Download - Arsitektur Asia Barat (Harzha)
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
1/20
1
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
ARSITEKTUR ASIA BARAT
Harzha Syafarian Surya/32121000102
Arsitektur ITS 2012
DAFTAR ISI
ARSITEKTUR BARAT ASIA............................................................................................................1
GEDUNG DPR/MPR RI.................................................................................................................2
PENDAHULUAN...............................................................................................................2
INFORMASI UMUM.............................................................................................2
SEJARAH..............................................................................................................3
LATAR BELAKANG...................................................................................3
PRA-PEMBANGUNAN.............................................................................3
PEMBANGUNAN.....................................................................................4
ARSITEK...............................................................................................................5
PROFIL.....................................................................................................5
PROSES DESAIN.......................................................................................6
ARSITEKTUR BANGUNAN................................................................................................9
FILOSOFI BANGUNAN.........................................................................................9
LANGGAM..........................................................................................................10
LANGGAM MODERN..............................................................................10
LANGGAM KLASIK..................................................................................12
GAYA..................................................................................................................15
GAYA BYZANTIUM.................................................................................15
GAYA INTERNASIONAL..........................................................................17
DAFTAR PUSAKA........................................................................................................................20
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
2/20
2
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
GEDUNG DPR/MPR RI
Bagan 1. gedung DPR/MPR RI
1. PENDAHULUAN
A. INFORMASI UMUM
Wisma Nusantara atau yang umumnya disebut gedung DPR/MPR RI
digunakan sebagai tempat bertemunya anggota Majelis Perwakilan Rakyat danDewan Perwakilan Rakyat untuk mengambil keputusan keputusan penting yang
berpengaruh dalam kehidupan bernegara.
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
3/20
3
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
B. SEJARAH
Bagan 2. perangko GANEFO
a. Latar Belakang
Gedung DPR/MPR RI berada dalam sebuah komplek yang dinamakan
Komplek Pralemen. Kompleks Parlemen didirikan pada 8 Maret 1965. Saat itu,
Presiden Soekarno mencetuskan untuk menyelenggarakan CONEFO (Conference of
the New Emerging Forces) yang merupakan wadah dari semua New Emerging
Forces. Anggota-anggotanya direncanakan terdiri dari negara-negara Asia, Afrika,
Amerika Latin, negara-negara Sosialis, negara-negara Komunis, dan semua
Progresive Forces dalam kapitalis.
Conefo dimaksudkan sebagai suatu tandingan terhadap Perserikatan Bangsa-
bangsa (PBB). Melalui Keppres No. 48/1965, Soekarno menugaskan kepada
Soeprajogi sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga (PUT). Menteri PUTkemudian menerbitkan Peraturan Menteri PUT No. 6/PRT/1965 tentang Komando
Pembangunan Proyek Conefo
b. Pra-Pembangunan
Bagan 3. sketsa sayembara karya Ir. Soejoedi Wirjoatmodjo
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
4/20
4
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
Pengambilan desain untuk Komplek Parlemen ini menggunakan metode
sayembara. Salah satu peserta sayembara tersebut ialah Ir. Soejoedi Wirjoatmodjo.
pada awalnya ia tidak berniat untuk mengikuti sayembara tersebut. namun dengan
dorongan dari birokrasi yang pernah bekerja sama denganya, 2 minggu sebelum
pengumpulan sayembara iapun mulai mempersiapkan desain.
Dalam Proses Desain dengan waktu yang tidak lama tentunya tidak dapat berjalan
mulus. banyak permasalahan yang dihadapi oleh Soejoedi dari Struktur,design, hingga
dana. Namun dengan bantuan tim arsiteknya. secara tidak sengaja iapun dapat
menemukan sebuah bentuk yang iconic. dan pada akhirnya karyanyalah yang dipilih
menjadi desain komplek Parlemen.
c. Pembangunan
Bagan 4. proses pembangunan wisma nusantara
Bertepatan dengan Perayaan Dasa Warsa Konferensi Asia-Afrika pada 19April 1965 dipancangkanlah tiang pertama pembangunan proyekpolitical
venues di Senayan Jakarta. Rancangan Soejoedi Wirjoatmodjo Dpl Ing ditetapkan dan
disahkan presiden pada 22 Februari 1965. Maketnya menampakkan seluruh bangunan
komplek dan rancangan aslinya tampak keseluruhan saat dipandang dari Jembatan
Semanggi.
Ketika pembangunannya dilanjutkan oleh pemerintah Orde Baru pimpinan
Presiden Soeharto, nuansa danau buatan tak tampak dan bangunan komplek terlihat
ketika melewati Jalan Gatot Subroto. Ruang Arkada di bawah tanah ditiadakan dan
luasnya menjadi 60 ha, dengan luas bangunan sekitar 80.000 m2.
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
5/20
5
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
C. ARSITEK
Bagan 5. Foto Ir. SoeJoedi Wirjoatmodjo
a. ProfilSoejoedi Wirjoatmodjo arsitek kelahiran 27 Des 1928,mungkin nama seorang
arsitek indonesia itu tidak asing lagi buat arsitektur yang ada di indonesia khususnya.
Siapa yang tidak kenal Soejoedi Wirjoatmodjo? . Yah Soejoedi Wirjoatmodjo adalah
seorang arsitek indonesia yang sangant berbakat dan yang pada saat itu beliau
memenangkan sayembara untuk mendesain Gedung MPR/ DPR senayan jakarta.
Soejodi, mengenyam pendidikan awalnya di ITB, dan beliau mendapat
beasiswa ke prancis untuk meneruskan studi di Lecole des Beaux-Art,paris. Beliau
pada saat menempuh studi di Lecole,paris tidak betah,dan pindah ke Technische
Hoogeschool, Delft, Belanda. Karna menurut beliau suasananya dirasa lebih dekat
dengan Indonesia.
Selama beliau di Eropa banyak hal yang mempengaruhi beliau dalam
mendesain bangunan. Ralph Erskine adalah seorang arsitek dari Swedia,Ralph
Erskine adalah seorang menginspirasi beliau dalam mendesain.
Karya awal Soejodi adalah Cafe Restoran Braga Permai yang pernah dinamaiMaison Bogerijen. Bentuk awalnya mirip vila Eropa yang sering ditandai dengan atap
curam empat sisi yang disebut atap mansard. Setelah berganti pemilik, Soejodi
mengubahnya mirip bangunan di jerman barat waktu itu.
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
6/20
6
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
b. Proses Desain
Bagan 6. desain atap bangunan
Keunikan dari arsitektur Gedung MPR/DPR RI ini adalah pada bentuk atap
gedung ruang sidang utamanya. Atap gedung ini mirip dengan prinsip struktur sayap
pesawat terbang. Ide bentuk ini justru muncul pada saat pelaksanaan sayembara
perancangan gedung Conefo sudah hampir habis. Dalam situasi terburu-buru,
Soejoedi Wiroatmodjo yang sudah hampir menyelesaikan gambar rancangan dan
maket gedung, ternyata belum memiliki rancangan atap ruang sidang utama, yang
menjadi induk dari kompleks gedung rancangannya.
Sebenarnya, telah ada beberapa alternatif untuk bentuk atap gedung. Yang
paling bangunan sejak awal telah memperingatkan tim arsitek, bahwa jika diputuskan
memakai atap kubah murni, akan muncul masalah serius. Karena hal ini menyangkut
perataan penyaluran beban gaya vertikal ke tiang-tiang penopang kubah. Satu saja di
antara tiang tersebut melorot, maka akan menimbulkan akibat berantai, seluruh kubah
bakal mengalami keretakan, pecah dan akhirnya runtuh.
Konsekuensi logis jika rancangan atap memakai kubah murni, maka seluruh
ruang sidang utama harus diberi tambahan balok melingkar yang besar dan tebal.
Penambahan tersebut pasti akan menambah beban berat bagi bangunan kubah. Di
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
7/20
7
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
samping itu, seara arsitektural, balok melingkar ini akan memerlukan sejumlah tiang
penopang yang besar-besar, yang pada akhirnya akan mengganggu pandangan di
dalam ruang sidang utama. Hadirnya barisan tiang penyangga itu juga akan
menyebabkan dampak lanjutan, yaitu mengganggu pembagian ruang-ruang sidang di
lantai dasar.
Dalam keadaan mendesak, Soejoedi kemudian menugaskan Ir. Nurpotjo,
seorang stafnya untuk membikin maket gedung ruang sidang utama, tetap dengan
bentuk kubah murni. Bahan maketnya dibuat dari plastik yang dipres. Karena
kesulitan mencari alat pengepresan, maka digunakanlah dua buah kuali penggorengan
kue serabi yang diisi air panas. Cara mengepres plastik di antara dua buah kuali ini
rupanya tidak pernah membuahkan hasil yang baik, karena selalu saja terjadi keriput-
keriputan di puncak kubah.
Dalam keadaan setengah putus asa, Nurpotjo lalu mengambil gergaji dan
membelah hasil cetakan menjadi dua bagian. Maksudnya, kalau hasil cetakan kubah
plastik tersebut dibelah-belah, maka akan ada beberapa potongan yang tidak kelihatan
keriputnya, sehingga bisa digabung menjadi kubah yang utuh.
Dalam keadaan yang kritis itu, Soejoedi datang dan melihat hasil cetakan
plastik untuk kubah yang sudah digergaji menjadi dua bagian. Dia tak tahu bahwa
hasil cetakan tersebut sebenarnya digergaji karena keputus-asaan Nurpotjo. Tetapi
Soejoedi justru sangat tertarik melihat itu, sambil mereka-reka bagaimana kalaukubah murni terbelah dua dan ujungnya diangkat sedikit, itu digunakan sebagai
rancangan atap gedung ruang sidang utama. Dia pun segera berkonsultasi kepada
Sutami.
Sebagai ahli struktur, Sutami sangat sigap menjawab dan melakukan
perhitungan teknis yang diminta Soejoedi. Dalam waktu singkat Sutami langsung
membuat sketsa dan memberi jaminan, bahwa tidak ada halangan teknis. Pokoknya
bisa dikerjakan. Sutami menjelaskan, struktur yang dibuat ini prinsipnya sama dengan
membuat sayap pesawat tebang, memakai prinsip struktur kantilever. Sutami malahberani menjamin, bahwa dengan bentangan 100 meter pun, bentuk struktur ini masih
dapat dipertanggungjawabkan. Sebab, yang berfungsi sebagai badannya adalah dua
buah busur beton yang dibangun berdampingan dan akan bertemu pada satu titik
puncak.
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
8/20
8
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
Struktur berupa sepasang busur beton yang bertemu pada satu titik puncak
tersebut harus diteruskan masuk ke dalam tanah, untuk bisa menyalurkan beban.
Struktur semacam ini merupakan struktur kesatuan yang sangat kokoh dan stabil,
yang nantinya bisa dibebani sayap-sayap berukuran dua kali setengah kubah beton.
Penambahan tersebut juga bisa ikut membentuk atap bangunan utama seperti sayap
burung Garuda.
Kubah atap ruang sidang utama memang diharapkan menjadi pusat perhatian.
Sebab, sejak awal sang arsitek telah memfokuskan titik sentral perhatian pada ruang
sidang utama. Bentuk atap gedung tercipta tanpa disengaja itu akhirnya menjadi
sangat unik dan merupakan rancangan yang memiliki keunggulan inovatif. Sedangkan
rancangan interior dan lansekap gedung ditangani oleh Ir. Slamet Wirosondjaja, MLA
bersama sejumlah mahasiswa ITB Bandung. Rancangan lansekapnya tetap mengacu
kepada konsep Soejoedi Wirjoatmodjo dan saran-saran Presiden Soekarno. Hal inilah
yang menyebabkan lansekap gedung MPR/DPR nampak menyatu dengan keseluruhanunit bangunan dan lingkungan di sekitarnya.
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
9/20
9
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
2. Arsitektur Bangunan
Bagan 7. foto fasad gedung DPR/MPR RI
A. FILOSOFI BANGUNAN
Pada komplek gedung MPR/DPR RI ini memiliki tangga yang tertata secara simetris
dari bawah keatas, ini mencitrakan bahwa birokrasi yang terbentuk pada masyarakat
indonesia memiliki tahap-tahap yang teratur sesuai dengan tingkatannya. Sehingga
keteraturan dari hal ini mewujudkan masyarakat yang teratur pula dan memiliki kepatuhan
terhadap birokrasi yang ada. Bentukan lainnya berupa bentukan atap yang simetris terbagi
dua dengan bentuk yang menyerupai sayap, menunjukkan 3 hal yang menjadi citra
bangunan ini, yaitu yang pertama menunjukan naungannya terhadap masyarakat indonesia
yang telah mempercayai para wakilnya yang telah di pilih sebelumnya dan mempunyai
tanggung jawab besar didalamnya. Menunjukan bahwa negara Republik Indonesia ini
merupakan negara yang aman bagi siapa saja karena merupakan negara yang aman karena
penduduknya dan orang yang berada didalamnya dilindungi oleh undang-undang yang
berlaku didalamnya. Yang kedua menunjukkan kesan kemegahan dan keperkasaan daribangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar. Bentukan-bentukan atap yang membentang di
kedua sisinya dan bangunan yang terlihat kokoh semakin menunjukan kebesarannya. Yang
ketiga dengan bentukan yang menyerupai sayap ini, dapat mencitrakan bahwa bangsa
indonesia pada saat ini telah siap pada tahap tinggal landas karena negara Republik
Indonesia merupakan negara berkembang dengan kesiapan dari segi sumber daya
manusianya (SDM) dan sumber daya alamnya (SDA) yang melimpah.
Jika dilihat dari kejahuan dengan adanya kolam air mancur sebagai pengantar menuju
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
10/20
10
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
gedung MPR/DPR RI tersebut menunjukan kesan monumental pada bangunan yang sesuai
dengan simbol yang ingin ditimbulkan secara menyeluruh pada bangunan. Pembiasan
(warna pelangi) yang timbul dari percikan air yang keluar dari air mancur tersebut,
menunjukan bahwa betapa indahnya alam bangsa Indonesia yang terbentang dari sabang
sampai dengan merauke.
B. LANGGAMPada bangunan yang rampung pada tahun 1983 ini terdapat beberapa inspirasi
arsitektur dari beberapa langgam arsitektur luar indonesia . ini sangat diperngaruhi
dari tempat menuntut ilmu sang arsitek yakni benua biru atau eropa.
a. Langgam modern
Bagan 8. contoh arsitektur modern
Arsitektur modern merupakan Internasional Style yang menganut Form
Follows Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba
kotak, tak berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri arsitektur modern.
Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah olah pikir dan
bukan olah rasa (tahun 1750), dan permainan ruang dan bukan bentuk.
Ciri ciri dari arsitektur modern adalah :
Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam)
Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
Berupa khayalan, idealis
Bentuk tertentu, fungsiona
Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
Less is more
Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.
Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak.
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
11/20
11
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak
memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun
setelah berakhirnya perang dunia II.
Singular (tunggal)
Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat
dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).
Nihilism
Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-
bidang kaca lebar. Tidak ada apaapanya kecuali geometri dan bahan.
Paham Arsitektur le corbursier sangat kental terasa pada arsitektur Soejoedi.
iapun menerapkanya pada proses desain Komplek Parlemen. Proses dimulai dari
penetapan perletakan fungsi esensial komplek parlemen dan diakhiri dengan desain
atap sebagai aksen utama gedung DPR/MPR RI
Bagan 9. mengedepankan fungsionalitasnya sebagai sarana sidang
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
12/20
12
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
Bagan 10. tidak memiliki ornamental
Bagan 11.nihilsm, hanya terdiri dari bahan dan geometri
a. Langgam klasik
Bagan 12. contoh arsitektur klasik
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
13/20
13
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
Langgam Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang
mengacu pada zaman klasik Yunani atau Romawi, seperti yang digunakan di Yunani
kuno pada periode Helenistik dan Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur,
Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan
gaya yang berasal dari Yunani. Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik,
umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll. Dalam
beberapa kasus hal tersebut benar, namun arsitektur klasik juga banyak memiliki
nafas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur
batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna.
Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban
tulisan secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun
berakhir. Namun, jenis langgam ini banyak dijumpai di benua Eropa. Dalam beberapa
alasan, jenis arsitektur dan dibangun dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung
(fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah
peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga
inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan seindah mungkin dengan memberi
ornamen-ornamen hiasan yang rumit. Bentuk-bentuk arsitektur klasik masih eksis
hingga saat ini dan diadopsi dalam bangunan-bangunan modern. Pilar-pilar besar,
bentuk lengkung di atas pintu, atap kubah, dsb adalah sebagian ciri Arsitektur Klasik.
Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga kerap menghiasi gedung-gedung
yang dibangun di masa sekarang.
Penerapan Atap semi-kubah pada gedung DPR/MPR RI dipengaruhi olehpemculuan aksen yang kerap terjadi pada arsitektur klasik seperti penggunaan kubah,
pengadaan benda masif dan sebagainya.
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
14/20
14
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
Bagan 13. atap non uniform ala modern yang diadaptasi dari bentuk kubah
Bagan 14. tangga besar ala bangunan yunani kuno untuk menunjukan kebesaran bangunan
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
15/20
15
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
A. Gaya
a. Gaya Byzantium
Bagan 15.contoh gaya byzantium
Pada mulanya, daerah Eropa Timur yang disebut Byzantium adalah koloni
bangsa Yunani sejak tahun 660 sebelum masehi, yang kemudaian menjadi bagian
wilayah kekaisaran Romawi. Konstantin agung mengundang banyak seniman ke
Byzantium untuk membangun kota yang terletak di persimpangan antara selat
Bosphorus dan laut Mamora. Kota ini kemudian dinamakan atas namanya, yaitu
Konstantinopel, dan pada tahun 330 diresmikan sebagai ibukota Romawi Timur.
Karakter arsitektur Byzantium
Penggunaan sistem kubah untuk konstruksi atap bertolak belakang dengan gayaKristiani kuno berupa penopang-penopang kayu danjuga gayalengkung batu Romawi.
Cita-cita arsitektur Byzantium adalah mengkonstruksi atap gereja dengan atap kubah,
karena
kubah dianggap simbol dari kekuasaan yang Maha Esa.
Membangun kubah diatas denah bujur sangkar menimbulkan kesulitan. Pada
arsitektur Romawi juga ditemui kubah, tetapi semua dengan denah lingkaran. Contoh
yang ditiru bangsa Byzantium adalah kubah dari bangsa Sassanid dari Timur, yang
membangun
kubah-kubah diatas denah bujursangkar, walau ukurannya sangat kecil. Bangsa
Byzantium kemudian mengembangkan konstruksi kubah demikian yang dapat
mencakup ruang-ruang yang sangat luas, seperti pada gereja Aya Sophia.
Langgam ini sangat berpengaruh kuat pada desain awal bangunan yang
tingginya mencapai 100m ini. karena awalnya atap dari Gedung DPR/MPR RI akan
diberikan berupa bentuk kubah. namun dalam prosesnya Ir. Soejoedi secara tidak
sengaja menemukan bentuk baru yang terlihat lebih iconic dan monumental. dengan
mengiris bentuk bola dan menarik secara vertical memunculkan sebuah rupa baru.
walau secara bentuk tidak lagi menyerupai bentukan langgam byzantium, namun
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
16/20
16
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
suasana ruang yang dihasilkan didalamanya memiliki kesan yang hampir sama.
dimana dibawa atap tidak terdapat tiang penyangga yang memunculkan skala
mencekam di bawahnya.
Bagan 16. suasana bawah kubah gedung DPR/MPR RI yang mengadaptasi unsur gaya Byzanthium
Bagan 17. bentuk kubah yang dieksplorasi ulang sebagai atap bangunan
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
17/20
17
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
Bagan 18. bentuk simetris dengan atap kubahan yang serupa dengan gaya byzantium
a. Gaya Internasional
Bagan 19. contoh gaya internasional
International style adalah suatu gaya arsitektur yang trend pada tahun 1920-
1930. Istilah International
Style pada umumnya mengacu pada arsitek dan bangunan dari dekade pandangan
perkembangan gaya modern, sebelum Perang Dunia II.
Ciri-ciri umum gaya Internasional meliputi:
radikal penyederhanaan bentuk
penolakan terhadap ornamen, dan
adopsi dari kaca, baja dan beton sebagai bahan pilihan.
Transparansi konstruksi (ekspresi jujur struktur) Penggunaaan material/struktur pabrikasi
Menggunakan bentuk-bentuk geometri. Berbentuk Kubus sederhana Segiempat
panjang yang menekan.
Semua bagian muka gedung bersudut 90 derajat dan bertingkat. Bentuknya segi-
empat atau penyiku.
Jendela tersusun secara garis horizontal dan membentuk suatu garis beraturan.
Meminimalisir ornamen.
Bentuk mengikuti fungsi
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
18/20
18
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
Pada Gedung DPR/MPR RI, asas dalam gaya internasional arsitektur modern hampir
seluruhnya diterapkan. dari proses perancangan yang mengedepankan fungsi, bentukan yang
geometris hingga transparansi konstruksi. tapi memang penggabungan dengan langgam
klasik juga dilakukan oleh Ir. Soejoedi walau tak sekental unsur modernya.
Tentunya itu disebabkan dari skala fungsi bangunan DPR/MPR sebagai representasi
negara yang tentuya harus iconic dan monumental. di tambah keberadaanya di Indonesiayang termasuk wilayah asia dengan arsitektur klasik yang skluptural.
Bagan 20.menggunakan bukaan - bukaan monoton horizontal maupun vertikal serta non ornamental
Bagan 21. bentuk yang mengikuti fungsi
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
19/20
19
ARSITEKTURBARATASIA HARZHA SYAFARIANSURYA| 3212100102
Bagan 22. konstruksi yang tidak disembukikan yaitu 2 batang yang mengapit kubahan
Bagan 23. bentuk yang minimalis dan sederhana
-
8/11/2019 Arsitektur Asia Barat (Harzha)
20/20
20
DAFTAR PUSTAKA
Gedung DPR/MPR RI, Komplek Parlemen, Republik Indonesia
http://x1patulabsky.blogspot.com/2011/09/tugas-ii-soejoedi-sang-maestro.html
http://blog.urbanindo.com/2012/11/dibalik-tembok-gedung-mprdpr/
http://herikyarch11.blogspot.com/2012/06/soejoedi-wirjoatmodjo.html
http://www.thejakartapost.com/news/2011/05/22/the-history-indonesian-architect.html
http://mbenkroom.blogspot.com/2011/01/langgam-arsitektur.html
http://de-arch.blogspot.com/2008/10/konsep-pemikiran-arsitektur-modern.html
http://virtualarsitek.wordpress.com/artikel/arsitek/arsitek-indonesia/soejoedi-wirjoatmodjo/
http://www.lintas.me/go/perkembanganarsitekturdunia.tk/perkembangan-arsitektur-dunia-
arsitektur-gedung-mprdpr-indonesia
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2004/10/10/ars1.html
http://lizenhs.wordpress.com/2012/11/11/keunikan-arsitektur-gedung-mprdpr-ri/