Download - Case Panuveitis
-
7/26/2019 Case Panuveitis
1/24
BAB I
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : An. A
Umur : 9 tahun
Alamat : Bulung Kulon 01/08 Kudus
Jenis Kelamin : Lakilaki
!uku / Agama : Ja"a / #slam
Peker$aan : Pela$ar
No. %& : '() *98
+anggal ,emeriksaan : 8 Juni *01-
B. ANAMNESIS
ilakukan ,ada hari au 8 Juni *01- ,ukul 11.00 2#B di Bangsal Bougen3ile *
!U Kudus.
Keluhan Utama
&ata kanan merah
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke ,oliklinik mata !U Kudus dengan keluhan mata merah ,ada
mata kanan 4 * minggu 5ang lalu mata merah kanan terasa merah timul se6ara
mendadak keluhan tidak erkurang dengan istirahat. Keluhan mata merah disertai
dengan ,enurunan ,englihatan se6ara ,erlahan dan ,andangan men$adi kaur han5a
da,at melihat a5angan.
Pasien $uga mengeluhkan mata kanan kadang terasa kemeng dan gatal ,asien
kadang mengu6ek mata ila timul gatal. Pasien men5angkal adan5a keluhan silau
$ika melihat 6aha5a langsung ,using melihat enda ke6il mela5ang elekan.
Pasien mengaku seelumn5a matan5a ,ernah terentur sikut. Pasien mengaku
,ernah eroat untuk keluhan mata merah ,ada idan dan dierikan oat tetes mata
namun setelah dierikan oat tetes mata keluhan ,ada mata tidak memaik.
1
-
7/26/2019 Case Panuveitis
2/24
Riwayat Penyakit Dahulu
i"a5at trauma ,ada mata 7
i"a5at ,ernah mengalami keluhan 5ang sama 7
i"a5at !akit igi 7
i"a5at sakit n5eri sendi 7
i"a5at alergi 7
i"a5at ,engoatan +B 7
i"a5at ,en5akit mata/ ;,. mata 7
i"a5at ,enggunaan ka6amata/kontak lens 7
Riwayat Penyakit Keluarga
+idak ada keluarga 5ang menderita keluhan 5ang seru,a.
i"a5at ,emakaian ka6amata ,ada keluarga 7
i"a5at darah tinggi 7
i"a5at Alergi 7
i"a5at ken6ing manis 7
Riwayat S!ial Eknmi
Pasien adalah seorang sis"a
Bia5a ,engoatan ditanggung BPJ!
Kesan ekonomi 6uku,
". PEMERIKSAAN #ISIK
Statu! $enerali!ata
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : %om,os mentis
Tan%a&tan%a 'ital
+ensi : 1*0/80 mm
-
7/26/2019 Case Panuveitis
3/24
!uhu : (-) 0%
Statu! $i(i : %uku,
Statu! O)talmiku!
OD OS
Keterangan :
O"ULI DE*TRA+OD, PEMERIKSAAN O"ULI SINISTRA+OS,
1/(00 -i!u! >-/-0
+idak dikoreksi Krek!i +idak dikoreksi
erak ola mata normal
eno?talmus 7
ekso?talmus 7
straismus 7
Bulu! kuli
erak ola mata normal
eno?talmus 7
ekso?talmus 7
straismus 7@dema 7 hi,eremis7 Pal/era @dema 7 hi,eremis7
3
-
7/26/2019 Case Panuveitis
4/24
n5eri tekan7
le?aros,asme 7
lago?talmus 7
ektro,ion 7 entro,ion 7
n5eri tekan 7
le?aros,asme 7
lago?talmus 7
ektro,ion 7entro,ion 7@dema 7
in$eksi kon$ungti3a 7
in$eksi siliar 7
in?iltrat 7
hi,eremis 7
Kn0ungti'a
@dema 7
in$eksi kon$ungti3a 7
in$eksi siliar 7
in?iltrat 7
hi,eremis 7
Putih Sklera Putih
Bulat edema 7
keratik ,resi,itat7
in?iltrat 7 sikatriks 7
Arkus senilis 7
Krnea
Bulat edema 7
keratik ,resi,itat7
in?iltrat7 sikatriks 7
Arkus senilis 7
Jernih kedalaman 6uku,
hi,o,ion 7
hi?ema 7
"amera O1uli
Anterir
+"OA,
Jernih kedalaman 6uku,2
hi,o,ion 7
hi?ema 7
Kri,ta7 atro?i 7 "arna
6oklat edema7 s5nekia 7
Iri! Kri,ta7atro?i 7 "arna
6oklat edema7 s5nekia 7
ulat diameter : 4 - mm letak
sentral
re?leks ,u,il langsung 7
re?leks ,u,il tak langsung 7
Pu/il
ulat diameter 4 * mm
letak sentral
re?leks ,u,il langsung 7
re?leks ,u,il tak langsung 7
+idak da,at dinilai Len!a Jernih
+idak da,at dinilai Retina Perdarahan 7 eksudat 7alasio 7 sikatriks 7
neo3askularisasi 7
Negati3e #un%u! Re)lek! Positi?
N TIO Digitali! N
@,i?ora 7 lakrimasi 7 Si!tem Lakrima!i @,i?ora 7 lakrimasi 7
4
-
7/26/2019 Case Panuveitis
5/24
+idak da,at dinilai O/ti1 Di!1 Pa,il N ## entuk ulat atas
tegas "arna kuning
kemerahan %/ atio 0(
atio A/ *:( @dema 7
Perdarahan 7
Neo3askularisasi 7
D. PEMERIKSAAN PENUN3AN$
Pemerik!aan Laratrium 45&46&76
Pemerik!aan 8a!il Satuan
-
7/26/2019 Case Panuveitis
6/24
,asien kadang mengu6ek mata ila timul gatal. Keluhan se,erti silau $ika melihat
6aha5a langsung ,using melihat enda ke6il mela5ang elekan disangkal. i"a5at
mata kanan ,ernah terentur sikut. Pasien ,ernah eroat untuk keluhan mata merah
,ada idan dan dierikan oat tetes mata namun keluhan ,ada mata tidak memaik.i"a5at trauma mata 7alergi 7 +B7 ;,. mata 7 ,enggunaan
ka6amata/kontak lens 7.
O"ULI DE*TRA+OD, PEMERIKSAAN O"ULI SINISTRA+OS,
1/(00 -i!u! >-/-0
Kri/ta+&, atro?i 7 "arna
6oklat edema7 !ynekia +9,
Iri! Kri,ta7atro?i 7 "arna
6oklat edema7 s5nekia 7
ulat %iameter : ; 6 mmletak sentral
re)lek! /u/il lang!ung +&,2
re)lek! /u/il tak lang!ung +&,
Pu/ilulat diameter 4 ( mm
letak sentral
re?leks ,u,il langsung 7
re?leks ,u,il tak langsung 7
+idak da,at dinilai Len!a Jernih
+idak da,at dinilai Retina Perdarahan 7 eksudat 7
alasio 7 sikatriks 7
neo3askularisasi 7
Negati3e #un%u! Re)lek! Positi?
+idak da,at dinilai O/ti1 Di!1 Pa,il N ## entuk ulat atas
tegas "arna kuning
kemerahan %/ atio 0(
atio A/ *:( @dema 7
Perdarahan 7
Neo3askularisasi 7
#. DIA$NOSIS BANDIN$
; Panu3eitis
; U3eitis Anterior
; U3eitis Posterior
; Kon$ungti3itis
; Keratitis/keratokon$ungti3itis
; glaukoma akut
6
-
7/26/2019 Case Panuveitis
7/24
$. DIA$NOSA KER3A
; Panu3eitis
8. DASAR DIA$NOSA
& OD Panu'eiti!
Anamnesa :
; merah disertai dengan ,enurunan ,englihatan se6ara ,erlahan dan han5a
da,at melihat a5angankemenggatal. i"a5at trauma mata 7.
Pemeriksaan Gisik :
O"ULI DE*TRA+OD, PEMERIKSAAN O"ULI SINISTRA+OS,1/(00 -i!u! >-/-0
Kri/ta+&,2 !ynekia +9, Iri! Kri/ta +9,2 Synekia +&,
%iameter : ; 6 mm
re)lek! /u/il lang!ung +&,2
re)lek! /u/il tak lang!ung +&,
Pu/il %iameter ; < mm
re)lek! /u/il lang!ung +9,2
re)lek! /u/il tak lang!ung
+9,
+idak da,at dinilai Len!a Jernih
+idak da,at dinilai Retina Perdarahan 7 eksudat 7
alasio 7 sikatriks 7
neo3askularisasi 7
Negati3e #un%u! Re)lek! Positi?
+idak da,at dinilai O/ti1 Di!1 Pa,il N ## entuk ulat atas
tegas "arna kuning
kemerahan %/ atio 0(
atio A/ *:( @dema 7
Perdarahan 7
Neo3askularisasi 7
I. TERAPI
Promoti?
&en$elaskan ke,ada ,asien mengenai ,en5akit 5ang diderita serta ,er$alanan
,en5akit dan kom,likasi.
7
-
7/26/2019 Case Panuveitis
8/24
Pre3enti?
&en$aga keersihan mata
-
7/26/2019 Case Panuveitis
9/24
TIN3AUAN PUSTAKA
A. DE#INISI U-EITIS DAN PANU-EITIS
U3eitis dide?inisikan seagai ,roses in?lamasi ,ada salah satu atau semua agian dari
u3ea 7iris adan siliar/kor,us siliar dan koroid. !edangkan u3eitis di?us atau ,anu3eitis adalah
,roses in?lamasi 5ang mengenai semua unsur traktus u3ealis atau dengan kata lain ,anu3eitis
tidak memiliki tem,at in?lamasi/,eradangan 5ang ,redominan dimana in?lamasi merata ,ada
9
-
7/26/2019 Case Panuveitis
10/24
kamera okuli anterior 3itreous retina dan atau koroid se,erti retinitis koroiditis dan 3askulitis
retinal.Keadaan ini seringn5a diseakan karena in?eksi 5ang erkemang ,ada to=o6ariasis
in?antil endo?talmitis akterial ,osto,erasi atau tokso,lasmosis 5ang erat. %iri mor?ologis khas
se,erti in?iltrat geogra?ik se6ara khas tidak ada. 1
U3ea meru,akan la,isan 3askular mata 5ang tersusun atas an5ak ,emuluh darah 5angda,at memerikan nutrisi ke,ada mata. Adan5a ,eradangan ,ada area ini da,at mem,engaruhi
elemen mata 5ang lain se,erti kornea retina sklera dan eera,a elemen mata ,enting lainn5a. 1
B. EPIDEMIOLO$I
Penderita umumn5a erada ,ada usia *0)0 tahun. !etelah usia '0 tahun angka ke$adian
,anu3eitis mulai erkurang. Pada ,enderita erusia tua umumn5a ,anu3eitis diakiatkan oleh
to=o,lasmosis her,es Ioster dan a?akia. Bentuk ,anu3eitis ,ada umumn5a o?talmia sim,atika
akiat tinggin5a angka trauma temus. !edangkan ,ada "anita an5ak diseakan oleh
to=o,lasmosis.
1
". LOKASI PANU-EITIS
Lokasi anatomi ,anu3eitis ,ada dasarn5a meru,akan seluruh traktus u3ealis 5ang
meru,akan gaungan dari u3eitis anterior u3eitis intermediet dan u3eitis ,osterior 5aitu
meli,uti:
a U3eitis anterior
#ritis : in?lamasi 5ang dominan ,ada iris
#ridosiklitis : in?lamasi ,ada iris dan ,ars ,li6ata
U3eitis intermediet : in?lamasi dominan ,ada ,ars ,lana dan retina ,eri?er
6 U3eitis ,osterior : in?lamasi agian u3ea di elakang atas asis 3itreus. 1*
$amar 7. Lka!i Panue'iti! +gaungan %ari lka!i u'eiti! anterir2 interme%iet2 %an
/!terir,5
10
-
7/26/2019 Case Panuveitis
11/24
D. $AMBARAN KLINIS
amaran klinis ,anu3eitis meli,uti gamaran klinis 5ang ter$adi ,ada u3eitis
anteriorintermedietdan ,osterior. amaran klinis dari u3eitis anterior antara lain: ?oto?oia
e,i?ora gatal 5ang dalam dan tum,ul ,ada daerah sekitar orit mata dan sekitarn5a. e$ala akan
memuruk a,aila ter,a,ar 6aha5a sehingga ,asien sering datang ke ,asien dengan mengenakan
ka6amata. @,i?ora 5ang ter$adi dihuungkan dengan ,eningkatan stimulasi neuron dari kelen$ar
airmata dan tidak ada huungann5a dengan sensasi enda asing 5ang dirasakan.()
+a$am ,englihatan tidak selalu menurun drastis 7*0/0 atau kadang masih leih aik
"alau,un ,asien mela,orkan ,andangann5a erkaut. a5a akomodasi men$adi leih sulit dan
tidak n5aman. #ns,eksi di?okuskan ,ada kongesti ,al,era ringan hingga sedang dan
men5eakan ,seudo,tosis. Kadang da,at ditemukan in$eksi ,erilimus dari kon$ungti3a dan
sklera "alau,un kon$ungti3a ,al,era normal. Kornea da,at terlihat edem ,ada ,emeriksaan
slitlam,. Pada eera,a kondisi 5ang leih ,arah da,at ditemukan de,osit endotel er"arna
6oklat keauauan 5ang diseut keratic precipitates7KP.)
$amar 5. Kerati1 Pre1i/itate!=
+anda ,atagonomis dari u3eitis anterior adalah ditemukann5a sel leukosit 7hi,o,ion dan
?lare 7,rotein eas 5ang le,as dari iris dan adan siliar 5ang meradang dan da,at ditemukan
,ada kamera okuli anterior sehingga kamera okuli anterior tam,ak kotor dan erkaut. #ris da,at
mengalami ,erlengketan dengan ka,sul lensa 7sinekia ,osterior atau kadang da,at ter$adi
11
-
7/26/2019 Case Panuveitis
12/24
,erlengketan dengan kornea ,eri?er 7sinekia anterior. !eagai tamahan kadang terlihat nodul
granulomatosa ,ada stroma iris.()
$amar
$amar =. #lare.>
12
-
7/26/2019 Case Panuveitis
13/24
$amar >. 8i//in.6
$amar 6. U'eiti! anterir %engan keratik /re!i/itat ?muttn&)at@%an n%ul Ke//e %an Bu!a11a.6
$amar . U'eiti! anterir %engan n%ul Bu!a11a /a%a /ermukaan iri!
13
-
7/26/2019 Case Panuveitis
14/24
%an !e%ikit muttn&)at /a%a a!/ek in)erir.6
+ekanan intraokular da,at menurun karena ,enurunan sekresi dari adan siliar. Namun
saat reaksi erlangsung ,roduk ,eradangan da,at ,erakumulasi ,ada traekulum. A,aila deris
ditemukan signi?ikan dan a,aila adan siliar menghasilkan sekresi 5ang normal maka da,at
ter$adi ,eningkatan tekanan intraokular dan men$adi glaukoma u3eitis sekunder.
U3eitis #ntermediate adalah entuk ,eradangan 5ang tidak mengenai u3ea anterior atau
,osterior se6ara langsung. !ealikn5a ini mengenai Iona intermediate mata. #ni terutama ter$adi
,ada orang de"asa muda dengan keluhan utama melihat intikintik tera,ung di dalam
la,angan ,englihatann5a. Pada kean5akan kasus kedua mata terkena. +idak ada ,eredaan
distriusi antara ,ria dengan "anita. +idak terda,at rasa sakit kemerahan mau,un ?oto?oia.
Pasien mungkin tidak men5adari adan5a masalah ,ada matan5a namun dokter melihat adan5a
kekeruhan dalam 3itreus 5ang sering menutu,i ,ars ,lana in?erior dengan o?talmosko,.)
Jika,un ada han5a sedikit ge$ala u3eitis anterior. Kadangkadang terlihat eera,a sel di
kamera okuli anterior sangat $arang ter$adi sinekia ,osterior dan anterior. !el radang leih esar
kemungkinan terlihat di ruangan retrolental atau di 3itreus anterior ,ada ,emeriksaan dengan slit
lam,. !ering timul katarak suka,sular ,osterior. ;?talmosko,i indirek sering menam,akan
kekeruhan ti,is ulat halus di atas retina ,eri?er. @ksudat seluler ini mungkin men5atu sering
menutu,i ,ars ,lana. !eagian ,asien ini mungkin menun$ukan 3askulitis 5aitu terlihat adan5a
seluung ,eri3askuler ,ada ,emuluh retina.)
Pada kean5akan ,asien Pen5akit ini teta, stasioner atau erangsur memaik dalam
"aktu ) sam,ai 10 tahun. Pada eera,a ,asien timul edema makular kistoid dan ,arut makular
,ermanen selain katarak suka,sular ,osterior. Pada kasus erat da,at ter$adi ,ele,asan
memranmemran siklitik dan retina. laukoma sekunder adalah kom,likasi 5ang $arang
ter$adi.
U3eitis ,osterior meru,akan ,eradangan ,ada koroid dan retina meli,uti koroiditis
korioretinitis 7ila ,eradangan koroidn5a leih menon$ol retinokoroiditis 7ila ,eradangan
retinan5a leih menon$ol retinitis dan u3eitis disseminta. Kean5akan kasus u3eitis ,osterior
ersamaan dengan salah satu entuk ,en5akit sistemik.
)
14
-
7/26/2019 Case Panuveitis
15/24
!e6ara ti,ikal retinitis meru,akan mani?estasi dari in?eksi tokso,lasma dan her,es.
Koroiditis da,at mun6ul diikuti dengan u3eitis granulomatosa 7se,erti tuerkulosis sar6oidosis
,en5akit L5me si?ilis histo,lasmosis atau sindrom 5ang tidak iasa se,erti korioretinitis
ser,iginous atau birdshot. Pa,ilitis da,at timul dengan tokso,lasmosis retinitis 3iral lim?oma
atau sarkoidosis.-
Lesi ,ada segmen ,osterior mata da,at ?okal geogra?is atau di?us. Mang menimulkan
kekeruhan ,ada 3itreus di atasn5a harus diedakan dari 5ang tidak ,ernah menimulkan selsel
3itreus. Jenis dan distriusi kekeruhan 3itreus harus di$elaskan. Lesi radang di segmen ,osterior
umumn5a era"al tenang namun ada 5ang disertai kekeruhan 3itreus dan kehilangan
,englihatan se6ara tiatia. Pen5akit demikian iasan5a disertai u3eitis anterior 5ang ,ada
gilirann5a kadangkadang diikuti seentuk glaukoma sekunder.
U3eitis ,osterior ,ada ,asien ( tahun da,at diseakan oleh sindrom samaran se,erti
retinolastoma atau leukemia. Pen5ea in?eksi u3eitis ,osterior ,ada kelom,ok umur ini adalah
in?eksi sitomegalo3irus tokso,lasmosis si?ilis retinitis her,es dan in?eksi ruella.)-
alam kelom,ok umur sam,ai 1) tahun ,en5ea u3eitis ,osterior termasuk
toksokariasis tokso,lasmosis u3eitis intermediate in?eksi sitomegalo3irus sindrom samaran
,anense?alitis sklerosis suakut dan kurang ,enting in?eksi akteri atau ?ungi ,ada segmen
,osterior. alam kelom,ok umur 1- sam,ai 0 tahun 5ang termasuk diagnosis di?erensial adalah
tokso,lasmosis ,en5akit Beh6et sindrom ogtKo5anagi
-
7/26/2019 Case Panuveitis
16/24
e$ala ,en5akit ,ada traktus u3ealis tergantung tem,at ter$adin5a ,en5akit itu. &isaln5a
karena terda,at serautseraut n5eri di iris ,asien dengan iritis akan mengeluh sakit dan
?oto?oia. Peradangan iris itu sendiri tidak mengaurkan ,englihatan ke6uali ila ,rosesn5a erat
atau 6uku, lan$ut hingga mengeruhkan humor aueous kornea dan lensa. Pen5akit koroid
sendiri tidak menimulkan sakit atau ,englihatan kaur. Karena dekatn5a koroid dengan retina
,en5akit koroid ham,ir selalu meliatkan retina ,englihatan sentral akan terganggu.'itreus
$uga da,at men$adi keruh seagai akiat in?iltrasi sel dari agian koroid dan retina 5ang merdang.
Namun gangguan ,englihatan ,ro,osional dengan densitas kekeruhan 3itreus dan ersi?at
re3ersile ila ,eradangan mereda. Ada,un se6ara umum ,asien 5ang sedang mengalami
,eradangan u3ea akan mengeluhkan ge$alage$ala umum seagai erikut:
&ata merah 7hi,eremis kon$ungti3a
&ata n5eri
Goto?oia
Pandangan mata menurun dan kaur
@,i?or
Pasien dengan u3eitis anterior menun$ukan an5ak ge$ala. e$alage$ala ini er3ariasi
dari ge$ala ringan 7,andangan kaur dengan kondisi mata normal hingga ge$ala erat ?oto?oia
dan hilang ,englihatan 5ang erhuungan dengan in$eksi 5ang mun6ul dan hi,o,ion. Gaktor
diluar ge$ala mata kadang memantu dalam menegakan diagnosis u3eitis anterior. ;nset durasi
dan ke,arahan ge$ala se,erti unilateral atau ilateral harus diketahui. !elain itu usia ,asien latar
elakang ,asien dan keadaan mata harus men$adi ,ertimangan. i"a5at rin6i dan re3ie" dari
sistem meru,akan ,endekatan diagnosis 5ang erharga agi ,asien dengan u3eitis.'
Untuk menegakkan diagnosis dari u3eitis ada eera,a ,emeriksaan 5ang ,erlu dilakukan
antara lain:
1. Pemeriksaan su5ekti? mata
a. Pemeriksaan su5ekti? mata 5ang ,erlu dilakukan meli,uti ,emeriksaan ta$am
,engllihatan ,emeriksaan gerakan ola mata.
16
-
7/26/2019 Case Panuveitis
17/24
. Pada mata 5ang terkena akan mengalami ,enurunan ta$am ,englihatan
6. !edangkan ,ada ,emeriksaan gerakan ola mata ditemukan hasil 5ang normal.
*. Pemeriksaan o5ekti? mata
Pada ,emeriksaan o5ekti? mata da,at ditemukan:
a. Pemeriksaan sekitar mata ,al,era dan duktus lakrimalis dalam kondisi normal
. itemukan in$eksi kon$ungti3a 7Pola dari in$eksi kon$ungti3a ,ada u3eitis sering
ditemukan ,ada (-0 dera$at dari in$eksi ,erilimus dan akan semakin meningkat menu$u
arah limus.
-
7/26/2019 Case Panuveitis
18/24
dalam u3eitis nongranuloma sedangkan KP ,ada u3eitis granuloma leih esar kotor
dan ,enuh lemak 7gamaran granula mutton-fat.
d. Pada kamera okuli anterior ditemukan ?ler 7sel radang 5ang men5eakan kamera
okuli anterior tam,ak kotor.
e. !el darah merah 7hi?ema atau sel darah ,utih 7hi,o,ion da,at ditemukan ,ada kamera
okuli anterior dan da,at diklasi?ikasikan men$adi dera$at 1 s/d :
0 tidak ditemukan
1 ditemukan dalam $umlah sedikit
*ditemukan dalam $umlah sedang 7iris dan lensa masih terlihat $elas
( iris dan lensa terlihat erkaut
intens 7ditemukan de,osit ?irin dan aueous terkoagulasi.
). Pemeriksaan laoratorium
a. Pemeriksaan laoratorium ini dilakukan $ika saat dilakukan anamnesis ditemukan
huungan etiologi u3eitis dengan ,en5ea sistemik. Namun ,emeriksaan
laoratorium ini tidak dilakukan ila ,asien mengalami u3eitis nongranulomatosus
unilateral untuk ,ertama kali dan ,ada anamnesis dan ,emeriksaan ?isik tidak
ditemukan ,enanda 5ang khas
. A,aila dalam kondisi u3eitis ilateral u3eitis granulomatosa dan u3eitis rekurens
,ada anamnesis dan ,emeriksaan ?isik tidak menun$ukan tanda khas maka dilakukan
,emeriksaan laoratorium nons,esi?ik se,erti tes darah lengka, dll.
#. TATALAKSANA
Penanganan ,anu3eitis ,aling a"al adalah melakukan diagnosis 5ang te,at dan agi
setting ,enanganan ,ela5anan ,rimer atau,un ,ada # segera melakukan ru$ukan ke,ada ahli
s,esialis mata. 2alau,un ditemukan mata merah dan ditemukan sel radang darah ,utih atau
darah merah ,ada kamera okuli anterior antiiotik tidak diindikasikan untuk dierikan ke,ada
18
-
7/26/2019 Case Panuveitis
19/24
,asien. Penanganan ,anu3eitis se6ara garis esar ertu$uan untuk men6egah kom,likasi
,englihatan mengurangi keluhan ,asien dan mentatalaksana ,en5akit 5ang mendasari.8
Ada,un ,enanganan se6ara medikamentosa ditu$ukan untuk mengurangi n5eri dan
,eradangan. !e6ara tradisional mana$emen medis terdiri atas kortikosteroid to,ikal atau sistemik
dan sering dierikan siklo,legik. ;at 5ang da,at di,akai adalah:
7. Pemerian ;at Anti adang
Kortikosteroid
Kortikosteroid memiliki e?ek 5ang aik untuk menghamat ,eradangan 5aitu
dengan 6ara:
&engurangi ge$ala radang dengan 6ara menghamat ,engeluaran asam arakidonat dari
?os?oli,id menghamat transkri,si dan mengakti?kan sitokin dan mematasi akti?itas sel
B dan sel +. Kortikosteroid dierikan dengan indikasi adan5a ,eradangan 5ang ukan
diseakan karena in?eksi.
&engurangi ,ermeailitas ,emuluh darah
&engurangi ,ementukan $arangan ,arut
%ara ,emerian dengan to,ikal ,eriokular dan sistemik. Pemerian dosis $uga
sangat er3ariasi tergantung dari kondisi ,asien ta,i ,emerian dalam $umlah minimal
untuk mengontrol in?lamasi harus dierikan untuk menurunkan ,eluang ter$adin5a
kom,likasi. Initial dose5ang digunakan untu mengontrol ,en5akit ratarata dari *) mg
hingga eera,a ratus mg setia, hari. Jika digunakan kurang dari ( minggu kortikosteroid
dierhentikan tan,a tapering off. osis 5ang ,aling ke6il dengan masa ker$a 5ang ,endekda,at dierikan setia, ,agi untuk meminimal e?ek sam,ing karena kortisol men6a,ai
,un6akn5a sekitar $am 08.00 ,agi dan ter$adi um,an alik 5ang maksimal dari seekresi
A%+
-
7/26/2019 Case Panuveitis
20/24
men6egah ter$adin5a su,resi korteks kelen$ar adrenal kortikosteroid da,at dierikan selang
sehari seagai dosis tunggal ,ada ,agi hari 7$am8 karena kadar kortisol tertinggi dalam
darah ,ada ,agi hari. Keurukan ,emerian dosis selang sehari ialah ,ada hari eas oat
,en5akit da,at kamuh. Untuk men6egahn5a ,ada hari 5ang seharusn5a eas oat masih
dierikan kortikosteroid dengan dosis 5ang leih rendah dari,ada dosis ,ada hari ,emerian
oat. Kemudian ,erlahanlahan dosisn5a diturunkan. Bila dosis telah men6a,i ') mg
,rednison selan$utn5a ,ada hari 5ang seharusn5a eas oat tidak dierikan kortikosteroid
lagi. Alasann5a ialah ila diturunkan erarti han5a ) mg dan dosis ini meru,akan dosis
?isiologik. !eterusn5a da,at dierikan selang sehari.
Ada,un eera,a hal ,enting 5ang ,erlu di,erhatikan antara lain:
Kortikosteroid to,ikal : untuk u3eitis anterior digunakan steroid to,ikal tetes.
+ergantung dari ke,arahan ,eradangan 5ang akan di,ulihkan ?rekuensi ,emerian
er3ariasi. Prednisolon asetat 1C meru,akan oat 5ang ,aling disukai namun karena
,ersediaan erentuk ,re6i,itate sehingga ,asien harus menggo5angkan dahulu otol
seelum digunakan. Kadangkadang steroid da,at men5eakan hi,ertensi okular
sehingga ,emakaian dalam $angka - minggu ,erlu dimonitor.
Kortikosteroid ,eriokular digunakan a,aila segmen ,osterior terkena atau ketika mulai
dirasakan ge$ala 5ang mengarah kom,likasi. Pemerian tera,i inisial selama ( minggu
seelum ,emerian steroid $angka ,an$ang da,at memantu mengidenti?ikasi ,asien
5ang res,onsi3e terhada, kortikosteroid. Beera,a ukti menun$ukan ah"a in$eksidalam transe,tal men5eakan leih sedikit hi,ertensi o6ular diandingkan dengan
,emerian sutenon. Namun ,emerian in$eksi ini tidak digunakan ,ada ,asien dengan
u3eitis 5ang in?eksius atau skleritis karena ,enealan s6lera dan kemungkinan ter$adi
,er?orasi.
Kortikosteroid sistemik dierikan ,ada saat:
1. U3eitis 5ang mengan6am ,englihatan se,erti eresiko men5eakan keutaan
*. U3eitis 5ang tidak res,onsi3e terhada, ,emerian dengan metode lainn5a
%ontoh oat kortikosteroid 5ang digunakan untuk u3eitis:
Prednisolone 1C 7,red ?orte steroid ,aling kuat dan meru,akan drug of choice untuk
u3eitis. Prednisolone da,at menurunkan reaksi ,eradangan dengan mende,resi migrasi dari
leukosit P&N dan menurunkan ,ermeailitas dari ,emuluh darah.
-
7/26/2019 Case Panuveitis
21/24
5. ;at siklo,legia
;at siklo,legia eker$a melum,uhkan otot s?ingter iris sehingga ter$adi dilatasi ,u,il.
!elain itu $uga mengakiatkan ,aralisis otot siliar sehingga melum,uhkan akomodasi.
&ekanisme ini da,at mengurangi rasa n5eri dan ?oto?oia 5ang ter$adi.
%ontoh oat siklo,legia:
Atro,in 70)C*C meru,akan siklo,legik kuat dan $uga ersi?at midriatik. @?ek maksimal
di6a,ai setelah (00 menit. Bila ter$adi kelum,uhan otot akomodasi maka akan normal
kemali * minggu setelah oat dihentikan. Atro,in memerikan e?ek sam,ing se,erti nadi
6e,at demam merah dan mulut kering.
!iklo,entolate 0)*C 7656log5l men5eakan e?ek siklo,legia *)') menit dan midriasis
setelah (0-0 menit. @?ek 5ang dihasilkan ertahan selama 1 $am. Namun e?ek ini da,atmenurun ,ada kondisi ,arah. !ehingga homatro,in leih sering digunakan ,ada u3eitis
diandingkan siklo,entolat. !iklo,entolate da,at menghamat ker$a oat 6ara6ol dan
kolinesterase inhiitor. !elain itu siklo,entolate $uga tidak oleh digunakan ,ada ,asien 5ang
mengalami glaukoma sudut tertutu, dan ,asien 5ang hi,ersensiti? dengan siklo,entolate.
osis 5ang digunakan 5aitu 656log5l 1 gtt (dd 7de"asa.
-
7/26/2019 Case Panuveitis
22/24
6. angguan drainase humor aueous $uga da,at ter$adi akiat terkum,uln5a selsel radang
7?ler ,ada sudut iridokornea sehingga 3olume ,ada kamera okuli anterior meningkat dan
ter$adi glaukoma.
*. Atro?i ner3us o,tikus
!etelah ter$adi ,eningkatan tekanan intraokular ,asien da,at mengalami atro?i ner3us
o,tikus sehingga ter$adi keutaan ,ermanen.
(. Katarak kom,likata
Katarak kom,likata akiat ,en5akit intrao6ular diseakan karena e?ek langsung ,ada
?isiologis lensa. Katarak iasn5a era"al dari di daerah suka,sul ,osterior dan akhirn5a
mengenai seluruh struktur lensa. Katarak 5ang ter$adi iasan5a unilateral. Prognosis
3isualn5a tidak seaik katarak senilis iasan5a.
. Alasio retina
). @dema kistoid ma6ular.
-. @?ek ,enggunanan steroid $angka ,an$ang.
+ael 1. @?ek Penggunaan !teroid Jangka Pan$ang
Tem/at Ma1am e)ek !am/ing
1. !aluran 6erna
*. ;tot
(. !usunan sara? ,usat
. +ulang
). Kulit
-
7/26/2019 Case Panuveitis
23/24
-. &ata
'. arah
8. Pemuluh darah
9. Kelen$ar adrenal agian
kortek
10. &etaolisme ,rotein K