Solida Ppt

• Bahan Obat Tak Tercampurkan– Sekat dengan bahan inert– Buat pil dalam kapsul

– Buat kapsul dalam kapsul

Page 21: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Pembuatan Dan Mikroenkapsulasi Ekstrak Etanol Biji Jinten Hitam Pahit (Nigella Sativa Linn.)

• Metode yang dipilih untuk mikroenkapsulasi ekstrak biji jinten hitam yaitu metode semprot kering menggunakan kombinasi gom arab dan maltodekstrin sebagai material enkapsulasi.

• Kelebihan metode semprot kering adalah ketersediaan peralatan, biaya proses rendah, jenis zat penyalut lebih beragam, retensi bahan mudah manguap yang baik, stabilitas produk akhir yang baik, dan produksi dalam skala besar secara kontinyu. semprot kering dapat digunakan untuk bahan yang tidak tahan panas (titik lebur rendah) oleh karena terbentuknya lapisan film yang mengelilingi droplet dan pemanasan droplet hanya terjadi dalam beberapa detik saja sehingga suhu pemanasan di luar droplet tidak merusak material inti.

Page 22: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Cara kerja • Pembuatan ekstrak jinten hitam• Pembuatan mikroskapsul• Penentuan kandungan ekstrak biji jinten

hitam dalam mikrokapsul• Evaluasi ukuran dan distribusi ukuran partikel• Evaluasi morfologi partikel• Penentuan sudut diam • Penentuan kadar air• Studi ketercampuran • Studi stabilitas

Page 23: Teknologi Sediaan Solida Ppt

Hasil dan Pembahasan• Pembuatan ekstrak jinten hitam– Ekstrak jinten kental, berwarna coklat kehitaman, bau

spesifik, rasa pahit

• Penentuan kandungan ekstrak biji jinten hitam dalam mikrokapsul dan efisiensi enkapsulasi– Semakin tinggi konsentrasi penyalut, efisiensi

enkapsulasi semakin meningkat, lapisan kulit (shell) semakin baik dan kuat, sehingga melindungi ekstrak yang mudah menguap ketika proses pengeringan berlangsung, yang berakibat pada retensi ekstrak jinten akan semakin meningkat.

Page 24: Teknologi Sediaan Solida Ppt

• Evaluasi ukuran dan distribusi ukuran partikel – Fraksi terbesar distribusi ukuran partikel berada di 710 – 1180 µm. Hal ini

dikarenakan mikrokapsul yang terbentuk tidak seragam dan terdapat mikrokapsul yang terayak karena membentuk agregat, sehingga akan tertahan di ukuran ayakan yang besar lobang ayakannya.

• Penentuan sudut diam– Mikrokapsul mempunyai sifat alir yang passable yaitu mempunyai sudut diam

sekitar 33°C. Hasil ini sesuai dengan syarat yaitu mempunyai sudut diam antara 20° sampai 40° C.

• Evaluasi morfologi partikel– Mikrokapsul berbentuk bulat sampai tidak beraturan dan mempunyai

permukaan yang halus. Bentuk mikrokapsul yang bulat dan permukaan yang halus menunjukkan bahwa komposisi mikrokapsul sudah sesuai sehingga menghasilkan suatu mikrokapsul yang baik dan relative stabil.

• Penentuan kadar air– Suhu inlet 200°C, supaya kadar air rendah. Kadar air metode spray dryer

relative hampir sama 5-7%.• Studi ketercampuran

– Mikrokapsul kompatibel karena tidak ada perubahan fisika selama seminggu.• Studi stabilitas

– Tidak ada perubahan fisik dari mikrokapsul, kandungan thymoquinone menurun sekitar 90%. Pada kromatogram HPLC tidak kelihatan adanya puncak tambahan