Download - MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN
1
MK. KEWIRAUSAHAAN PETERNAKAN
(SUB POKOK BAHASAN: BIDANG-BIDANG
KEWIRAUSAHAAN DAN KIAT SUKSES DALAM
MENJALANKAN USAHA AGRBISNIS)
PENYUSUN
Drs. I Wayan Budiartha,M.Si
Ir. Suciani,M.Si
Ir. I Ketut Warsa Parimartha,MP
Dr. Budi Rahayu Tanama Putri,S.Pt.MM
I Wayan Sukanata, S.Pt,M.Si
Ir. I Gst Ngurah Kayana,M.Si
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
2
KATA PENGANTAR
Berkat asung kerta wara nugraha Ida Shang Hyang Widhi Wasa,Tuhan
Yang Maha Esa, Diktat Mata Kuliah Kewirausahaan Peternakan (Sub Pokok
Bahasan: (Sub Pokok: Bidang-Bidang Kewirausahaan, Kiat Sukses Dalam
Menjalankan Usaha Agribisnis) dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Diktat
ini dibuat sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa semester VI Fakultas
Peternakan UNUD, dalam menunjang proses belajar mengajar.
Tujuan pelaksanaan mata kuliah Kewirausahaan Peternakan, untuk
mempersiapkan calon sarjana peternakan kelak dapat bersaing di dunia kerja yang
semakin ketat. Meningkatkan etos kerja sehingga tumbuh jiwa wirausaha yang
dilandasi sikap untuk senantiasaingin berubah kea rah yang lebih baik.
Pada kesempatan ini tim penyusun mengucapkan terimakasih kepada:
• Bapak Prof.Dr.Ir. I nyoman Suparta,MS.,MM.
• Bapak Drs. I Gusti putu Suwindia (almarhum) dan Bapak Ir.I Gede Sepatika ‘
• Rekan-rekan dosen di Lab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan atas
kerjasamanya.
• Bapak Dekan Fakultas Peternakan atas fasilitas yang telah diberikan.
Semoga diktat ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa maupun dosen
pengampu mata kuliah dalam upaya memperlancar proses belajar mengajar.
Kami menyadari bahwa bahan ajar yang kami susun ini tidak luput dari berbagai
kekurangan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan diktat ini.
Denpasar, Desember 2014
Tim Penyusun
3
DAFTAR ISI
No................................................................................................................. Halaman
I.POKOK BAHASAN
BIDANG-BIDANG KEWIRAUSAHAAN .................................................. 1
Kewirausahaan Dalam Bidang Ekonomi ...................................................... 1
Kewirausahaan Dalam Bidang Karir Dan Jabatan ....................................... 2
Kewirausahaan Dalam Bidang Pendidikan .................................................. 4
Multi Bidang Kewiraswastaan ..................................................................... 6
II.POKOK BAHASAN
PENGUSAHA KECIL SEBAGA1 WIRAUSAHA ....................................... 8
Pengusaha Kecil ........................................................................................... 8
Masalah-masalah Usaha Kecil ...................................................................... 9
III.POKOK BAHASAN
MENJADI PENGUSAHA MUDA YANG BERHASIL ............................... 12
Pendahuluan ................................................................................................ 12
Pengertian Wiraswasta Dan Wirausaha ........................................................ 13
Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Berusaha ................................................ 14
Kesalahan Sikap Dan Tindakan Yang Menghambat Sukses Seorang
Wirausaha Muda .......................................................................................... 21
Kesimpulan .................................................................................................. 24
IV.POKOK BAHASAN
SEPULUH TAHAP MENJADI WIRASWASTA/
WIRAUSAHA TANGGUH ......................................................................... 27
Pendahuluan ................................................................................................. 27
Peranan Unsur Manusia (Man) Dalam Kegiatan Usaha ................................ 28
Pengusaha Yang Andal ................................................................................. 29
Semangat Kewiraswastaan/Kewirausahaan ................................................... 30
Tahap-tahapan Menjadi Wiraswasta/Wirausaha Tangguh.............................. 31
V.POKOK BAHASAN
KIAT SUKSES DALAM MENJALANKAN USAHA AGRBISNIS ........... 33
Pendahuluan ................................................................................................. 33
Kiat-kiat Wirausahawan Dalam Menangkap, Mencaii, Menciptakan
DanKlemanikatkan Pehaang Usaha .............................................................. 34
Kiat Sukses Dalam Menjalankan Usaha ^%iibisnis (Kasus Usaha
Agribisnis Pitemakan) ................................................................................... 38
Kiat Pemilihan Kbnioditas ........................................................................... 40
Kiat Keberhasilan Usaha Dengan Pola Kerjasama dan Kemitraan ................ 40
Kendala-kehdala Yang Dihadapi Dalam Menjalankan Usaha ....................... 40
4
I. POKOK BAHASAN
BIDANG-BIDANG KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan tidak saja terdapat pada bidang ekonomi saja, tetapi juga ter-
dapat pada bidang-bidang lainnya seperti bidang karir dan jabatan, bidang
pendidikan dan bidang-bidang lainnya,
1. Kewirausahaan Dalami Bidang Usaha Ekonomi
Kegiatan wiraswasta dapat bergerak dalam bidang usaha ekonomi, yaitu
setiap usaha yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi. Aktivitas
ekonomi dapat dtarahkan pada usaha menambah penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan kon-sumtif sipengusaha ataupun bagi orang-oratig lain di dalam
masyarakat.
Untuk mencapai keberhasilan dalam aklivitas ekonomi diperlukan kualilas
pribadi yang kuat untuk berusaha. Para pengusaha perlu memiliki sikap dan
kemauan yang kuat untuk bekerja demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi
pribadi dan Masyarakat-nya. Memiliki semangat berlualang dengan berani
mengambil resiko dan mengliadapi persaingan, serta mampu mendayagunakan
setiap sumber yang ada, baik material, personal maupun finansial.
Kegiatan kewiraswastaan dibidang ekonomi bergerak dalam beberapa
bidang, antara lain : produksi, perdagangari. jasa dan keuangan dan lain-lain.
a. Bidang Produksi, misalnya : usaha petemakan, usaha pertanian tanaman
pangan/ hortikultura, usaha perkebunan, usaha percetakan batako, usaha
pabrik sepatu dan lain-lain yang bersifat industri manufaktur.
5
b. Bidang Perdagangan, antara lain : usaha dagang makanan ternak, usaha
dagang telur dan ayam, usaha dagang bahan bangunan, usaha dagang kain,
usaha dagang \ serba ada (Toserba/Supermaket).
c. Bidang Jasa, antara lain : tukang cukur, konsultan, hotel, biro perjalanan
umum, perusahaan angkutan dan lain-lain,
d. Bidang Keuangan. antara lain : Perbankan, Lembaga Perkreditan Desa (LPD),
Simpan Pin jam, leasing (sewa meriyewa, kontrak).
2. Kewirausahaan Daiam Bidang Karir Dan Jabatan.
Karir dan jabalan daiam instansi-instansi pemerintah biasanya dipegang
dan di-kembangkan oleh para pegawai negcii temiasuk gum-guru, pemimpin dan
pejabat pada instansi pemermtah. Demi efisiensi kerja seita kemajuan hidup
mereka daiam jabatan, diperlukan kualitas ptibadi yang tinggi deagan
mengembangkan sifat-sifat kewii'a-swastaan dikalangan mereka. Agar pekeijaan
mereka produktif dan efisien, mereka harus memiliki sikap mental dan
kepiibadian yang kuat.
Para pegawai negen diangkat dan dikatyakan di bawah sumpah pegawai
negeri, namun daiam kenyataannya banyak pegawai negeri yang tidak mampu
menepati sumpah mereka. Untuk mengatasi hal ini, maka sikap mental dan
keterampilan kewira-swastaan perlu dibentuk pada pegawai negeri sehingga
mereka memiliki kualitas pribadi yang kuat untuk berprestasi daiam pekerjaannya.
Dengan prestasi tinggi diharapkan mereka mampu mengejar dan mengembangkan
karir serta jabatan mereka.
6
Faktor teiperiting yang sangat merientukan kemajuan karir seseorang
adalah prestasi kerja orang yang bersangkutan. Sangat disayangkan apabila saat
ini ada sementara orang yang sangat berambisi untuk mencapai perkembangan
karir dengan tidak mengandalkan prestasi kerja, tetapi hanya melalui human
relationship atau melalui cara-cara yang kurang bersifat wirakarya.
Kenyataan diatas menunjukkan perlunya pendidikan kewiraswastaan bagi
para pegawai negeri dan para pejabat pemenntah dengan titik berat pada
penempaan nilai-nilai kepribadian yang kuat; sehingga mereka meniiliki sikap
mental maju serta pribadi yang dinamis, mampu menmgkatkan prestasi kerja demi
perkembangan karir mereka. Seseorang akan dapat berprestasi, bila memiliki jiwa
dan kekuatan pribadi wirakarya,
Karir dan jabatan juga banyak kitajumpai dikalangan swasta. Berbagai
karir itu berhubungan dengan macam-macain peranan dan pekerjaan manusia,
sepeiti karir sebagai pedagang, pengusaha petani, n el ay an, peternak, wartawa.n,
penyanyi, bintang film dan sebagainya. Untuk mengatasi adanya persaingau dan
mencapai kesuksesan dalam karir tersebut, maka seseorang harus memilild siliap
menial dan kepribadian yang kuat untuk maju dan beiprestasi tinggi. Jadi
seseorang yang ingin mengembangkan karir apapun harus memiliki jiwa
wiraswasta agar mereka mampu berprestasi lebih baik.
7
3. Kewirausahaan Dalam Bidang Pendidikan.
Untuk memajukan semua aspek kehidupan manusia, maka pendidikan
menjadi kebutuhan mendesak bagi setiap orang. Faktor yang paling menentukan
kemajuan seseorang dalam mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi adalah
prestasi belajar seseorang.
Kita tidak menutup-nutupi kenyataan banyak para pelajar dan mahasiswa
yang kurang bejiisaha untuk meningkatkan presUisi belajar. Mereka bersekolali
bukan untuk mengejar prestasi belajar, melainkan sekedar mengejar sertifikat.
Mereka kurang mementingkan indeks prestasi belajar, melainkan hanya memiliki
keinginan sekedar untuk lulus. Dilain pihak banyak pelajar dan mahasiswa yang
dalam mengejar prestasi terlalu bersikap tergantung, kurang percaya pada din
sendiri dan pesimis. Kenyataan tersebut tnenggambarkan betapa lemahnya
kepribadian para pelajar dan mahasiswa kita. Akibat dari lemahnya kepribadian
tersebut, maka terpaksa berbuat yang kurang terpuji demi tnemperoleh lulus.
Kenyataan di atas metmnjukkan bahwa, banyak para pelajar dan mahasiswa kita
yang belurn memiliki ciri-ciri kepribadian manusia wiraswasta, Adapun inti
kewira-swastaan dibklang pendidikan adalah terletak pada hal belajar mandlii dan
dilandasi oleh sikap mental wiraswasta.
Berikut ini dikemukakan beberapa diantara ciri-ciri manusia wii'aswasta.
dibidang pendidikan yaitu :
1. Mengerti dengan jelas tujuan-tujuan atau prestasi yang harus dicapai clidalam
belajar dan bertingkah laloi, bailc di rumah, di sekolah, dan di dalam
masyarakat.
8
2. Memiliki motivasi belajar yang kuat untuk mencapai prestasi pendidikan yang
lebih tinggi dan lebih bermanfaat.
3. Berkemauan keras untuk menyelesaikan semua. tugas dan pekerjaan demi
kemajuan belajamya yang telah direncanakan. la sanggup bekerja berat
meskipun terasa berat.
4. Percaya pada diii sendiri setiap tnelaksanakan tugas- tugas yang diberikan
kepada-nya. la tidak merasa birnbang dalam setiap memulai dan
menyelesaikan tugas-tugas itu.
5. Suka berusaha untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas dalam belajar dengan
menggunakan kekuatan pribadinya sendiri. la tidak suka terlalu tergantung
kepada orang lain dalam mengerjakan setiap tugas yang dibebankan
kepadanya.
6. Mampu mendayagunakan waktu untuk belajar dan menyelesaikan tugas-tugas
belajar secara kreatif. Waktu belajar dan waktu senggang bisa dimanfaatkan
untuk menemukan makna, pengertian dan pengalaman hidup, misalnya
sewaktu mengobrol menonton pertunjukan, berekreasi dan sebagainya bukan
semata-mata untuk santai atau iseng belaka, tetapi untuk membelajarkan diri.
7. Rajin. tekun.ulet dan tabah dalam belajar meskipun menghadapi berbagai
macam godaan dan rintangan, demi kesuksesan belajarnya.
8. Tidak suka menunda-nunda pekerjaan yang mesiinya dapat dtkerjakan ditnasa
sekarang.
9. Bekerja dengan leliti dan cennat untuk menghindari kesalahan-kesalahan.
Tidak suka ngawur tetapi selalu bersifat ilmiah.
9
4. Multi Bidang Kewirausahaan .
Dalam kondisi masyarakat yang serba stabil, umumnya orang bergerak
dalam satu bidang kegiatan wiraswasta. Namun kenyataannya belum tentu
demikian, hal ini di-sebabkan karena berbagai permasalahan dan tantangan yang
dihadapi manusia.
Kenyataan tersebut telah memaksa orang untuk menjalankan multi bidang
usaha untuk mengatasi permasalahan hidup. Misalnya seorang pengusaha harus
bergerak dalam bidang usaha ekonomi, pendidikan dan karir.
Setiap manusia dengan karir apapun dati kalangan nianapun perlu
mengembangkan diri dalam multi bidang kewiraswaslaan, dengan mengikuti
aturan main tertentu, antara lain sejauh hal itu tidak mengurangi efektifitas
pelaksanaan pekerjaan pokok. Misalnya pegawai negeri boleh saja
mengetnbangkan din dalam bidang multi bidang kewiraswastaan sepertr
wtraswasta daiam bidang pendidikan. karir, dan usaha perekonomian, sejauh
usaha-usaha itu akan :
a. Menunjang peningkatan karir.
b. Memenulii kebutuhan hidup.
c. Tidak merugikan orang lain.
d. Tidak menigikan iiistansi dimana mereka bekerja.
Pertanyaau :
1. Sebutkan persamaan dan perbedaan aniara kewiraswastaan dibidang
ekonomi, karir, danjabatanserta dibidang pendidikan !. Jelaskan jawaban
saudara dengan contoh-contohnya!/.
10
2. Apa yang saudara ketahui tentang multi bidang kewiraswastaan, jelaskan
jawaban saudara .'. Dan bagaunana pendapai saudara tentang multi bidang
kewiraswastaan pada seseorang ?.
DAFTAR PUSTAKA
Wasty Soenianto, 1989. Sekuncup Ide Operasional Pendidikan Wiraswasta, Bina
Ak-sara, Jakarta.
11
II.POKOK BAHASAN
PENGUSAHA KECIL SEBAGA1 WIRASWASTA
Pengusaha Kecil.
Pengusaha kecil memberikan kontribusi yang cukup besar dalam
memajukan roda peiputaran ekonomi suatu bangsa. Sebab, dengan adanya
pengusaha kecil maka masalah utama yang akan dapat dialusi adalah masalah
pengangguran, yang akan dapat diserap oleh kegiatan kecil-kecilan yang
seianjutnya meningkat menjadi kegiatan pengusaha kecil. Kegiatan-kegiatan
tersebut meliputi : produksi, perdagangan, jasa, pertatii-an, peternakan, perikanan,
kerajinan, dan lain-lain.
Apabiia sebagian besar masyarakat dapat menjadi pengusaha kecil. dan
kem.udi-an dapat dibina dengan baiJk, rnaka akan tumbuh menjadi kekuatan yang
sangaf besar, seperti halnya sejarah pertumbuhan industn maju di Korea.
Pengusaha-pengusaha kecil sesungguhnya sudah ada di Indonesia sejak dulu kala,
tetapi jumlahnya masih amat kecil. Hanya mereka yang memiliki bakat luar biasa
atau dihidupkan di Jingkungan pengusaha saja yang akhirnya tumbuh menjadi
pengusaha kecil juga, Hal ini disebabkan karena budaya masyarakat kita yang
serba ketergarltungan sebagai dampak penjajahan dimasa lalu.
Kemajuan yang telah dicapai oleli bangsa barat dan Jepang, adalah karena
justni mereka mainpu nielahirkan lenaga-tciuiga wii'aswasta besar sebanyak 2%
dan jumlah penduduk, pengusaha sedang/mencngah 20%, serta sisanya tenaga
wiraswasta biasa.
Tapi bagaimana halnya di Indonesia ?, adakah sebanyak 2% dari 200 juta
penduduk atau kira-kira sebanyak 4 (empat) juta orang sebagai pengusaha
12
besar?, adakah sebanyak 20% atau kira-kira 40 juta penduduk sebagai pengusaha
menengah ?, dan sisanya sebagai pengusaha kecil ? ........... . Jumlah pengusaha
kita masih sangat kecil, kita sangat tertinggal. apalagi yang namanya pengusaha
besar dan menengah, masih tertinggal jauh sekali.
Akhir-akhir ini sudah mulai. banyak bermunculan pengusaha-pengusaha
kecil di Indonesia terutama di daerah Tawa, Bali dan Sumatera Barat. Di Ball
misalnya sebagai pengerajin, pedagang, pengusaha hotel, restoran, dan jasa
latnnya. Di Padang misalnya bemuinculan banyak pengusaha-pengusaha yang
bergerak dibidang perdagangan, pengerajin dan lain-lain. Mereka ini disebut
pengusaha kecil atau juga pengusaha golongan ekonomi lemah (Pegel).
Muncul dan tenggelaninya pengusaha kecil adalah sesuatu lial yang biasa.
Suatu hasil penelitian di Ainerika Serikat menunjukkan bahwa dari 100 pengusaha
kecil yang lahir, maka 80 - 85% tumbang kembali. Hal ini merupakan keadaan
v/ajar-wajar saja, karena mereka masili tahap belajar atau kurangnya
propesionalisme diantara mereka. Yang lebih penting adalah tidak adanya rasa
keputusasaan dari kalangan pembina mau-pun yang bersanglcutan untuk maju dan
berkembang.
Masalah-Masalah Usaha Kecil
Masalah-masalah yang berkaitan dengan usaha kecil adalah :
1. Kesiapan mental untuk melakukan kegiatan usaha kecil atau kegiatan usaha
apapun masih kurang.
13
2. Bimbingan yang dapat diharapkan, baik dari lembaga pemerintah maupun
lembaga swasta yang dapat inenitigkatkan produktivitas dan hasil kerja masih
kurang.
3. Kesempatan usaha yang semakin berkembang.
4. Sikap mental seluruh lapisan masyarakat dalam menghargai pengusaha dan
memposisikan dirinya sebagai pengusaha.
Adanya masalah-masalah seperti ifu karena penyakit yang diderita
sebagian masyarakat kita. yakni RM JFPUN (Rendah dm, Malas, Jiwa
Punakawan) atau RM JIBUDBAI., (Rendah did Malas. Jiwa Budak, dan Bebal).
Atau disebut juga dengan bebalism atau oblevonrism, yang artinya lamban,
bandel, kepala bain, dan dungu akibat dampak penjajahan.
Untuk menghilangkan sein.ua penyakit ini caranya adalah meialui
pendidikan wiraswasta. Pendidikan wiraswasta adalah suatu pendidikan sikap
mental urituk me-rubah sikap menial RM Jibuubal meiijadi siivap mental yang
wiraswasta. Dalam arti berani mengambil resiko, rnau Jiienjadikan diimya dan
waktu yang ada padanya sebagai modal Bertekad inenjadiJ\an kepiihatinan atas
penderitaati sebagai modal, sehingga berani menembus berbagai persaingan dalam
menyumbangkaii bagi pembangunan lingkungann}ra dengan (unduk pacla tctlib
hukum lingkungannya.
Pendidilcan wiraswasta ini harus dilakukan berulang-ulang meialui
kebiasaan lebih banyak itiembaca, mendengar, melihat dan mempraktekannya.
Apabila pendidikan sepettt im dapat dilakukan beruiang kali, maka setidaknya
akan tumbuh rninat bagi sebagian besar masyarakat unttik menjadi pengusaha.
14
dan pengusaha yang sudah ada akan lebih berkembang menjadi pengusaha yang
lebih besar.
Pengusaha kecil sesungguhnya adalah wiraswasta sejati, karena mereka
berjuang mati-rnatian siang dan rnalam uiUuk mendapatkan hasil, sebagai contoh
para pedagang di pasar umumn. Hanya sayangnya mereka ini kurang dilengkapi
dengan wawasan cara berpikir atau strategi untuk menjadi besar. Mereka lebih
banyak menyenth pada keadaan lingkungan. Pada hal liiigkungan seharusnya
dikuasai oleh pengusaha untuk \ kemudian dikaji dan dijadikan clasar untuk
perkembangannya.
Pertanyaan :
1. Mengapa perlu ada pengusaha kecil ?.
2. Mengapa di Indonesia tidak banyak tumbuh pengusaha besar atau menengah
Apa masalah-ma^aiahnya ?.
3. Bagaimana menumbuhkan pengusaha kecil ?
4. Pcrsyaratan apa yang perlu dimiliki seseorang agar dapat htmbuh menjadi
pengusaha kecil, dan kemudian berkembang menjadipengusaha menengah
dan pengusaha besar ?.
DAFTAR PUSTAKA
Suparman Sumahamijaya, M.A.Sc.Ak.Dr. Pembangunan Masyarakat Pancasila
Melalui Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia dengan Sistem
Perididikaii Sikap Mental Wiraswasta.
15
III.POKOK BAHASAN
MENJADI PENGUSAHA MUDA YANG BERHASIL
I. Pendahuluan.
Kemajuan yang telah dicapai oleh bungsa Barat dan Jepang, adalah justru
karena mereka telah niampu melaliirkan tenuga-tenaga wiraswasta besar
sebariyak 2% dari jumlah penduduk, dan 20% tenaga wiraswasta sedang, serta
sisanya adalah tenaga wiraswasta biasa.
Bangsa Indonesia dalain upaya untuk memajukan perekonomiannya juga
me-merlukan tenaga wiraswasta besar sebanyak 2% dari jumlah penduduk atau
sekitar 2,5 juta orang, dan 20% tenaga wiraswasta sedang atau sekitar 25 juta
orang, dan sisanya adalah wiraswasia mini (wirasmiti). Kenyataannya. kita masih
sangat kekurangan tenaga-tenaga yang mempimyai kemampuan wiraswasta.
Dewasa ini sudah mill a; tiimbuh hanyak pengiisaha-pengiisaha
(enterpreneurs) dari tingkatan kecil hingga yang besar (kongiomerat), namun
jumlahnya masih belum banyak. Masih ada juga yang sifatnya coba-coba dan
kemudian ada yang berhasil dan ada pula yang gagal. Banyak diantara kita yang
ingin berwiraswasta tetapi selalu di-bayangi rasa ketakutan dan kekurang
percayaan diri.
Oleh karena itu dalarn rnakalaii ini akan dibahas tentaiig bagaiinana me-
numbulikan sikap wiraswasta, menjadi pengusaha yang berhasil dan propesional,
serta kendala dan harabatan yang perlu dihilangkan, sehingga dapat dijadikan
pegangan di-dalam menempa dui untuk menjadi perigusaha rnuda yang berhasil.
Sasaran ) ang ingin dieapai adalah agar Idta generasi muda dapat tampil sebagai
16
wiraswastawan-wira-swastawan muda yang tangguh, siap membangim dan
mengisi kemerdekaan ini.
II. Pengertian Wiraswasta dan Wirausaha.
Wiraswasta adaiah sifat-sifat keboraman, keutamaan, dan keteladanan
dalam mengambil rcsiko yang bersumber pada kemampuan diri.
Wirausaha adaiah sifat-sifat keberanian, keutamaan, dan keteladanan
dalam mengambi] resiko gnna menjalankan suatu usaha.
Kewiraswastaan bukanlah sekedar enterpreneur dalam arti pengusaha,
tetapi titik beratnya terletak pada pembentukan watak dan pembinaan mental maju
yang di~ mulai dari usaha mengendalikan diri dan membersihkan diri dari sikap
mental yang negatif (miskin). untuk membentuk dan mengembangkan sikap
mental positif, maju dan berhasil
Menurut Ciputra (1987) seorang wkaswasta atau eaterpreneur mempunayi
ciri-ciri anlara lain :
1. Pada umumnya usahanya berangkat dari nol
2. Lebih berani mengalami kegagalan dan berani memikul resiko sendiri.
3. Lebih jeli melihat peluang.
4. Biasanya kurang dapat membuat studi kelayakan.
5. Biasanya marnpu mengatur organisasi, dan pada umumrrya juga mempunyai
skill (keterampilan) kepemimpinan.
6. Berani berspekulasi yang dapat diperhitungkan meski. kadang-kadang tidak
ter-kontrol.
7. Umumnya mereka percaya pada faktor kebenmtimgan.
17
8. Faktor-taktor yang menentukan adaiah taktor bakat, lingkungan,
keberuntungan dan pendidikan
Pada tahap-tahap awal seorang pengusaha biasanya akan memimpin
sendiri perusahaannya, dan apabila sudah mulai. berhasil usahanya, maka barulah
ia akan menggunakan seorang tenaga manajer propesional untuk mengiirusnya.
Seorang manajer propesional berbeda dengan seorang wira usaha, ciri-
cirinya adalah :
1. Manajer propesional tidak bisa disebut enterpreneur. tetapi sanggup menyusun
studi kelayakan dan mampu melaksanakannya.
2. Biasanya mendapatkan pekerjaan pada perusahaan yang sudah operational
dengan standar gaji yang dapat dipeiliilungkan.
3. Biasanya lebih kliawatk leiiiadap resiko yang ekstrim atau kegagalan, aitiiiya
bila di-bandingkan dengan wirausaha yang Icbih berani beispckulasi.
4. Dibandiiigkan wirausaha, profil manajer biasanya kurang kejclian didalam
melihat peluang.
5. Umumnya mereka kurang percaya terhadap faktor keberuntungati (luck).
6. Faktor-faktor yang menentukan adalah faktor kemampuan, keatilian,
keinginan dan usaha kerasnya yang bisa mengatasi scmua hal, dan pendidikan.
IIL Faktor-faktor Keberhasilan Dalam Berusaha.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan cukup menentukan terhadap
keberhasilan seseorang dalam menjaiankan suam usaha, yaitu :
18
1. Orisinalitas.
Maksudnya adalah kemampuan seseorang untuk mengjiasilkan suatu ide
atau gagasan yang serba baru tetapi ide itu cukup cemedang. Tidak meniru
terhadap apa yang sudah dilaksanakan orang, namun sanggup dan berani
nielaksanakan apa yang menjadi gagasannya walau dcrigan segala resiko yang
terkandung didalapmya.
Ide orisini! tersebut tidak selamanya besar, tetapi ide yang sederhanapun
kalau dikerjakan dengan tekun akan bisa menghasilkan yang besar.
2. Keberanian
Adalah taktor lain dibalik dibalik kekayaan yang berkembang pesat. la
akan berhenti di jalan dimana setiap orang juga berhenti, tetapi ia terus melangkah
maju ke-depan.
Ia akan melakukan hai vang orang lam malu-malu atau ragu-ragu uniuk
me-lakukannya. la bersedia disoraki, diterlawai, tetapi ia tetap lidak pcduli karena
ia lelah mempunyai kekuatan didalam yang niernbuatnya ia bisa menerobos
kedepan dalam usaha mencapai tujuan.
Keberanian m^mang tak menjaniin akan mendapat keunrungan cepat,
tetapi se-kurang-kurangnya ia mainpu menenipalkan diii dalam siruasi-sitiiasi
dknana ia her-kesempatan memdapat uang dengan cepat.
3. Tekun dan Menerobos Terus
Seseonmg yang sukses selalu berkata bahwa in tidak akan puas kalau
hanya sampai disiui saja, ia selalu benisaha untuk lebih dari sebelumnya. la tidak
19
puas hanya pada kemenangan peilama. ia selalu bekerja lebih tekun lagi dan
mencoba terus untuk bisa menarik kemenangan kedua. ia selalu ingin hasil yang
lebih berlipat ganda, dan terus benisaha untuk meningkat lebih ttnggi dan lebih
cepat lagi.
4. Kepekaan Perasaan.
Adalah kemampuan seseorang untuk merasakan apa yang diinginkan dan
akan dibeli olch umum pacla suatu waktu dan tempat tertentu. Jenis kepekaan ini
bisa nieni-bantu orang untuk paling dulu bisa sampai dipasar dengan suatu produk
barang atau jasa yang sangat diperlukan dan dibutuhkan, sehingga banyak
permintaan konsumen.
Orang lainnya yang tak begitu peka perasaan, muncul setelah orang
pertama itu menunjukkan bahwa pentiintaan itu ada. Mereka tidak akan mendapat
keberuntungan banyak dan mungkin akan bangkrul.
5. Pendidikan,
Bagaimana caranya membangun dan membangkitkan jiwa besar, sikap
mental maju serta tingkah laku perbuataii yang maju itu ?. Jawabnya tidak ada
lain adalah pendidikan, yaitu pendidikan dari umur 0-21 tahun.
Charles Screiber menyatakan bahwa hasil kemajuan dan keberhasilan
setiap orang, ditentukan oleh pendidikan sekolah 15%, kesediaan beijerih payah
25% dan nilai watak 60%.
20
Pendidikan kecerdasan otak intelek cendekia akan tetap mengalami
kemacetan bilamana tidak mengutamakan pendidikan watak melalui kebiasaan
membiasakan diri berpikir dan berbuat maju.
Sumber daya tenaga manusia meliliat pada kebesaran jiwa dan siknp
mental, wiraswasta, karena jiwa besarlah yang memancarkan buah pilciran yang
besar, jemih dan ini. Disamping itu juga diperlukan kewaspadaan mental yang
diperlukan untuk mampu menciptakan sendiri atau menyergap berbagai
kesempatan. Kewaspadaan mental ini juga menuntut keharusan untuk selalu raj
in berjerih payah dan berdaya upaya sebagai bukti mensyukuri sang waktu, untuk
tidak dipakai bennalas-malasan sehingga sang waktu menguap begitu saja.
Sumber daya manusia juga memerlukan kenhlian dan keterampilan.
Dengan demikian maka, jiwa pikiran, sikap mental, kepribadian,
kewaspadaan mental dan keahlian. serta keterampilan mempakan suatii rangka.ian
kemampuan at an rangkaian sumber tenaga manusia,
6. Kepribadian atau Sikap Mental Wiraswasta.
Sikap mental wiraswasta adaiah suatu sikap mental yang memberantas
sikap rendali diri, malas dan segala sikap mental lainnya yang kurang mendukung
sikap mental wiraswasta. Yang deniildan itu adaiah untuk membangkitkan
keberaman meng-ambil resiko. meneinbus berbagai persaingan dalam batas-batas
ketaatan pada tertib hukum yang berlaku.
21
Orang yang menipunyai sikap mental wiraswasta biasanya :
a. Sebanyak mungkin penuh gagasan/ide.
b. Sebanyak mungkin penuh inisiatif/prakarsa
c. Sebanyak niungkin penuh daya cipta/kreatilitas.
d. Sebanyak mungkin penuh daya penggerak diri.
Percaya pada diri sendiri dan kemampuan diri sendui disertai tekad dan
keyakinan akan berhasil.
e. Tah apa maunya dalam .hidup ini.
f. Tahu menghitung resiko.
g. Selalu bekerjasama dan menarik manfaat dari setiap kerjasama.
h. Mencegah tumbulmya hambatan mental yang bisa menjadi bel&nggu diii
sendiri, yaitu : rendah diri. malas, jiwa budak yang bebal (RM Jibudbal).
i. Meningkatkan selalu keterampilan. wiraswasta dan keahlian menjual apa sajn
dari benda terkecil sampai yang terbesar.
Mentalitas wiraswasta hanya bisa diperoleh dari prestasi dan tanggimg
jawab, pengembangan kemauan kerja, pekerjaan dan penghargaan. Semakin kuat
motivasi berwirausaha. semakin banyak waktu digunakan untuk aktititas keija
produktif.
Seorang wii'ausaha dengan dibekali perigalainan dan pengetahuannya akan
senantiasa bersikap positif, sehingga ia tidak khawatir untuk nienghadapi
kegagalan.
Yang membedakan seorang wirausaha dengan manusia lain adalah dalam
sikap dan tindakan. Seorang wirausaha senantiasa memiliki harga diri yang tinggi,
tercermin dari tindakannya yang tidak mau menggantungkan diri pada orang lain.
22
Keunggulannya terletak pada sikapnya yang selalu ingin meningkatkan
produktifitas, karena ia merasa satu kesatuan atau bagian yang tak terpisahkan
dari proyek atau usaha yang dikerjakan.
Sikap yang harus dikembangkan daiam dunia bisnis adalah tidak meng-
garnpangkan pekerjaan dan mengambii keputusan dalam momentum yang tepat.
Sikap ini merupakan kunci keberhasilan. Dunia bisnis selalu menempatkan
seorang; wirausaha dihadapkan pada banyak pekerjaan dan untuk selalu
mengambil keputusan pada ber-bagai kesempatan.
Sukses vang dicapai dalam sualu kegiatan usaha memang sangat
dilentukan oleh kerja kei'as, keuletan, dan ketabahan dari sang wirausaha maupun
pengelola per-usahaan. Dengan kata lain kemampuan berwirausaha dan kemauuan
dalam manajemen merupakan kunci keberhasilan dalain bisnis. Suatu pemsahan
dapat berkembang bila dalain perusahaan itu sudah berjalan suatu sistem. Dengan
demikian dalam kegiatan usaha itu memungkinkan dapat mengatasi beberapa
permasalahan yang terjadi baik kewiraswastaan tnaupun managerial.
7. Peran Ke pemimpin an.
Pernan kepeniimpinan sangat menentukan berhasil tidaknya suatu
pemsahaan. Dengan kata lain, pengembangan dunia usaha tidak akan terjadi tanpa
terciptanya kepe-rnimpinan dalam dunia usaha itu sendiri.
Menurut pengalaman, kepemimpinan niemainkan peranan yang sangat
penting didalam perusahaan, apalagi perusahaan yang baru berkembang atau
dalam keadaan yang belum mapan. Seorang pemimpin harus bisa mengalokasikan
sumber daya dan dana secara eibktif dan efisien, juga harus bisa memberi
23
identitas dan membawa organi-sasi itu pada suatu tujuan dimana orang-orang
yang berada pada organisasi itu dapat melaksanakan sesuai dengan
obyektifitasnya.
Untuk bisa membawa perusahaan mencapai tujuan dan identitasnya,
seorang pemimpin harus mempunyai wawasan yang luas dan punya keberanian
bisni>. Seorang pemimpin harus punya keberanian mengambil berbagai
kepufusan yang mempunyai konsekuensi bisnis.
Bahkan kalau mau lebih efektif, pemimpin harus menghayati budaya dan
mentalitas orang-orang yang bekerja dilingkungan organisasinya
(pemsahaarmya). Seorang pemimpin harus menciptakarl budaya organisasi yang
efektil. elisien. produktif, yang pada akliirnya menjadi iklim didalam lingkungan
perusahaannya.
8. Nasib Baik.
Nasib baik adalah titik pcrlemuan keseimbangan kesempatan dan kealllian.
Keseinbangan itu hanya dapat dicapai melalui titik pertcmuan yang disebut
kerajinan berdaya upaya.
Charles Schreiber menyatakan hasil rejeki orang ditentukan oleh tingkat
kerajinan berdaya upaya dengan memanfaatkan waktu 24 jam seharinya sebanyak
25%, sedangkan 60% ditentukan oleh sikap mental dan hanya 15% ditentukan
oleh pen-didikan fomial. Nasib baik tidak akan mungkin diraih orang yang tidak
pernah berdaya upaya dan malas.
Kesempatan tidak pernah menampakkan diri secara fisik. oleh karenanya
kesempatan tidak akan pernah dililiai oieii mala kepala sen diri., tapi dapat dilihat
24
oleh ke-siapan dan kewaspadaan mental. Sesoorang \ang mampu menggunakan
kewaspadaan mental, maka ia akan dapat meiiliai berbagai kesempatan, baik
kemudian ia menyergap kesempatan untuk dikombinasikan dengan keahlian serta
kemauan berdaya upaya. Kareria sil-;ap mental adalah produk dan kebiasaan
berpikir, maka nasib baik dengan demikian sangat tergantung dari cara berpikir
manusia.
Mamisia diberi peralatan beqiikir oleh Tuhan, beriman dan yang mengukur
keimanan adalah din sendiri. Dan didaJam keimanan itu tergantung kewajiban
berbuat kebaikan yang mengandung pula nasib baik.
IV. Kesalahan Sikap Dan Tindakan Yang Menghambat
Sukses Seorang Wirausaha Muda.
1. Sikap terhadap Penggunaan Uang.
Kebanyakan wirausaha niuda kita menganggap bahwa uang yang ada
ditangan pada suatu saat adalah kekayaan yang bisa digunakan seketika itu juga.
Wirausaha (er-sebut ticlak tnau tnelilint cash flow perusahaan minimal sampai
proyek yang ditangani rampung seluruhnya. Akibatnya ia tidak tahu kapan
seharusnya menerima uang dan kapan seharusnyn membelanjakannya untuk
keperluan lain. Kesalahan itu bisa mein-bawa akibat fatal, antara lain ia akan
kesulitan likuiditas. Juga kesalahan anggapan dan kebanyakan mereka bahwa
apapun proyek yang didapat sudah dianggap akan meng-hasilkan keuntungan.
Didalam dunia usaha anggapan tersebut jelas keliru.
25
2. Slkap Yang Masih Kurang Terhadap Keharusan Untuk Kerja Keras Dan
Berjerih Payah
Sebagian terbesar dan kita sangat merindukan sesuatu hasil tanpa mau
berbuat sesuatu, kita lebih merindukan mendapatkan segala sesuatu langsung siap
iinmk kita makan dan cemakan pada menit ini juga. Atau Idta kigin hasilnya tanpa
mempcrdulikaii jeiih pay ah orang lain.
Penyebab kegagalan yang lain adalah anggapan bahwa fasilitas adalah
segala-nya. Fasilitas hanyalah sarana bukan tujuan. Fasilitas memang perlu tapi
tak cukup untuk program janglai panjang.
3. Sikap Coba-coha.
Tindakan yang sifatnya coba-coba, bisa. membawa akibat fatal bagi
wirausaha muda. Ini tercermin dan sikap agresif untuk mendapat pekerjaan
(proyek) tanpa memperhitungkan kapasiias kemarnpuan dirinya untuk
mengerjakari proyek yang didapat.
Bila dalam tahap pengerjaan proyek ternyata kapasitas kemampuan yang dimiliki
clibawah kemampuan semes linya untuk niengerjakan proyeknya, ia dihadapkan
pada dilema kredibilifas, kenigian, dengan tanggung jawab menyelesaikan
pekerjaan. Bila akhirnya ia mengambil jalan lari dari tanggung jawabnya, ia. akan
kehilangan dua modal sekabgus, yaitii bonafiditas dan ment.aln.ya yang dirusak
oleh tindakan sendiri.
26
4. Sikap Kekurang-Terbukaan.
Masalah oyektititas dan keterbukaan dan pengusaha terhadap informasi.
bisnis yang dtdapat kecenderungan menyembunyikan informasi bisnis, misalnya
uifonnasi aclanya proyek dengan kapasitas terteaiu, pada hal kapasitas
kemampuan sendiii di-bawah kernampuan seinestinya untuk mehgerjakan proyek
yang didapat, tetapi tetap memaksakan diri mengerjakan proyek tersebul, dengan
tanpa kemauan bekeijasama dengan piliak lain. Hal ini bisa membawa aldbat
menyulitkan dan bahkan memgilcan diii sendiii.
5. Sikap Latah.
Sikap latah dalam berusaha terhadap bidang bisnis pun bisa berbahaya.
Misalnya tindakan latah (ikut-ikutan) bidang bisnis tertentii yang pada
kenyataannya sedang laku dan bahkan pada tingkat jenuh dipasaran. Karen a
ketarnya persaingan dipasar maka bisa membawa akibat terhadap perusahaan
yang coba-coba, dan yang biasanya masih kurang profesional, dihadapkan pada
masalah kalah dalam persaingan.
Untuk memenangkan persaingan perusahaan (ersebut biasanya mengambil
strategi yaitu menekan harga produk dengan cara niengurangi/mengorbankan
mutu produk.
Tindakan ini jelas mengakibatkan persaingan bisnis yang tidak sehat,
merusak mental profesional dan mengarah pada pelanggaran etika bisnis.
27
6. Sikap Rasa Cepat Puas Diri.
Rasa cepat puas diri bisa membuat orang menjadi jenuh, sehingga inisialif
atau prakarsa menjadi mati, akhirnya orang akan sulit mencapai kemajuan karena
terhambat oleh dirinya sendiri. Bahkan mereka kehilangan pekerjaan. Apakah
yang menyebabkan diantara kita banyak yang kehilangan inisiatif dan gairah kerja
justru setelah kita men-dapatkan pekerjaan ?.
V. Kesimpulan.
1. Bahwa negara kita Indonesia masih sangat kekurangan tenaga-tenaga
wiraswasta dan atau entrepreneur yang diharapkan akan mampu turut seita
peranannya dalam pembangunan bangsa dan negara.
2. Kewiraswastaan terdiri daii tiga bagian pokok yang tidak dapat dipisahkan,
yaitu :
a. Sikap mental wiraswasta.
b. Kewaspadaan mental wiraswasta.
c. Keahlian dan keterampilan wiraswasta.
3. Enterpreneur adalah pengusaha atau mirip dengan wirausaha. Sedangkan
kewira-swastaan bukanlah sekedar enterpreneur, tetapi lebih menitUk
beratkan pada pembentuk-an watak maju dan pembinaan mental maju yang
dimulai dan usaha mengendalikan diri dan membersihkan diri dari sikap
mental yang negatif (miskin), untuk mernbentuk dan mengembangkan silvap
mental yang positil maju berhasil.
4. Bahwa faktor keberhasilan seorang entrepreneur itu ada heberapa hal yang
menentukan yaitu orisinalitas ide, keberanian berbuat dan menanggung
28
resiko, tekun dan menerobos terus untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi,
punya kepekaan perasaan atau kewaspadaan terhadap kemumgkinan peluang
yang ada, harus punya pendidikan tenitama pendidikan kewiraswastaan..
mempunyai kepribadian atau sikap mental wira-swasta. mempunyai.
kemarnpuan leadership/kepemimpinan. dan tenturwa van<> terakhvr a
5. Dan kesalahan sikap dan tindakan yang menghambat untuk bisa mencapai
keberhasilan adalah : Kekurang mampuan dalam mengelola keuangan. sikap
yang kurang mau bekerja keras dan benciai payah, sikap yang suka ouba-coba
tanpa perhitungan dan perencanaan yang matang, sikap yang suka tertutup
dan mau ambil sendiri, sikap latah suka cepat meniru dan terakhir adalah
sikap cepat merasa puas terhadap suatu hasil yang sudah dicapai.
Apabila mau berhasil dalam usaha inaka kila harus bis,; menghilangkan
sikap yang menghanibat terscbut dan harus menirigk,it!c:m siknp ^•irr---T:ast:i
yang tangguh, yaitu : suatu sikap mental yang memberantas sikap rendah diri?
mains dan segala sikap mental nepatif Ininnvo. Mampu membangkitknn
keberanian mengambil resiko. menembus berbagai persamgan dalam batas-
batas ketaatan pada tertib hukum yang herlaku.
29
DAFTAR PUSTAKA
Anonirnus, 1989. A.D & ART HIPiVil Jakarta, 1989.
Max Gunlher. 1979. Cara Cepat Menjadi Jutawan. Instant Millionair, Gununu
Jali, Jakarta.
Supannan Sumahadijaya. MA.Sc.Ak. Dr., (......). Pembangunan Masyarakat
Pancasila Melalui Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Dengan Sistem
Pendidikan Sikap Mental Wiraswasta. I .embaga Wiraswasta.
Sumantra Made dan Frans B. Siswanto, fr. 1989 Menumbuhkan Pengusaha
Profesional Dalam Mengelola dan Mengembangkan Suatu Usaha.
Makalalv Disanipaikan Pada Seminar HIP Ml BALI1 anggai 2 Nopember
1989.
30
IV.POKOKBAHASAN
SEPULUH TAHAP MENJADI WIRASWASTA/ WIRAUSAHA TANGGUH
I. Pendahuluan
Tantangan pembangunan dewasa ini adalah tantangan kesempatan kerja
atau usaha bagi penduduk yang terus meningkat. Jutaan orang atau pemuda
memerlukan lapangan kerja, sementara lapangan kerja formal yang baru relatif
sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang ada. Ironinya
sebagian lowongan kerja yang ada tidak dapat terisi oleh mereka yang mencari
pekerjaan karena mereka tidak memenuhi persyaratan atau kualifikasi yang
diminta. Sebagian besar angkatan kerja tersebut memang berpendidikan rendah
dan tidak memiliki keterampilan khusus.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika mereka ketnudian mencari dan
berusaha sendhi dalam berbagai usaha kecil. Karena usaha mereka umumnya
tidak menentu dan tidak terdaftar secara resmi, maka seiing usaha mereka itu
disebut usaha informal.
Seperti diketahui, bahwa pada dasarnya sebuah perusahaan sekecil apapun
tidak lepas dari unsur manajemen seperti: a) Sumberdaya manusia yang baik
(Man), b) Sumberdana yang mencukupi (Money), c) Peralatan dan mesin yang
tepat guna (Machine), d) Cara kerja yang efektif (Methods), dan e) Pasar dan
langganan yang setia (Markets).
Sebuah produk, baik barang atau jasa yang dihasilkan oleh pengusaha tidak
lepas dari kelima unsur-unsur tersebut diatas. Manusia sebagai unsur utama dari
suatu perusah,aan haruslah mampu mengelola usaha yang dijalankannya.
31
2. Peranan Unsur Manusia (Man) Dalam Kegiatan Usaha
Kemampuan seorang pengusaha disini meliputi:
a. Pengalaman bisnis sederhana. Bagaimanapun setiap pengusaha telah
mernpunyai pengaiaman suka dan duka betapa enaknya dan susahnya
berusaha dalam suasana Indonesia yang terus berubah.
b. Tidak birokrasi dan mandiri. Karena dari asal-usulnya perusahaan kecil
kebariyakan one man sha\v (pemain tunggal) atau bersama beberapa orang
pembantu tetap atau musiman, maka segala prosedur keputusan dapat
dilakukan dengan cepat dan mungkin tepat. Biasanya tidak ada rapat atau
konsultasi, baik dalam hal pembelian, petijualan, pertambahan modal,
pengangkatan karyawan ataupun dalam hai pern berhentian karyawan.
c. Cepat tanggap dan fleksibel Biasanya pengusaha kecil mempunyai
kemampuan mendeteksi perubahan atau perkembangan situasi disekeliiingnya
sangat cepat. Kehidupan pengusaha kecil yang relatif dinamis dan terus
menerus berhubungan dengan penjual dan pembeli biasanya memudahkan
mereka untuk cepat tanggap terhadap situasi dan serta merta mengarnbil
langkah-langkah yang perlu. Mereka juga sangat tanggap dan fleksibel
terhadap barang-barang yang cepat laku atau barang baru. Dalam beberapa
hal, mereka seakan-akan mempunyai indera keenam. Dalam praktek banyak
perusahaan kecil cepat menambah atau mengurangi dagangannya, atau bidang
usahariya serta disesuaikan dengan perkembangan selera pembeli.
d. Cukup Dinamis dan Diet. Rata-rata pengusaha kecil cukup dinamis
menanggapi perjfembangan selera konsumen. Memang nampaknya mereka
seakan-akan meniru saja, tetapi berkat pengalaman dan ketajaman penciuman
32
dagang mereka sangat cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan
keadaan. Adalah juga merupakan fakta konkrit bahwa rata-rata mereka yang
bergerak diperusahaan kecil bekerja lebih lama, lebih tekun dibanding dengan
pegawai .negeri dan swasta. Secara keseluruhan, mereka juga mempunyai jam
kerja lebih lama dari petani. Rata-rata perusahaan kecil bekeija minimal
sepuluh jam per hari dan sering lebih, tidak mengenal hari Minggu dan hari
Raya. Mereka juga tidak mengenal liburan atau cuti.
Unsur-unsur permodalan (money), peralatan (machine), tata cara (methods)
dan pemasaran (markets) adalah unsur yang tak terpisahkan dari keberhasilan dari
sebuah perusahaan kecil. Penisahaan yang baiJk adalah banyak tergantung pada
keberhasilan pengusaha pengelola unsur-unsur pendukung sepertiyang disebutkan
di atas.
3. Pengusaha Yang Andal
Segala kegiatan hidup kita sehari-hari, apalagi dalam mengelola
perusahaan haruslah dimulai dengan perencanaan yang matang, penuh
perhitungan tentang segala kemungkinan yang dapat mensukseskan usaha dan
hal-hal yang dapat menggagalkan usaha atau kegiatan kita.
Sepintas lalu ada dugaan atau anggapan bahwa mengelola perusahaan kecil
adalah sangat mudah yang penting ada modal, atau terkadang dikaitkan asal ada
reiasi. Apakah memang benar demikian ?. Seberapa banyak atau berapa persen
dari selumh perusahaan kecil yang jatuh bangkrut atau gagal ?.
Di dunia resep yang cespleng dan obat segala penyakit tidak ada.
Pengobatan / yang tlibaik ialah mengusahakan supaya jangan sempat sakit atau
33
gagal. Hal ini dapat dicapai dengan mendisiplinkan diri, belajar terus menerus,
membuka diri, mendengar kan orang lain. Kita harus rnemegang prinsip bahwa
tidak ada orang at&u pribadi yang sempurna (tan hana wong ayu nulus atau
nobody is perfect)
Untuk menjadi pengusaha yang andal harus memperhatikan situasi
lingkungan dengan tepat dan tegas seperti hal-hal sebagai berikut:
a. Mengetahui apakah ada peluang berusaha untuk bidang yang diangankan atau
hendak dimulai.
b. Mengetahui belul seluk-beluk bidang usaha yang hendak digeluti, tidak
sekedar meniru atau ikut-ikutan.
c. Mengetahui betul siapa pesaing dan calon pesaing dalam bidang usaiia
tersebut.
d. dMengetahui betul seberapa besar pasar untuk produk yang akan dihasiikan.
e. Mengetahui betul siapa pensuplay atau pemasok barang.
f. Mengetahui betul dimana mendapatkan tenaga yang akan menibantu usaha
anda.
g. Mengetahui dan dapat menentukan lokasi perusaliaan. h. Mengetahui tentang
seluk beluk peraturan yang menyangkut usaha yang digeluti.
4. Semangat Kewiraswastaan/Kewirausahaan
Semangat kewirausahaan yang perlu dimiliki oleh seseorang yang
hendak memasuki dunia usaha atau bisnis adalah :
a. Kemauan kuat untuk berusaha (terutama dalam bidang ekonoini) dengan
semangat mandiri.
34
b. Mampju membuat keputusan yang tepat dan beiani mengambil resiko.
c. Kreatif dan inovatif
d. Tekun, teliti dan produktif.
e. Bekerja dengan semangat kebersamaan dan etika bisnis yang seliat.
5. Tahap-tahapan menjadi Wiraswasta Wirausaha Tangguh
Dengan memperhatikan dan mengkaji berbagai tulisan tentang
kewirausahaan, mengamati beberapa wirausaha yang andal, tangguh dan unggul
serta ditambah dengan imajinasi tentang proses dan mekanisrnenya maka dapat
diidentiilkasi sepuluh ciri-ciri dan cara-cara kewirausahaan yang diperlukan untuk
rnengembangkan wirausaha Indonesia yang tangguh dan unggul Sebagaian dari
ciri-ciri dan cara-cara tersebut menyangkut sikap dan sebagiari menyangkut cara
dan aplikasi teknonologi tepat guna. Rincian dari ciri-ciri dan cara-cara tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Memiliki rasa percaya diii dan sikap tnandiri yang tinggi untuk berusaha
rnencari penghasiian dan keuntungan rnelalui perusahaan.
2. Mau dan mampu mencari dan menangkap peluang usaha yang
menguntungkan serta melakukan apa saja yang perlu untuk memanfaatkannya.
3. Mau dan mampu bekerja keras dan tekun dalam menghasilkan barang dan jasa
serta mencoba cara kerja yang lebih tepat dan efisien.
4. Mau dan mampu berkomunikasi, tawar menawar dan musyawarah dengan
berbagai pihak yang besar pengaruhnya pada kemajuan usaha terutama para
pembeli/ langganan.
35
5. Menghadapi hidup dan menangani usaha dengan terencana, jujur, hemat dan
disiplin.
6. Mencintai kegiatan usahanya dan perusahaannya serta lugas dan tangguh
tetapi cukup luwes datam melindunginya.
7. Mau dan mampu meningkatkan kapasitas diri sendiri dan kapasitas
perusahaan dengan memanfaatkan dan memotivasi orang lain serta melakukan
perluasan dan pengembangan usaha dengan resiko yang moderat.
8. Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang
kerjasarna yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak yang
berkepentingan terhadap perusahaan.
9. Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan
(dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sislern
pengendalian intern.
10. Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketanggullan perusahaan
terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan
pennodalan.
DAFTAR PUSTAKA
Salim Siagian dan Asfahani (Editor), 1995. Kewirausahaan Indonesia Dengan Se-
mangat 17-8-45, Puslatkop dan PK. Departemen Koperasi dan Pembinaan
Pengusaha Kecil Bekerjasarna Dengan PT.Kloang Klede Jaya Putra Timur
Jakarta.
36
V. POKOK BAHASAN
KIAT SUKSES DALAM MENJALANKAN USAHA AGRIBISNIS
I. PENDAHULUAN
Wirausaha yang berhasii dibuktikan oleh prestasi yang dicapai yaitu
pertumbuh an dari perusahaan yang dikelolanya. Pertumbuhan ini dibuktikan oleh
penjualan, harta yang dimiliki perusahaan dan jumlah karyawan. Dari pengamatan
yang dilakukan diketahui bahwa wirausaha yang berhasii mempunyai kesamaan
karakter. Adapun ciri-ciri karakter wirausaha yang berhasii adalah sebagai
berikut:
1. Wirausaha menginginkan untuk rnencapai sesuatu (ada target yang ingin
dicapai).
2. Tegar (tahan uji).
3. Wirausaha menetapkan standarnya
4. Optimis
5. Pekerja keras
6. Wirausaha menandai keberhasilan atau kegagalan pada dirinya sendiri.
7. Pengambil resiko yang moderat.
8. Tanggap dan menerima ide-ide baru
9. Belajar dari pengalaman dirinya sendiri.
10. Menggunakan bantuan dari luar
11. Termotivasi oleh tugas bukan imbalan
12. Independen, mandiri.
13. Menciptakan suasana senang.
37
Seseorang yang mempunyai karakter seperti tersebut di atas bila ingin
menjadi / pengusaha lebih lanjut perlu mengamati kiat-kiat yang dilakukan oleh
wirausaha yang berhasil agar dapat mengikuti jejak mereka dan dapat pula
berhasil dalam usahanya yaitu :
1. Proses panjang dan penuh perjuangan yang ditempuh serta kiat yang
digunakan wirausahawan dalam menangkap, mencari, menciptakan, dan
memanfaatkan peluang-peluang usalia.
2. Kiat menjalin kerjasama usaha dan kemitraan.
3. Konsep perencanaan bisnis yang diterapkan beserta kiat pengendaliannya.
4. Sistem manajemen usaha dalam menghadapi para pesaing dan perubahan serta
perkembangan lingkungan.
5. Indikator keberhasilan profesional dan ktnerja bisnis dan keuangan
perusahaan.
6. Hal-hal lain yang meliputi kiat-kiat khusus dalam pengelolaan perusahaan
oieh wirausaha yang berhasil.
II. KIAT-KIAT WIRAUSAHAWAN DALAM MENANGKAP,
MENCARI, MENCIPTAKAN DAN MEMANFAATKAN PELUANG
USAHA.
Wirausahawan yang berhasil tentunya rnempunyai kiat-kiat dalam
menciptakan peluang usaha. Karena tahap pemanfaatan dan pengembangan
kesempatan sudah men jadi hal yang rutin. Ide-ide inovatif seperti hal tersebut
akan sangat membantu dalam memotivasi pengusaha yang ingin maju.
38
Wawasan dan pengalaman praktis serta prilaku wirausaha serta motif
prestasi dan keberhasilan ini akan sangat mempengaruhi pengusaha-pengusaha
lain. Sepanjang hal-hal tersebut relevan dan sesuai dengan kondisi perusahaan
para peserta pelatihan (pengusaha).
1. Kiat Menjalin Kerjasama Usaha dan Kemitraan
Agar seorang wirausaha dapat bertahan dan dapat mengem^angkan volume
usahanya, dia harus dapat mengikuti perkembangan lingkungan, dan dengan
itu berusaha meningkatkan kepuasan dan jumlah pelanggan atau pasar.
Dengan kata lain perusahaan yang dapat bersaing adalah perusahaan yang
dapat menguasai dan mengorganisasikan berbagai peluang/kesempatan
dilingkungannya. Dilihat dari aspek perencanaan dan pengendalian usaha,
terutama perencanaan omset penjualan, langkah operasional untuk mencapai
tingkat penjualan tersebut dapat dikelompok kan sebagai berikut:
a. Kebersamaan intern perusahaan
Target penjuaian, target biaya operasi, merupakan komitmen pimpinan dan
karyawan perusahaan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
itu. Dukungan aspek administrate0 usaha adalah melekat pada komitmen
target-target yang akan dicapai oleh perusahaan pada periode tertentu.
Untuk mwujudkan komitmen perusahaan tersebut maka mutlak diperlukan
kebersamaan langkah semua karyawan yang dikendalikan oleh pimpinan
perusahaan. Kebersamaan karyawan dalam intern penisahaan tersebut
mencermin kan keterlibatan dan kontlibusi tenaga dan pikiran seiuruh
karyawan perusahaan dalam mewujudkan target perusahaan.
39
Hubungan antara karyawan dengan karyawan lainnya, maupun hubungan
dengan pimpinan perusahaan, bersifat saling memberi dan saJing
menerima yang berorientasi pada target perusahaan yang telah dijabarkan
pada rencana operasional /jangka pendek. Kualitas kebersamaan karyawan
dalam perusahaan, indikatornya adalah : terealisasikannya rencana
penjualan dan rencana keuangan, masalah-masalah yang timbul yang
mengakibatkan rencana tak dapat direalisir, menjadi \ tanggung jawab
bersama dan ditindak lanjuti dengan komitmen solust pemecahan nya,
sekaligus merupakan kebijaksanaan usaha perusahaan. Kebersamaan
intern karyawan yang baik, moral karyawan yang baik dijabarkan dalam
perwujudan kegiatan para karyawan dalam memenuhi dan melaksanakan
tugas dan tanggung jawab operasional perusahaan.
b. Kebersamaan perusahaan dengan pihak luar
Sesuai dengan ukuran dan sifatnya peluang pasar sering tidak dapat
ditangani dengan efektif cukup hanya mengandalkan potensi SDM yang
ada dalam perusahaan, Batiyak potensi pasar, yang strategi operasionainya
sangat tergantung oleh pihak luar perusahaan. Menghadapi situasi seperti
itu, diperiukan upaya pimpinan perusahaan untuk menjalih kerjasama
dengan pihak luar untuk me wujudkan target penjualan dan langkah-
langkah pencapaiannya. Untuk itu diperiukan kebersamaan yang bersifat
total. Bagaimana perusahaan dapat mengajak partisipasi dan keterlibatan
pihak luar untuk mencapai target perusahaan. Keterlibatan pihak luar
terutama diperiukan dalam menangani aspek teknis usaha, sarana dan
40
prasarana usaha, perijinan, fasilitas, protnosi, jaminan pemasaran, bantuan
permodalan dan lain-lain.
Jadi pengusaha yang berhasil ditandai dengan profesionalisme
dalam mengembangkan sayap bisnis melalui kiat menjalin kerjasama
usaha dan kemitraan yang meliputi:
a. Menjalin dan mengembangkan bentuk dan sifat kerjasama usaha.
b. Perusahaan memperoleh gitra baik dan terpercaya, sehingga memiliki
akses yang kuat dalam pasar, permodalan, akses terhadap penguasaan
teknologi dan informasi.
c. Sistem manajemen yang tangguh dan terpercaya.
d. Dapat memuaskan mitra kerjanya.
e. Memiliki kiat dan rahasia sukses yang tidak diketahui orang lain.
f. Sistem jaringan usaha luas dan dapat dikendalikan.
Informasi langsung dari pengusaha yang berhasil tentang hal-hal tersebut
akan sangat bermanfaat bagi pengusaha yang berambisi untuk niaju.
2. Renungan dan Kebulatan Tekad.
Wawasan dan pengalaman praktis wirausaliawan yang berliasil haruslah
dapat membenkan nialai tambah bagi peserta pelatihan (pengusaha). Informasi-
informasi penting tersebut bukan hanya sebagai untuk diketahui, tetapi harus
menjadi pola ber pikir dan bertindak yang realistis. Dengan kata lain bukan hanya
sekedar decak kagum yang diperoleh, namun dapat disarikan dan diidentifikasi
penerapan atau adopsi diperusahaannya, terutama yang relevan dengan sifat
pengembangan usaha peserta pelatihan.
41
III. Kiat Sukses Dalam Menjalankan Usaha Agribisnis (Kasus Usaha
Agibisnis Peternakan *)
Sebelum kita bioara tentang kiat berusaha, sebaiknya dilihat terlebih
dahulu faktor-faktor yang mendorong keberhasilan seseorang dalam berusaha.
Faktor-faktor pendorong keberhasilan tersebut antara lain :
a. Punya bakat bavvaan sehingga mempunyai kepribadian yang unggul.
b. Punya kemauan belajar yang kuat untuk mengembangkan pengetahuan
dan keterampilan.
c. Punya kemampuan dan kemauan belajar keras.
d. Mempunyai kepribadian dan sikap mental wiraswasta.
e. Mempunyai kemampuan kepemimpinan dan organisasi.
f. Mempunyai keberanian menanggung resiko
g. Mempunyai nasib baik.
h. Mempunyai kepekaan dalam membaca situasi.
i. Adanya dukungan situasi, kondisi dan fasilitas.
Kiat-kiat pengembangan usaha hingga berhasil itu sangat ditentukan oleh
kepemilikan atas pengetahuan, kemampuan, seni dan keterampilan manajemen.
Karena tanpa penerapan manajemen yang baik jangan harap keberhasilan akan
dapat dicapai dengan baik pula.
Kiat-kiat yang digunakan dalam pengembangan usaha adalah kiat bertahan
dan kemudian menyerang. Agar bisa bertahan maka hal-hal yang hams dilakukan
adalah:
42
a. Adanya minat yang kuat
Kita harus punya minat yang kuat atau hasrat yang didasari atas
kesenangan/hoby, karena denagan adanya minat tersebut akan dapat
mendorong kita untuk dapat mengerjakan suatu usalia dengan sangat
menyenangkan tanpa kenal lelah.
b. Kerta keras, Tekun dan Ulet.
Bekerja dengan konsisten, tidak kenal waktu, lelah dan terus-menei^us
berusaha memahami rahasia pekerjaan, maka akan dapat keluar dengan segala
persoalan yang menekan.
c. Kreatif dan Inovatif.
Adanya kondisi lingkungan yang selalu berubah, mengharuskan kita untuk
selalu memiliki kreatifitas tinggi untuk mengantisipasinya, termasuk
menerapkan teknologi baru.
d. Memahami Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman)
Harus tahu kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, serta kekuatan dan
ketemah an dipihak lingkungan kita. Kita hams bekerja penuh dengan
kekuatan kita dan mencari kelemahan pesaing. Kita harus menghitung-hitung
peluang yang ada serta ancaman yang mungkin kita hadapi.
e. Penerapan Manajemen.
Kita harus menerapkan manajemen yang baik dan terencana, baik menyangkut
manajemen sumberdaya manusia, manajemen keuangan, manajemen
operasional dan manajemen pemasaran dengan baik.
43
Kiat Pemilihan Komoditas
Pemilihan komoditas usaha hendaknya benar-benar disesuaikan dengan
hoby/ minat dan kemampuan diti. Jangan mengerjakan sesuatu yang sama sekali
diluar kemampuan untuk meiakukannya. Disamping itu adalah perhatian prospek
pasarnya, kareiia tanpa pJlar maka komoditas tersebut tidak akan terjual.
Kiat Keberhasilan Usaha Dengan Pola Kerjasama dan Kemitraan.
Pola kerjasama yang telah dikembang dalam usaha agribisnis peternakan
selama ini adalah pola kerjasama vertikal dan horisontaL, yakni dengan Lembaga
dan Instansi terkait. Dengan para peternak plasma, para relasi dan dengan
perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama. Pola tersebut antara
lain :
1. Pola Kerjasama Usaha.
Pola ini lebih layak dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang sejenis atau
relasi bisnis tertentu.
2. Pola Kemitraan dengan Sistein Penghela.
Artinya Poultry Shop sebagai pedagang inelakukan kerjasama usaha dengan
para peternak dengan diikat perjanjian tertentu.
Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Menjalankan Usaha,
Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang apapun pasti pernah
menghadapi berbagai kendala, seninya perusahaan adalah kemampuan mengatasi
kendala-kendala yang ada. Beberapa kendala yang sering dihadapi adalah :
44
1. Sumber Daya Manusia
Kita sering kesulitan untuk mendapatkan sumber day a manusia (SDM) yang
cocok dengan kemauan kita. Aitinya yang mampu bekerja baik dengan situasi
dan kondisi yang ada, oleh karena amat penting diperhatikan saat pemilihan
penempatan dan penetapan SDM serta penempatan pada posisi yang tepat.
2. Modal.
Pada awal mendirikan perusahaan biasanya kendala utama adalah modal dan
pada perusahaan yang sudah jalanpun modal kadang-kadang menjadi kendala,
karena target yang hendak kita capai tidak terbatas, sedangkan potensi yang
kita miliki untuk meraih target tersebut tetap terbatas.
3. Persaingan
Adanya perusahaan-perusahan yang bergerak dalam bidang yang sama atau
sejenis yang baru muncul dengan melakukan tindakan-tindakan yang
cenderung gila, sering menjadi kendala serius yang sudah pasti memerlukan
kreatifitas untuk mengantisipasinya/mengatasinya, karena kondisi tersebut
mau tidak mau akan men jadi sumber persaingan baru.
Catatan :
*) Disarikan dari makaiah Pengalaman Usaha Yang Telah Berhasil Oleh Ir. I
Nyoman Supaita, MS. MM., Komisaris Utama PT.Tohpati Poultry, Denpasar.