annualreport 2013 - primarindo · 2019. 1. 29. · annual report 2013 3 annual report 2013 - pt...

85
ANNUALREPORT 2013 LAPORAN TAHUNAN 2013 PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

Upload: others

Post on 10-Feb-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1ANNUAL REPORT 2013

    ANNUALREPORT

    2013

    LAPORANTAHUNAN2013PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

  • 2 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    DAFTAR ISI

    table of content

    04

    16

    40

    Ikhtisar Keuangan

    Laporan Direksi

    Laporan Keuangan Audit

    financial highlights

    Board of Directors’ Report

    Audited Financial Report

    29Tata Kelola Perusahaancorporate governance

    05 13Profil Perusahaan LaporanDewan Komisariscompany profile Board of Commissioners’ Report

    37 39

    19Pengelolaan

    ResikoTanggung

    Jawab LaporanTahunan

    PembahasanManajemen

    risk management

    management discussion

    responsbility forannual reporting

  • 3ANNUAL REPORT 2013

    Annual Report 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    “Perseroan mulai mempersiapkan diri untuk melakukan penjualan secara online”“the Company began preparing to conduct sales online”

  • 4 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    IKHTISAR KEUANGAN

    financial highlights

    Keterangan descriptions Audited 2013 Audited 2012 Audited 2011

    AKTIVA LANCARCURRENT ASSETS

    97,686,030,395 84,504,115,259 72,542,384,925

    AKTIVA TIDAK LANCARFIXED ASSETS

    20,321,028,703 15,596,705,272 18,983,517,810

    JUMLAH AKTIVATOTAL ASSETS

    118,007,059,098 100,100,820,531 91,525,902,735

    KEWAJIBAN LANCARCURRENT LIABILITIES

    182,739,919,441 154,172,355,110 138,191,717,230

    KEWAJIBAN JANGKA PANJANGLONG TERM LIABILITIES

    139,235,105,702 133,746,671,322 143,775,565,218

    MODAL SENDIRIEQUITY

    (203,967,966045) (187,818,205,901) (190,441,379,713)

    JUMLAH KEWAJIBAN DAN MODAL SENDIRITOTAL LIABILITIES AND EQUITY

    118,007,059,098 100,100,820,531 91,525,902,735

    PENJUALAN BERSIHNET SALES

    279,150,207,182 243,531,037,253 184,387,175,932

    LABA KOTORGROSS PROFIT

    63,084,059,381 54,935,568,447 42,928,812,564

    LABA USAHA OPERATING PROFIT

    18,434,850,810 15,422,586,622 10,997,768,225

    LABA (RUGI) SEBELUM PAJAKPROFIT (LOSS) BEFORE TAX

    (21,513,354,790) 9,138,144,742 4,713,326,345

    LABA (RUGI) KOMPREHENSIFCOMPREHENSIVE PROFIT (LOSS)

    (16,149,760,144) 2,623,173,812 2,436,791,765

    JUMLAH SAHAM BEREDARNO. OF CIRCULATED SHARES

    86.000.000

    saham

    86.000.000

    saham

    86.000.000

    saham

    LABA/ (RUGI) BERSIH PER SAHAMNET PROFIT/(LOSS) PER SHARE

    (188) 31 28

    MODAL KERJA BERSIHNET WORKING CAPITAL

    (85,053,889,046) (69,668,239,851) (65,649,332,305)

    RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP JUMLAH AKTIVA RETURN ON ASSETS RATIO

    -13.69% 2.62% 2.66%

    RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP EKUITAS RETURN ON EQUITY RATIO

    7.92% -1.40% -1.28%

    RASIO LABA/ (RUGI) KOMPREHENSIF TERHADAP PENDAPATAN PROFIT RATIO

    -5.79% 1.08% 1.32%

    RASIO LANCARCURRENT RATIO

    53.46% 52.49% 52.49%

    RASIO KEWAJIBAN TERHADAP EKUITASDEBT TO EQUITY RATIO

    -157.86% -148.06% -148.06%

    RASIO KEWAJIBAN TERHADAP JUMLAH AKTIVADEBT TO TOTAL ASSET RATIO

    272.84% 308.07% 308.07%

  • 5ANNUAL REPORT 2013

    PROFIL PERSEROAN

    corporate profile

    RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

    PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (“Perseroan”) didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT Bintang Kharisma, dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pada tahun 1994, Perseroan mencatatkan dan menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta, dan menjadi PT Bintang Kharisma Tbk. Pada tahun 1997, Perseroan mengganti nama dari PT Bintang Kharisma Tbk menjadi PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

    Perseroan bergerak di industri alas kaki, meliputi produksi dan pemasaran sepatu jenis sports/casual ke pasar lokal dan internasional.

    KEGIATAN USAHA PERSEROAN

    Pada awal pendirian, Perseroan memproduksi sepatu sport seluruhnya dengan tujuan ekspor. Namun, pada tahun 2002, Reebok yang merupakan buyer utama Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya order ekspor tersebut, Perseroan mulai merintis penjualan sepatu di pasar dalam negeri dengan merk sendiri yaitu “Tomkins”. Sampai saat ini, penjualan sepatu Tomkins telah tersebar ke seluruh Indonesia. Selain memproduksi dan memasarkan sepatu Tomkins, Perseroan juga menerima order produksi sepatu merk lain untuk keperluan ekspor, seperti Lonsdale, Dunlop, Firetrap, dan lain-lain.

    INFORMASI PERSEROAN

    Perseroan berkantor pusat di Jakarta, dengan pabrik berlokasi di Bandung, Jawa Barat dengan alamat sebagai berikut :

    Kantor Pusat :

    Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri Lt. 3A Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230Telepon : +6221 3148331, 3913640Faksimili : +6221 3148317Email : [email protected] Website : www.primarindo.co.id

    Pabrik :

    Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage – BandungJawa BaratTelepon : +6222 7560555 Faksimili : +6222 7562406

    THE COMPANY OVERVIEW

    PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (The Company) was established in 1988 under the name of PT Bintang Kharisma, with the PMDN status. In 1994, the Company listed and traded its shares in the Jakarta Stock Exchange, and became PT Bintang Kharisma Tbk. In 1997, the Company changed its name from PT Bintang Kharisma Tbk to PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

    The Company engaged in footwear industry, including production and marketing of sports/casual shoes to local and international market.

    THE COMPANY ACTIVITIES

    At the beginning of establishment, the Company produces sport shoes with the purpose entirely for export oriented. However, in 2002, Reebok which is the main buyer of the Company relocating its business, resulting in the cessation of order. Along with the cessation of the export order, the Company began to sale shoes in the domestic market with its own brand of “Tomkins”. Currently, the sale of Tomkins shoes has spread throughout Indonesia, In addition to producing and marketing the Tomkins shoes, the Company also received orders to manufacture shoes from other brands for export purposes, such as Lonsdale, Dunlop, firetrap, and others

    DISCLOSURE OF COMPANY INFORMATION

    The Company is headquartered in Jakarta, with a factory located in Bandung, West Java at the following address:

    Head Office:

    Gedung Dana Pensiun – Bank Mandiri 3A Floor Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230Telephone : +6221 3148331, 3913640Facsimile : +6221 3148317Email : [email protected] : www.primarindo.co.id

    Factory:

    Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage – BandungWest JavaTelephone : +6222 7560555 Facsimile : +6222 7562406

  • 6 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbkshareholding composition of PT Primarindo Asia Infrastructure tbk

    PT Golden Lestari

    PT Usaha Bersama Sekuritas

    PT Woori Korindo Securities Indonesia

    PT Indomitra Securities

    Masyarakat

    KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM

    shareholding composition

    5.52%

    9.25%

    21.69%

    11.04%

    52.5%

    VISI

    Menjadi pemimpin dalam industri sepatu di Indonesia

    MISI

    • Mempunyai proses produksi yang paling efisien• Menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk

    memenuhi kepuasan pelanggan• Menjadi mitra usaha terpercaya dalam menghadapi

    tantangan saat ini dan di masa depan• Mempunyai sepatu merk sendiri yang menjadi nomor

    satu di pasar dalam negeri

    VISION

    To become leader in Indonesia’s Shoes Industry

    MISSION

    • To have most efficient production process• To manufacture high quality products to satisfy

    customer’s need• To become trusted business partner to face the

    challenges of today and the future• To have shoes brand that become number one in

    domestic market.

  • 7ANNUAL REPORT 2013

    Uraiandescription

    Jumlah Sahamtotal Circulated Shares

    Nominal (Rp.)Nominal Value (Rp.)

    %

    PT. Golden Lestari 45.150.000 22.575.000.000 52.50

    PT Woori Korindo Securities Indonesia 18.650.000 9.325.000.000 21.69

    PT Usaha Bersama Sekuritas 7.958.100 3.979.050.000 9.25

    PT Indomitra Securities 4.750.000 2.375.000.000 5.52

    Masyarakat lainnya, kepemilikan

    Masing-masing kurang dari 5%

    Public with ownership less than 5%9.491.900 4.745.950.000 11.04

    TOTAL 86.000.000 43.000.000.000 100.00

    50% 50%

    Rizal Risjad

    98.77%8%

    92%

    PT Risjad Brothers Utama

    PT Primarindo Daya Investama

    52.5%

    PT Golden Lestari

    PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk

    Lainnya others

    Amirsyah Risjad

    1.23%

    Lainnya others

    INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM PENGENDALI

    Information on controlling shareholder

  • 8 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    Jumlah Saham Per Listingtotal shares per listing

    Triwulan quarter I 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000

    Triwulan quarter II 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000

    Triwulan quarter III 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000

    Triwulan quarter IV 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000

    Selama Tahun Laporanduring financial year

    900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000

    Triwulan quarter I 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000

    Triwulan quarter II 900 900 900 - 86.000.000 77.400.000.000

    Triwulan quarter III 900 800 800 - 86.000.000 68.800.000.000

    Triwulan quarter IV 800 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

    Selama Tahun Laporanduring financial year

    900 700 700 - 86.000.000 60.200.000.000

    AKSI KORPORASI

    HARGA SAHAM

    PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

    corporate action

    corporate action

    capital market supporting professionals

    Tanggal ListingListing Date

    Tanggal TradingTrading Date

    2. Company Listing

    4. Bonus Shares

    1. First Issue

    3. Stock Split

    30-Aug-1994 28-Feb-1995

    4-Nov-1997 4-Nov-1997

    30-Aug-1994 30-Aug-1994

    3-Nov-1997 3-Nov-1997

    10.000.000 10.000.000

    25.000.000 50.000.000

    15.000.000 25.000.000

    36.000.000 86.000.000

    Bursa/Stock ExchangeIndonesia Stock Exchange Building, Tower 1Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, IndonesiaTel. (62-21) 515 0515 - Fax. (62-21) 515 0330E-mail: [email protected]

    Auditor/AuditorAF. Rachman & Soetjipto WSJalan Pasirluyu No. 36 Bandung 40254, Jawa Barat, IndonesiaTel. (62-22) 520 3252 - Fax. (62-22) 520 3252Periode Penugasan : 2013 Appointment Period Penunjukan Pertama : 2012first appointment Fee: Rp. 47.500.000,-

    Biro Administrasi Efek/Share RegistrarPT Raya Saham Registra, Gedung Plaza Sentral Lt. 2 Jl. Jend. sudirman Kav. 47 - 48 Jakarta 12930, Indonesia. Tel. (62-21) 252 5666 - Fax. (62-21) 252 5028Periode Penugasan: September 2013 s.d. Agustus 2014, diperpanjang setiap tahun .Appointment Period September 2014 until August 2014, extended each year. Fee: Rp. 9.000.000,-

    Notaris/NotaryTien Norman Lubis S.H - Jl. Taman Cibunut Selatan No. 1 (Jl. Van Deventer) Bandung 40112, IndonesiaTel. (62-22) 420 7141, 423 9420 - Fax. (62-22) 420 8008

    Periode Tertinggi Terendah PenutupVolume

    Saham Publik Kapitalisasi Pasar

    period high low closing public share market capitalization

    Jumlah Saham Per Listingtotal shares per listing

    2012

    2013

  • 9ANNUAL REPORT 2013

    Abdul Rachman RamlyKomisaris Utama, President Commissioner

    Hariadi DarmawanKomisaris Independen, Independent Commissioner

    Endang KosasihKomisaris Independen, Independent Commissioner

    Hariadi DarmawanKomite Audit, Audit committee

    Marylin Natalia TjhiaKomite Audit, Audit committee

    Ida NurliaKomite Audit, Audit committee

    Bambang SetiyonoDirektur Utama, President Director

    David JahyaWakil Direktur Utama, Vice President Director

    Yati NurhayatiDirektur, Director

    KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE

    KOMISARIS UTAMA president commissioner

    DEWAN KOMISARISCOMMISSIONERS

    DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONERS

    RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMgeneral meeting of shareholder

    HARIADI DARMAWANHARIADI DARMAWAN ENDANG KOSASIHENDANG KOSASIH

    KOMISARIS INDEPENDEN independent commissioners

    HEO YOODIVISI PPIC

    PPIC DIVISION

    TONNY R. ARMANDARISDIVISI KEUANGAN & AKUNTANSIFINANCE & ACCOUNTING DIVISION

    MOCH AL HADISEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY

    *AUDIT INTERNINTERN AUDIT

    EDDY KUSNANTODIVISI PENGEMBANGAN & DESAINDEVELOPMENT & DESIGN DIVISION

    TURGIMANANDIVISI PRODUKSI

    PRODUCTION DIVISION

    MANSYUR UMARDIVISI PEMASARAN

    MARKETING DIVISION

    AGUS SUNANTODIVISI SDM & UMUMHRD AND GA DIVISION

    DIREKSIBOARD OF DIRECTORS

    HEO YOODIVISI PPIC

    PPIC DIVISION

    TONNY R. ARMANDARISDIVISI KEUANGAN & AKUNTANSIFINANCE & ACCOUNTING DIVISION

    MOCH AL HADISEKRETARIS PERUSAHAANCORPORATE SECRETARY

    AUDIT INTERNAL INTERNAL AUDIT

    EDDY KUSNANTODIVISI PENGEMBANGAN & DESAINDEVELOPMENT & DESIGN DIVISION

    TURGIMANANDIVISI PRODUKSI

    PRODUCTION DIVISION

    MANSYUR UMARDIVISI PEMASARAN

    MARKETING DIVISIONDIVISI SDM & UMUMHRD AND GA DIVISION

    DAVID JAHYA YATI NURHAYATIDAVID JAHYA YATI NURHAYATI

    WAKIL DIREKTUR UTAMA vice president director DIREKTUR director

    DIREKTUR UTAMA president director

    BAMBANG SETIYONO

    DIREKTUR UTAMA president director

    BAMBANG SETIYONO

    ABDUL RACHMAN RAMLY

    ORGANISASI DAN MANAJEMEN

    organization and management

  • 10 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    ABDUL RACHMAN RAMLY

    Diangkat menjadi Komisaris Utama Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya sebagai Wakil Komisaris Utama (2007 – 2012) dan Direktur Utama Perseroan (1997 – 2007). Mengawali karirnya sebagai militer sampai tahun 1965. Selanjutnya pernah menjabat antara lain sebagai Presiden Direktur PT Tambang Timah (1976 – 1984), Presiden Direktur Pertamina (1984 – 1988) serta Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (1988 – 1993). Mengikuti Kursus Infanteri Lanjutan di Sekolah Infantery Fort Benning, Georgia, serta Sekolah Warfare Khusus di Fort Benning North Caroline.

    Appointed as President Commissioner of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Previously he was Vice President Commissioner (2007 – 2012) and President Director of the Company (1997 – 2007). His initial career was in military up to 1965. He was President Director of PT Tambang Timah (1976 – 1984), President Director Pertamina (1984 – 1988) and Indonesian Ambassador for United States (1988 – 1993). He took Infantry Anvanced Course at the Infantry School Fort Benning, Georgia, and the Special Warfare School at Fort Benning, North Caroline.

    HARIADI DARMAWAN

    Diangkat Komisaris Independen berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Dewan Pengawas/Komisaris di Perum Perhutani, Inspektur Jenderal Departemen Kehutanan, Anggota DPR/MPR RI, dsb. Purnawirawan Brigjen TNI AD. Meraih gelar dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1968.

    Appointed as Independent Commissioner of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Formerly he was in Supervisory Board/Commissioner of Perum Perhutani, Inspector General of Forestry Ministry, member of House of Representatives, etc. He was also served in Military with latest position as Brigjen TNI AD. Received his MD in Medical Faculty University of Indonesia in 1968.

    ENDANG KOSASIH

    Diangkat menjadi Komisaris Independen Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Ferjani Indonesia. Sebelumnya mengawali karir di Bank Mandiri sampai tahun 2002. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pajajaran tahun 1990.

    Appointed as Independent Commissioner of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Currently also hold position as President Commissioner of PT Ferjani Indonesia. His initial career was in Bank Mandiri until 2002. Received his Bachelor degree in Economic from Pajajaran University in 1990.

    DEWAN KOMISARIS

    board of commissioners

  • 11ANNUAL REPORT 2013

    DEWAN DIREKSI

    board of director

    BAMBANG SETIYONO

    Diangkat menjadi Direktur Utama Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan (1998 – 2007). Selain itu saat ini juga menjabat antara lain sebagai Direktur Utama di PT Bayuniaga Primamandiri, dan Wakil Direktur Utama di PT Primarindo Mandiri. Mengawali karirnya di Bank Ekspor Impor Indonesia sampai tahun 1995. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Airlangga pada tahun 1979.

    Appointed as President Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Previously he was Vice President Commissioner of the Company (1997 – 2007). Currently also hold position as President Director of PT Bayuniaga Primamandiri and Vice President Director of PT Primarindo Mandiri. His initial career was in Bank Ekspor Impor Indonesia up to 1995. Received his Bachelor degree from Airlangga University in 1979.

    DAVID JAHJA

    Diangkat menjadi Wakil Direktur Utama Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Sebelumnya sebagai Komisaris Perseroan (1997 – 2007). Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Transmega Engineering & Construction, Komisaris di PT Wiraswasta Gemilang Indonesia. Mengawali karirnya di PT Purna Bina Indonesia. Meraih gelar Master Technology dalam bidang Mechanical Engineering dari Loughborough University of Technology, UK pada tahun 1981 serta Sarjana Teknik Mesin dari Merton Technical College, London pada tahun 1979.

    Appointed as Vice President Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Previously he was Commissioner of the Company (1997 – 2007). Currently also hold position as Director in PT Transmega Engineering and Construction, and Commissioner in PT Wiraswasta Gemilang Indonesia. His initial career was in PT Purna Bina Indonesia. Received his Master Technology majoring in Mechanical Engineering from Loughborough University of Technology, UK in 1981 and his Bachelor degree in Mechanical Engineering from Merton Technical College, London in 1979.

    YATI NURHAYATI

    Diangkat menjadi Direktur Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. 18 tanggal 22 Mei 2013. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama di PT Primarindo Securities dan Direktur di PT Bayuniaga Primamandiri. Mengawali karirnya di PT Bank Ekspor Impor Indonesia. Meraih gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1988, serta menyelesaikan program Wijawiyata Manajemen (fresh graduate MBA) di Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM) Jakarta pada tahun 1990.

    Appointed as Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 18 dated 22 May 2013. Currently also hold position as President Director of PT Primarindo Securities and Director of PT Bayuniaga Primamandiri. Her initial career was in Bank Ekspor Impor Indonesia. Achieved her Bachelor degree from Bogor Agricultural Institute in 1988, and completed Wijawiyata Management Program (MBA program for fresh graduate) in Institute for Education and Management Development (IPPM) Jakarta in 1990.

  • 12 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    KOMPOSISI KARYAWANcomposition of employees (as of 31st desember 2013)

    208588.95 %

    48.34 %

    48.68 %

    1.54 %

    1.45%

    6.95%

    2.05%1.15 %

    0.64 %

    0.26%OPERATOR

    1133SLTP junior high school

    1141SLTA

    senior high school36SARJANA MUDAdiploma

    34SARJANAbachelor

    163LEADER

    48

    2.344

    FOREMAN

    27SUPERVISOR

    15MANAGER

    6GENERAL

    MANAGER

    Menurut Jenjang Manajemen

    based on management level

    Menurut Jenjang Pendidikan

    based on education level

    PRIMARINDOA S I A I N F R A S T R U C T U R E T b k

  • 13ANNUAL REPORT 2013

    LAPORAN DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners’ Report

    Pemegang Saham yang terhormat,Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, perkenankan kami mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk yang telah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik.

    Sepanjang tahun 2013, Perseroan telah menunjukkan komitmen untuk terus fokus sehingga berhasil mempertahankan pertumbuhan penjualan dan laba usaha. Pencapaian ini sangat penting untuk terus meningkatkan pertumbuhan yang lebih baik lagi di masa mendatang.

    Evaluasi Kinerja 2013

    Pada tahun 2013, kondisi ekonomi di sejumlah negara maju mulai mengalami penguatan. Hal sebaliknya terjadi pada sejumlah negara berkembang yang selama ini mengalami pertumbuhan perekonomian yang pesat, pada tahun 2013 mulai melambat. Efek dari hal ini terasa ke pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitarnya yang juga melemah, termasuk Indonesia. Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2013 hanya tumbuh sekitar 5,7 %, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya sebesar 6,2%. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 akan terus melemah di kisaran 5,3%.

    Pada tahun 2013, Perseroan berhasil mengatasi tantangan di tengah situasi perekonomian global yang kurang menguntungkan tersebut. Direksi telah melakukan berbagai perbaikan internal dan penguatan pada penguasaan pasar guna mempertahankan kinerja serta menjaga daya saing di pasar. Dewan komisaris menilai bahwa Direksi cukup berhasil untuk menjaga pertumbuhan usaha. Melalui usaha yang dilakukan, di tahun 2013, Perseroan berhasil meraih pertumbuhan penjualan sebesar 15% mencapai Rp. 279,15 milyar di akhir tahun. Laba usaha meningkat menjadi Rp. 18,43 milyar, 20% lebih tinggi dibanding pencapaian laba usaha tahun 2012 sebesar Rp. 15,42 milyar.

    Dear Shareholders ,With sincere gratitude to the God Almighty, I would like to congratulate all PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk group who have succesfully delivered their duties.

    Throughout 2013, the Company has continued its commitment to focus and managed to maintain sales growth and operating profit. This achievement is highly influential in the continuation of our efforts to elevate the future growth.

    Performance Evaluation 2013

    In 2013, economic conditions in several developed countries begin to strengthen. On the other hand, several developing countries that previously enjoy rapid economic growth, in 2013 started to slow down. This also affected economic growth in its surrounding area, including Indonesia, which also slowing down. The growth of the national economy in 2013 grew only 5.7 %, lower than the previous year’s growth of 6.2%. The World Bank estimates that Indonesia’s economic growth in 2014 will continue to weaken in the range of 5.3%.

    In 2013, the Company managed to overcome the challenges in this unfavourable global economic situation. The Board of Directors has conducted various internal improvement and strengthening its market share in order to maintain performance and competitiveness in the market. The Commissioners considered that the Directors were successful in keeping the business growing. Through various efforts, in the year 2013, the Company achieved sales growth of 15% to Rp. 279.15 billion at the end of the year. Operating profit increased to Rp. 18.43 billion, 20% higher than the operating profit achieved in 2012 amounted to Rp. 15.42 billion.

    ABDUL RACHMAN RAMLYKomisaris Utama, President Commissioner

  • 14 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    Melemahnya nulai tukar Rupiah terhadap US Dollar mengakibatkan Perseroan mengalami kerugian karena selisih kurs yang cukup besar, sehingga laba komprehensif untuk tahun 2013 menurun, dari laba sebesar Rp. 2,62 milyar pada tahun 2012 menjadi rugi sebesar Rp. 16,15 milyar pada tahun 2013. Kerugian selisih kurs yang tinggi adalah akibat cukup tingginya pinjaman Perseroan dalam mata uang US Dollar. Walaupun demikian, hal ini tidak menghambat aktivitas operasional, karena sebagian pendapatan Perseroan juga diperoleh dalam mata uang US Dollar, yang jumlahnya cukup untuk membayar kewajiban Perseroan dalam mata uang US Dollar yang jatuh tempo.

    Guna mengantisipasi pertumbuhan usaha di masa mendatang serta makin tumbuhnya permintaan dari masyarakat kelas menengah Indonesia, Perseroan telah meningkatkan berbagai upaya antara lain dengan meningkatkan kapasitas manufaktur, memperluas jaringan distribusi produk agar dapat menjangkau area pemasaran baru dan meningkatkan ketersediaan produk di seluruh Indonesia serta mengembangkan design produk baru sejalan dengan permintaan pasar.

    Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menyetujui dan mendukung strategi yang ditempuh Direksi untuk mencapai pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan. Pencapaian di tahun 2013 merupakan bukti keunggulan strategi Perseroan, yang didukung oleh komitmen dari Direksi dan seluruh karyawan. Dewan Komisaris berpendapat bahwa jajaran manajemen telah berhasil meraih kinerja keseluruhan yang positif sejalan dengan inisiatif dan target strategis yang telah ditetapkan untuk tahun 2013.

    Tata Kelola Perusahaan dan Kegiatan Dewan Komisaris

    Selain meraih kinerja keuangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan, kami senantiasa memberikan perhatian pada aspek tata kelola perusahaan guna menjamin tercapainya penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan.

    Dewan Komisaris aktif terlibat dalam implementasi tata kelola perusahaan. Melalui rapat-rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit, kami memastikan bahwa Perseroan mematuhi standar tertinggi di bidang kepatuhan, transparansi, akuntabilitas dan etika profesional. Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris melaksanakan rapat sebanyak 4 kali, dan 8 rapat Komite Audit. Frekuensi rapat tersebut cukup bagi kami untuk melakukan pengawasan menyeluruh atas kinerja Perseroan dan jajaran manajemennya. Laporan lengkap kegiatan Dewan Komisaris dan Komite Audit diuraikan lebih lanjut di bagian tata kelola perusahaan di dalam Laporan Tahunan ini.

    Weakening of the Rupiah against the U.S. dollar has caused the Company to suffered a significant foreign exchange loss, resulting decreased in comprehensive profit for 2013, from profit of Rp . 2.62 billion in 2012 to a loss of Rp. 16.15 billion in 2013. This high foreign exchange losses mainly because most of the Company’s debt are denominated in U.S. dollars. However, this condition does not have serious effect on operational activities, since part of the Company’s revenues also denominated in U.S. dollars, and the amount is sufficient to pay maturing US dollar obligations.

    To anticipate future business growth and the increasing demand from the growing of Indonesian middle class population, the Company has increased its efforts by increasing its manufacturing capacity, expanding product distribution networks to reach new market areas, increasing the availability of products throughout Indonesia, and also developing new product design in line with market demand.

    Overall, the Board of Commissioners approve and support the strategy pursued by the Board of Directors to achieve sustainable sales growth. Achievement in 2013 is an evidence to the Company’s strategic advantage, which is supported by the commitment of the Board of Directors and all employees. The Board of Commissioners found the management has managed to achieve a positive overall performance in line with initiatives and strategic targets set for the year of 2013.

    Corporate Governance and Activities of The Board of Commissioners

    In addition to financial performance and achievement in sustainable growth, we always pay attention to the corporate governance aspects in order to ensure the achievement of sustainable value creation.

    The Board of Commissioners actively involved in the implementation of corporate governance. Through meetings of the Board of Commissioners and the Audit Committee, we ensure that the Company comply with the highest standards in the areas of compliance, transparency, accountability and professional ethics . Throughout the year 2013 , the Board of Commissioners has conducted meeting as much as 4 times, and 8 times Audit Committee meetings. The meetings frequency is sufficient for us to do a thorough supervision over the performance of the Company and its management. The full report of activities of the Audit Committee and the Board of Commissioners are further described in the section on corporate governance in this Annual Report .

    14 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

  • 15ANNUAL REPORT 2013

    Pandangan ke Depan

    Walaupun kondisi makro ekonomi Indonesia di tahun 2014 mengalami banyak tantangan, namun kondisi ekonomi dunia diperkirakan akan membaik, sejalan dengan tanda-tanda pemulihan pada perekonomian di kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Hal ini dapat menjadi pendukung penting bagi kegiatan ekonomi global.

    Dewan Komisaris telah melakukan penelaahan atas rencana usaha Perseroan tahun 2014 yang diajukan oleh pihak manajemen, yang menetapkan pertumbuhan laba usaha sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Dewan Komisaris berpendapat, bahwa target pertumbuhan cukup realistis dan sejalan dengan prospek industri serta cita-cita Perseroan untuk terus tumbuh dan mengembangkan pangsa pasarnya. Kami meyakini bahwa Direksi dapat tetap meraih kinerja yang positif di tahun-tahun mendatang.

    Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

    Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 22 Mei 2013 telah menyetujui beberapa hal terkait susunan Dewan Komisaris sebagai berikut:

    1. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait perubahan susunan Dewan Komisaris (pasal 14 ayat 1) menjadi sebagai berikut: “Komisaris terdiri dari sekurang - kurangnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama sedangkan yang lainnya diangkat sebagai Komisaris”

    2. Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat anggota Dewan Komisaris Perseroan dan mengangkat kembali seluruh anggota Dewan Komisaris yang sama terhitung sejak saat rapat ditutup sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga setelah tanggal pengangkatan. Setelah pengangkatan tersebut maka susunan selengkapnya Dewan Komisaris menjadi sebagai berikut :

    Komisaris Utama : Abdul Rachman RamlyKomisaris : Hariadi Darmawan (Independen)Komisaris : Endang Kosasih (Independen)

    Penutup

    Mewakili Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas kerja sama dan kepercayaannya kepada kami. Kami juga sampaikan penghargaan kepada jajaran manajemen dan seluruh karyawan, yang telah menunjukan dedikasinya kepada misi dan visi Perseroan.

    Going Forward

    Even though Indonesian macroeconomic conditions in 2014 faced many challenges, the world economy is expected to improve in line with signs of economic recovery in Europe and the United States. This can be important advocates for global economic activity .

    Board of Commissioners has conducted a review of the Company’s 2014 business plan submitted by the management, which establishes the operating profit growth in line with national economic growth. Board of Commissioners believes that the growth target is quite realistic and in line with the outlook for the industry as well as the the Company’s goal to continue to grow and expand its market share. We believe that the Board of Directors will achieve positive results in the years to come .

    Changes in Composition of the Board of Commissioners

    General Meeting of Shareholders held on May 22, 2013 has approved several matters related to the Board of Commissioners as follows :

    1. To approve amendments to the Articles of Association of the Company related to changes in the composition of the Board of Commissioners (Article 14 paragraph 1) as follows : “ Commissioners consists of at least two (2 ) members of the Board of Commissioners , one of whom is appointed as President Commissioner while others appointed as Commissioners”.

    2. Agreed to dismiss with respect all members of the Board of Commissioners and reappoint all the same members of the Board of Commissioners, as of the time of the meeting is closed until the closing of the third Annual General Meeting of Shareholders. The new composition of the Board of Commissioners will be as follows :

    Chairman : Abdul Rachman RamlyCommissioner : Hariadi Darmawan (Independent )Commissioner : Endang Kosasih (Independent )

    Closing

    Representing the Board of Commissioners, I would like to express our gratitude to all stakeholders for their cooperation and trust. We also would like to give our appreciation to the management and all employees, who have shown dedication to the mission and vision of the Company .

    ABDUL RACHMAN RAMLYKomisaris Utama, President Commissioner

  • 16 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    LAPORAN DIREKSI

    Board of Directors’ Report

    BAMBANG SETIYONODirektur Utama, President Director

    Pemegang saham yang terhormat,Puji syukur dan ucapan terima kasih kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan bimbingan dan perlindungan, sehingga Perseroan dapat terus meraih pertumbuhan usaha di tahun 2013.

    Kinerja Perusahaan

    Total penjualan bersih Perseroan mencapai Rp. 279,15 miliar di tahun 2013, meningkat 15% dari Rp. 243,53 milyar di 2012. Nilai tersebut lebih tinggi 24% dibandingkan target penjualan yang ditetapkan di awal tahun sebesar Rp. 224,86 milyar.

    Pertumbuhan penjualan di tahun 2013 didorong oleh pertumbuhan penjualan lokal maupun penjualan ekspor. Pertumbuhan penjualan lokal didukung oleh perluasan jaringan distribusi pemasaran, sedangkan pertumbuhan penjualan ekspor terutama disebabkan oleh menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah serta peningkatan rata-rata harga jual jenis sepatu yang diproduksi.

    Pada tahun 2013 Perseroan mencatat pertumbuhan penjualan yang cukup tinggi, sehingga terjadi perbaikan efisiensi biaya operasional. Hal ini karena peningkatan biaya operasional tidak tumbuh secepat pertumbuhan penjualan. Rasio Biaya Operasional terhadap Penjualan Bersih membaik dari 16,22% pada tahun 2012 menjadi 15,99% di tahun 2013.

    Di akhir 2013, laba usaha mencapai Rp. 18,43 milyar, 19,53% lebih tinggi dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp. 15,42 milyar. Walaupun demikian, untuk tahun 2013 Perseroan mengalami rugi komprehensif sebesar Rp. 16,15 milyar, yang disebabkan oleh kerugian selisih kurs yang

    Dear Shareholders,Praise and thanks to our God the Almighty, who has provided guidance and protection, so that the Company can continue to achieve business growth in 2013 .

    Company Performance

    Total net sales reached Rp. 279.15 billion in 2013 ,an increase of 15 % from Rp. 243.53 billion in 2012. This value is 24% higher than the sales targets set at the beginning of the year of Rp. 224.86 billion.

    Sales growth in 2013 was driven by sales growth in local and export sales. Local sales growth supported by expansion of marketing distribution network, while growth in export sales was primarily due to the strengthening of U.S. dollar exchange rate against Rupiah and increase in the average selling price of the shoe manufactured.

    In 2013 the Company recorded a high sales growth, resulting in improved operational cost efficiencies. This is due to the increase in operating costs that do not grow as fast as sales growth. Ratio of Operating Expenses to Net Sales improved from 16.22% in 2012 to 15.99 % in 2013.

    At the end of 2013, operating profit reached Rp. 18.43 billion, 19.53% higher than the previous year amounting to Rp. 15.42 billion. However, for 2013 the Company recorded comprehensive loss of Rp. 16.15 billion, which is caused by foreign exchange loss amounting to Rp. 34.61 billion. The

  • 17ANNUAL REPORT 2013

    mencapai Rp. 34,61 milyar. Tingginya kerugian selisih kurs ini disebabkan menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah, sedangkan pinjaman Perseroan sebagian besar dalam mata uang US Dollar.

    Perseroan senantiasa berupaya untuk memperkuat portofolio bisnis melalui pengembangan design produk baru yang menarik dan perluasan jaringan distribusi.

    Pada tahun 2013, Perseroan melakukan diversifikasi produk dengan meluncurkan produk sepatu sport dengan warna-warna yang dinamis, yang berbeda dengan jenis produk sepatu yang biasa dihasilkan oleh Perseroan selama ini. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih luas, dan mengurangi fluktuasi penjualan sepatu sepanjang tahun.

    Seiring dengan peningkatan aktivitas transaksi e-commerce di seluruh dunia, Perseroan juga mulai mempersiapkan diri untuk melakukan penjualan secara online. Berbagai persiapan telah dilakukan guna mendukung kesuksesan rencana ini, dan di diharapkan pada tahun 2014, aktivitas penjualan online telah mulai dapat dilaksanakan.

    Perseroan menyadari, bahwa untuk mendukung sasaran pertumbuhan usaha, diperlukan upaya pengembangkan sumber daya manusia yang kompeten. Untuk itu berbagai program pelatihan telah dilaksanakan, baik secara internal, maupun bekerjasama dengan lembaga pelatihan eksternal.

    Gambaran Tentang Prospek Usaha

    Memasuki tahun yang baru, prospek ekonomi Indonesia tetap positif, dengan didorong oleh konsumsi domestik, iklim investasi yang positif, serta akselerasi pembangunan infrastruktur. Ke depan, meningkatnya daya beli masyarakat serta peningkatan jumlah penduduk dengan pendapatan menengah akan menjadi pendorong utama pertumbuhan industri alas kaki.

    Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, prioritas strategi ke depan yang akan dilaksanakan oleh Perseroan antara lain adalah dengan memperkuat kehadiran produk Perseroan di masyarakat melalui penguatan jaringan distribusi untuk memperluas ketersediaan dan keberadaan produk, pengembangan design produk yang lebih diminati pasar, penjualan produk secara online dan promosi melalui berbagai jaringan sosial media.

    Tantangan-Tantangan

    Peningkatan upah minimum yang cukup tinggi, fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, kenaikan tarif dasar listrik dan komponen produksi lainnya, melambatnya pertumbuhan ekonomi, dan melemahnya daya beli pasar merupakan tantangan yang cukup berat yang harus dihadapi oleh Perseroan.

    high foreign exchange losses are due to strengthening of the U.S. dollar exchange rate against Rupiah, while the majority of the Company’s debt denominated in U.S. dollars.

    The Company strives to strengthen its business portfolio through the development of attractive new product designs and expansion of distribution network.

    In 2013, the Company diversified its products by launching a sports shoe with vibrant colors, which is different from the usual type of footwear products produced by the Company. It is intended to gain a wider market share, and reduce fluctuations in shoe sales throughout the year .

    Along with the increase in e-commerce transaction activity worldwide, the Company also began preparing to conduct sales online. Various preparations have been made to support the success of this plan, and it is expected that in 2014, online sales activity could start to be implemented.

    The Company realizes that in order to support the business growth, it is necessary to develop competent human resources. Various training programs have been implemented, both internally, and in cooperation with external training institutes.

    Preview About Business Prospects

    Entering the new year, Indonesia’s economic prospects remain positive, which driven by domestic consumption, positive investment climate, as well as the acceleration of infrastructure development. Going forward, increasing purchasing power and increasing the number of middle-income residents will be a key driver for footwear industry growth.

    By considering the above factors, the future strategic priorities that will be implemented by the Company, among others, are to strengthen the Company’s product presence in the community by strengthening the distribution network to expand the availability and presence of products, online sales, products design and development that is more desirable to the market, online sales, and promotion through social media networks..

    Challenges

    High minimum wage increases, fluctuation of the rupiah against the U.S. Dollar, increase in electricity tariff and other production components, economic slowing down, and weakening of purchasing power are tough challenges that must be faced by the Company.

    17ANNUAL REPORT 2013

  • 18 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    Perseroan berupaya mengelola risiko tersebut dengan baik, sehingga walaupun Perseroan mengalami kerugian karena selisih kurs yang cukup besar, kinerja usaha menunjukan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Ke depan Perseroan tetap harus mencermati berbagai tantangan ini, dan mengatasinya secara hati-hati.

    Penerapan Tata Kelola Perusahaan

    Walaupun kinerja usaha yang solid merupakan elemen penting dari keberhasilan, Perseroan senantiasa berupaya membangun keseimbangan antara kinerja usaha dan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Perseroan berkomitmen pada standar transparansi dan akuntabilitas yang tertinggi kepada seluruh pemangku kepentingan. Perseroan percaya, bahwa budaya tata kelola yang baik dan sehat memiliki manfaat besar bagi kegiatan usaha, mengingat budaya tersebut dapat membangun nilai-nilai kepercayaan, percaya diri dan profesionalisme dalam jangka panjang dalam hubungan Perseroan dengan berbagai pemangku kepentingan.

    Selanjutnya pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Komisaris dan Pemegang Saham yang telah banyak memberikan dukungan selama ini, kepada segenap karyawan yang telah bekerja dengan penuh dedikasi untuk memajukan Perseroan, serta para pemangku kepentingan lainnya.

    The Company gave its best efforts to manage these risks, so even though the Company suffered a great loss due to exchange rate differences, business performance showed an increase compared to the previous year. Going forward we still have to carefully manage those various challenges.

    Implementation of Corporate Governance

    Although a solid business performance is an essential element of our success, the Company strives to balance between business performance and practices of a good corporate governance. We are committed to the highest standards of transparency and accountability to all of the stakeholders. The Company believes that the culture of good governance has great benefits for the business, given that culture can build the long term values of trust, confidence and professionalism in our relationships with the stakeholders.

    Furthermore, on this occasion, we would like give our appreciation to the Commissioners and Shareholders who have given a lot of support, to all employees who have worked dedicatedly to build the Company, as well as other stakeholders.

    BAMBANG SETIYONODirektur Utama, President Director

  • 19ANNUAL REPORT 2013

    PEMBAHASAN MANAJEMEN

    management discussion

    TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN

    Perseroan memiliki dua segmen usaha, yaitu produksi dan penjualan sepatu untuk pasar lokal dan untuk keperluan ekspor. Pada tahun 2013, total produksi dan penjualan dari kedua segmen usaha tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Produksi

    Total produksi pada tahun 2013 menurun dibandingkan dengan produksi tahun 2012. Sampai dengan akhir tahun 2013 Perseroan memproduksi sepatu sejumlah 2.055.197 pasang atau menurun sekitar 12% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 2.329.952 pasang. Penurunan terjadi pada produksi ekspor dari sebelumnya pada tahun 2012 sebesar 1.263.440 pasang menjadi 948.752 pasang atau menurun sekitar 25%. Produksi untuk keperluan pasar lokal meningkat sekitar 4%, dari sebelumnya 1.066.512 pasang pada tahun 2012 menjadi 1.106.445 pasang pada tahun 2013.

    b. Penjualan

    Pada tahun 2013, Perseroan mencatat total penjualan bersih sebesar Rp. 279,15 milyar, yang terdiri dari penjualan lokal sebesar Rp. 139.21 milyar dan penjualan ekspor sebesar Rp. 139.94 milyar.

    REVIEW OF OPERATIONS BY SEGMENT

    The Company has two business segments, namely the production and sale of shoes for the local market and for export purposes. In 2013, total production and sales of two business segments are as follows :

    a. Production

    Total production in 2013 decreased compared to production in 2012. As of the end of 2013 the Company produced 2.055.197 pairs of shoes or decreased by about 12% compared with the year 2012 amounted to 2.329.952 pairs. The decrease occurred in production of export, from previously in 2012 amounted to 1.263.440 pairs to 948.752 pairs or decreased by about 25%. Production for the local market increased by approximately 4%, from the previous 1.066.512 pairs in 2012 to 1.106.445 pairs in 2013.

    b. Sales

    In 2013, the Company recorded total net sales of Rp. 279.15 billion, which is comprised of local sales of Rp. 139.21 billion and export sales of Rp. 139.94 billion .

    Lokallocal

    Eksporexport local export

    Lokal Ekspor

    763.719

    TOTAL1.890.906

    1.263.440948.752

    109.166.857.197

    139.205.570.101

    120.895.335.822

    75.220.318.735

    122.635.701

    139.944.637.081

    TOTAL2.329.952

    TOTAL2.055.197

    TOTAL184.387.175.932

    TOTAL243.531.037.253

    TOTAL279.150.207.182

    1.127.1871.106.445

    1.066.512

    2011

    PRODUKSI (PASANG)production (pairs)

    2012 2013

    PENJUALAN BERSIH (dalam milyar Rp.)net sales (in billion Rp.)

    2011 2012 2013

  • 20 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    2011 2012 2013

    10.997.768.225

    15.422.586.622

    18.434.850.810

    LABA USAHAOPERATING PROFIT

    c. Profitabilitas

    Secara keseluruhan, pada tahun 2013 laba usaha mengalami peningkatan dari Rp. 15.42 milyar pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 18.43 milyar di tahun 2013. Peningkatan laba usaha ini terjadi terutama karena peningkatan profitabilitas baik pada penjualan lokal maupun pada penjualan ekspor dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Walaupun demikian, penguatan kurs US Dollar terhadap Rupiah mengakibatkan Perseroan mengalami kerugian karena selisih yang cukup besar, yaitu Rp. 34.61 milyar, sehingga Perseroan memiliki rugi komprehensif sebesar Rp. 16.15 milyar.

    c. Profitability

    Overall, operating profit in 2013 increased from Rp. 15.42 billion in 2012 to Rp. 18.43 billion in 2013. The increase in operating profit is primarily due to increase in profitability, both on local and export sales compared with the previous year. However, the strengthening of U.S. Dollar against Rupiah has caused the Company to suffered significant loss of Rp. 34.61 billion, resulting in comprehensive loss of Rp. 16.15 billion .

    memperkuat kehadiran produk Perseroan di masyarakat

    melalui penguatan jaringan distribusi untuk memperluas ketersediaan dan keberadaan

    produk, to strengthen the Company’s product presence in the community

    by strengthening the distribution network to expand the availability and

    presence of products

  • 21ANNUAL REPORT 2013

    ANALISIS KINERJA KEUANGANFINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS

    Keterangan descriptions Audited 2013 Audited 2012 Pertumbuhan growth

    Aset

    Total Aset pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 18% dibandingkan dengan total Aset pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama pada peningkatan Aset Tidak Lancar yang berasal dari peningkatan pada Aset Pajak Tangguhan sebesar Rp. 5.07 milyar.

    Liabilitas

    Pada tahun 2013, total kewajiban Perseroan adalah sebesar Rp. 321.98 milyar, terjadi peningkatan sebesar Rp. 34.06 milyar dibandingkan dengan kewajiban tahun 2012 sebesar Rp. 287.92 milyar. Peningkatan ini terutama

    Assets

    Total assets in 2013 increased by 18% compared with the total assets in the previous year. The increase was mainly due to increase in Fixed Assets resulting from an increase in deferred tax assets of Rp. 5.07 billion.

    Liabilities

    In 2013, total liabilities of the Company is Rp. 321.98 billion, an increase of Rp. 34.06 billion compared to liabilities in 2012 amounted to Rp. 287.92 billion. The increase was mainly because most of the Company’s liabilities are

    A. Asset assets

    1. Aset Lancar Current Asset

    2. Aset Tidak Lancar Fixed Asset

    3. Jumlah Aset Total Asset

    97.686.030.395

    20.321.028.703

    118.007.059.098

    84.504.115.259

    15.596.705.272

    100.100.820.531

    16%

    30%

    18%

    B. Liabilitas Liabillity

    1. Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilites

    2. Liabilitas Jangka Panjang Long Term Liabilites

    3. Jumlah Liabilitas Total Liabilities

    182.739.919.441

    139.235.105.702

    321.975.025.143

    154.172.355.110

    133.746.671.322

    287.919.026.432

    19%

    4%

    12%

    C. Penjualan Sales

    1. Penjualan Lokal Local Sales

    2. Penjualan Ekspor Export Sales

    3. Total Penjualan Total Sales

    139.205.570.101

    139.944.637.081

    279.150.207.182

    120.895.335.822

    122.635.701.431

    243.531.037.253

    15%

    14%

    15%

    D. Beban Usaha Operating Expenses -44.649.208.571 -39.512.981.825 13%

    E. Laba Usaha Operating Profit 18.434.850.810 15.422.586.622 20%

    F. Pendapatan (beban) Keuangan

    Financial Income (expenses) -39.948.205.600 -6.284.441.880 536%

    G. Laba (Rugi) sebelum pajak

    Profit (loss) Before Tax -21.513.354.790 9.138.144.742 -335 %

    H. Laba (Rugi) Komprehensif

    Comprehensive Profit (loss)-16.149.760.144 2.623.173.812 -716%

  • 22 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    kinerja usaha yang solid merupakan elemen penting dari keberhasilan a solid business performance is an essential element of our success

    disebabkan karena sebagian sebagian besar kewajiban Perseroan adalah dalam mata uang US Dollar, dan pada tahun 2013 terjadi penguatan nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah.

    Ekuitas

    Pada tahun 2013, Perseroan mencatat rugi komprehensif sebesar Rp. 16.15 milyar sehingga meningkatkan defisiensi ekuitas dari minus Rp. 187.82 milyar pada tahun 2012 menjadi minus Rp. 203.97 milyar pada tahun 2013. Laba bersih persaham menurun dari laba Rp. 31 per lembar saham pada tahun 2012 menjadi rugi Rp. 188 per lembar saham pada tahun 2013.

    Penjualan Bersih

    Penjualan Bersih Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 279.15 milyar, meningkat sebesar 15% dibandingkan dengan penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar Rp. 243.53 milyar, yang berasal dari penjualan lokal sebesar Rp. 139.21 milyar dan penjualan ekspor sebesar Rp. 139.94 milyar. Penjualan lokal meningkat sebesar 15% dari Rp. 120.90 milyar pada tahun 2012 , sedangkan penjualan ekspor meningkat sebesar 14% dari Rp. 122.64 milyar pada tahun sebelum nya. Peningkatan pada penjualan ekspor dipengaruhi oleh menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah, serta pertumbuhan ekonomi di Eropa yang mulai menunjukan peningkatan. Peningkatan penjualan lokal didukung oleh perluasan jaringan pemasaran.

    Beban Usaha

    Beban Usaha yang terdiri dari Beban Penjualan dan Beban Umum Administrasi pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 13% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan terbesar adalah pada Beban Penjualan sebesar 17.44%, sedangkan Beban Umum dan Administrasi mengalami peningkatan sebesar 16.97% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    denominated in U.S. dollars, and in 2013 the U.S. dollar strengthen against the Rupiah.

    Equity

    In 2013, the Company recorded comprehensive loss of Rp. 16.15 billion, thereby increasing the equity deficiency from minus Rp. 187.82 billion in 2012 to minus Rp. 203.97 billion in 2013. Net profit per share decreased from a profit of Rp. 31 per share in 2012 to a loss of Rp. 188 per share in 2013 .

    Net Sales

    The Company’s net sales in 2013 amounted to Rp. 279.15 billion, an increase of 15 % compared with the previous year’s net sales of Rp. 243.53 billion, which is derived from local sales of Rp. 139.21 billion and export sales of Rp. 139.94 billion. Local sales increased by 15 % from Rp. 120.90 billion in 2012, while export sales increased by 14 % from Rp. 122.64 billion in the previous year. The increase in export sales is influenced by the higher exchange rate of U.S. dollar against the Rupiah, as well as economic growth in Europe that began to show improvement. Increase in local sales is supported by extension of distribution network.

    Operating Expenses

    Operating expenses which comprised of Marketing Expenses and General and Administrative Expenses, in 2013 increased by 13% compared with the previous year. The largest increase was at the Marketing Expenses of 17.44%, whilst General and Administrative Expenses increase by 16.97% compared with the previous year .

  • 23ANNUAL REPORT 2013

    Laba Usaha

    Laba Usaha atau laba operasional adalah Laba Kotor dikurangi Beban Usaha. Pada tahun 2013, Laba Usaha mengalami peningkatan sebesar 20% dibandingkan dengan Laba Usaha tahun sebelumnya sebesar Rp. 15.42 milyar.

    Pendapatan (Beban) Keuangan

    Pada tahun 2013 Perseroan membukukan beban keuangan setelah dikurangi pendapatan keuangan sebesar Rp. 39.95 milyar, sedangkan pada tahun 2012 tercatat beban keuangan setelah dikurangi dengan pendapatan keuangan sebesar Rp. 6.28 milyar. Beban Keuangan pada tahun 2013 ini terutama karena adanya kerugian selisih kurs yang mencapai Rp. 34.61 milyar.

    Laba (Rugi) Komprehensif

    Setelah memperhitungkan Pendapatan (Beban) Keuangan dan taksiran pajak penghasilan, tercatat di tahun 2013 Perseroan membukukan Rugi Komprehensif sebesar Rp. 16.15 milyar, sementara pada tahun 2012 Perseroan membukukan Laba Komprehensif sebesar Rp. 2.62 milyar. Dengan Rugi Komprehensif pada tahun 2013, defisiensi modal Perseroan bertambah, dari tahun 2012 sebesar minus Rp. 187.82 milyar menjadi minus Rp. 203.97 milyar pada tahun 2013.

    Operating Profit

    Operating profit is gross profit minus operating expenses. In 2013, Operating Profit increased by 20% compared to the previous year operating profit of Rp. 15.42 billion .

    Financial Income (Expenses)

    In 2013 the Company recorded a net financial expenses after deducting the financial income of Rp. 39.95 billion, while in 2012 net financial expenses after deducting by financial income recorded at Rp. 6.28 billion. Financial expenses in 2013 was primarily due to foreign exchange losses totaling Rp. 34.61 billion .

    Comprehensive Profit (Losses)

    After taking into account Financial Income (Expenses) and projected income tax, in the year 2013 the Company recorded comprehensive loss of Rp. 16.15 billion, while in 2012 the Company recorded comprehensive profit of Rp. 2.62 billion. With comprehensive loss in 2013, the Company increased its capital deficiency, from minus Rp. 187.82 billion in 2012 to minus Rp. 203.97 billion in 2013.

    Arus Kas

    Kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi pada tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 10.67 milyar. Kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas investasi tercatat sebesar minus Rp. 1.12 milyar, sedangkan kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat sebesar minus Rp. 3.61 milyar yang sebagian besar digunakan untuk pembayaran kepada Bank Mandiri.

    Kas dan setara kas pada akhir tahun 2013 tercatat sebesar Rp. 12.47 milyar, mengalami peningkatan sekitar 90.94% dari Rp. 6.53 milyar pada akhir tahun 2012.

    Cash Flow

    Net cash generated from operating activities in 2013 amounted to Rp. 10.67 billion. Net cash used in investing activities amounted to minus Rp. 1.12 billion, while net cash used in financing activities amounted to minus Rp. 3.61 billion which was mainly used for payments to the Bank.

    Cash and cash equivalents at the end of 2013 stood at Rp. 12.47 billion, an increase of approximately 90.94% from Rp. 6.53 billion at the end of 2012 .

    31 Desember 31 december

    2013 2012 2011

    KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANGdebt paying ability

    Keterangan descriptions

    Aset Lancar Terhadap Liabilitas Jangka Pendek current ratio

    53,46% 54.81 % 52,49%

    Liabilitas terhadap total aktivadebt to total asset ratio

    272,84% 287,63% 308,07%

  • 24 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    “Perseroan senantiasa berupaya membangun keseimbangan

    antara kinerja usaha dan praktik tata kelola perusahaan yang baik.

    the Company strives to balance between business performance

    and practices of a good corporate governance”

    Walaupun dari rasio keuangan tersebut di atas terlihat bahwa rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek hanya sebesar 53.46%, yang berarti Perseroan kemungkinan mengalami kesulitan dalam pemenuhan kewajiban jangka pendeknya, namun selama ini Perseroan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban operasional usahanya. Hal ini karena sebagian besar dari hutang lancar tersebut adalah hutang kepada bank dan kreditur lainnya yang dapat diperpanjang jatuh temponya.

    Perseroan secara bertahap mampu mengurangi jumlah kewajibannya. Hal ini terlihat dari penurunan rasio liabilitas terhadap Total Aktiva. Selain itu, sebagian dari liabilitas tersebut adalah kewajiban kepada pemegang saham, yang tidak akan dilunasi sebelum hutang bank diselesaikan.

    TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG

    Perseroan secara rutin dan berkala melakukan review atas kontrak kerjasama dan kemampuan pelanggan untuk melunasi kewajibannya.

    Pada tahun 2013 dan 2012, pelunasan piutang usaha rata-rata Perseroan adalah di bawah 30 hari. Dari sisi umur piutang, perbandingan piutang usaha di atas 60 hari dibandingkan dengan total piutang turun dari 2,13% pada tahun 2012 menjadi 1,58% pada tahun 2013.

    STRUKTUR PERMODALAN

    Perseroan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan dan laba secara optimal. Hal-hal yang dipertimbangkan adalah profitabilitas saat ini dan proyeksi yang akan datang, kebutuhan modal masa depan, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.

    Struktur modal Perseroan pada tahun 2013 terdiri dari hutang sebesar Rp. 321.98 milyar dan ekuitas sebesar – Rp. 203.97 milyar.

    Despite of financial ratios mentioned above that shows the ratio of current assets to current liabilities amounted to only 53.46%, which means the Company may experiencing difficulties in meeting short-term obligations, the Company so far did not have any difficulty in paying its obligations on its business operations. This is because most of the current debt is owed to banks and other lenders which maturity date can be extended.

    The Company is gradually able to reduce the amount of its liabilities. This is shown at the decrease in the ratio of liabilities to total assets. In addition, most of these liabilities are obligations to shareholders, which will not be paid before the bank debt is settled.

    COLLECTION OF ACCOUNT RECEIVABLES

    The Company routinely and periodically reviews the contract and the customer’s ability to repay its obligations.

    In 2013 and 2012, the average repayment of the accounts receivable of the Company is under 30 days. From the age of accounts receivable, ratio of accounts receivable over 60 days fell from 2.13% in 2012 to 1.58% in 2013.

    CAPITAL STRUCTURE

    The Company regularly examines and manages the optimal capital structure and profit. Things to consider are the current and future profitability projection, future capital requirements, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities.

    The capital structure of the Company in 2013 consisted of debt of Rp. 321.98 billion and equity of - Rp. 203.97 billion.

  • 25ANNUAL REPORT 2013

    Perseroan senantiasa berupaya untuk memperkuat portofolio bisnis melalui pengembangan design produk baru The Company strives to strengthen its business portfolio through the development of attractive new product designs

    Rasio hutang terhadap ekuitas bersih Perseroan adalah sebesar -157.86% pada tahun 2013 dan -153.30% pada tahun 2012. Peningkatan jumlah hutang pada tahun 2013 terutama disebabkan oleh penguatan nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah. INVESTASI BARANG MODAL

    Penambahan investasi barang modal pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.63 milyar, yang sebagian besar merupakan investasi pada mesin dan peralatan sebesar Rp. 624.58 juta dan pada kendaraan sebesar Rp. 536.85 juta.

    PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

    Pada tanggal 3 Maret 2014, melalui Addendum of Loan Agreement, Orchard Corporation menyetujui perpanjangan fasilitas yang diberikan kepada Perseroan sebesar USD 2.000.000 selama 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 15 Maret 2016, dengan syarat dan ketentuan lain sama dengan perjanjian sebelumnya.

    PROSPEK USAHA

    Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2014 sebesar 5,3%, sedikit lebih rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 sebesar 5,7%. Bank Indonesia sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2014 dapat mencapai 5,7%. Sumber tekanan terhadap ekonomi Indonesia antara lain adalah perlambatan laju pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang, perlambatan laju investasi, serta beban subsidi bahan bakar minyak (BBM).

    The ratio of net debt to equity ratio is equal to -157.86 % in 2013 and -153.30 % in 2012. Increasing the amount of debt in 2013 primarily due to the strengthening of the U.S. dollar exchange rate against the Rupiah.

    CAPITAL GOOD INVESTMENT

    The addition of capital investments in 2013 amounted to Rp. 1.63 billion, which largely on investment in machinery and equipment amounting to Rp. 624.58 million and on vehicle Rp. 536.85 million.

    SUBSEQUENT EVENTS

    On March 3, 2014, through Amendment of Loan Agreement, Orchard Corporation approved the extension of the facilities provided to the Company of US$ 2.000.000 for 2 (two) years up to March 15, 2016, with the other terms and conditions remain the same as the previous agreement.

    BUSINESS PROSPECTS

    The World Bank estimates Indonesia’s economic growth in 2014 by 5.3%, slightly lower than the Indonesia’s economic growth in 2013 of 5.7%. Indonesia’s Central Bank projected economic growth in 2014 to reach 5.7%. Source of pressure on the Indonesian economy, among others, are economic slowing down in developing countries, slowing down in the investment rate, and the fuel subsidy burden.

  • 26 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    Pada tahun 2013, penurunan permintaan global mengakibatkan industri sepatu gagal mencapai target ekspor yang dicanangkan yaitu kenaikan sebesar 30%, dan hanya mencapai USD 3.9 milyar atau tumbuh 10% dibanding ekspor tahun 2012 sebesar USD 3.6 milyar. Pada tahun 2014, berbagai tekanan ekonomi serta perlambatan pertumbuhan ekonomi mengakibatkan pertumbuhan ekspor sepatu diperkirakan relatif stagnan.

    Pasar alas kaki domestik saat ini dibanjiri oleh produk impor. Kenaikan upah buruh yang cukup tinggi, kenaikan tarif dasar listrik serta potensi kenaikan harga BBM mengakibatkan produsen sepatu domestik semakin sulit untuk bersaing dengan sepatu impor. Berbagai strategi diperlukan untuk bertahan dalam menghadapi kondisi tersebut, termasuk di antaranya melalui efisiensi, inovasi dan diferensiasi pasar.

    Perbandingan antara target Perseroan tahun 2013 sebagaimana disampaikan pada paparan publik tanggal 22 Mei 2013, dengan realisasi yang dicapai adalah sebagai berikut:

    TARGET USAHA DAN STRATEGI BISNIS SATU TAHUN MENDATANG

    Perseroan masih tetap optimis bahwa industri sepatu dimasa mendatang akan tetap berkembang, baik pasar dalam negeri maupun pasar ekspor. Menghadapi berbagai peluang dan tantangan baik pasar ekspor maupun pasar dalam negeri, Perseroan telah bersiap diri dengan berbagai strategi untuk mengantisipasi hal-hal tersebut.

    Pada tahun 2014, Perseroan menargetkan pertumbuhan laba usaha yang besarnya sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.

    In 2013, the decline in global demand resulted in failure of the shoe industry to achieve its export target, which is an increase of 30%, and only reached U.S.$ 3.9 billion, growing 10 % compared to exports in 2012 amounted to U.S.$ 3.6 billion. In 2014, economic pressures and the slowdown in economic growth is estimated to result in stagnant footwear export growth.

    Domestic footwear market is currently flooded with imported products. The high increase in labor costs, increase in electricity tariffs and potential increase in fuel prices make it more difficult for domestic shoe manufacturers to compete with imported shoes. Various strategies needed to survive in these conditions, including through efficiency, innovation and market differentiation.

    Comparison between the Company’s target in 2013 as stated on the Public Expose dated May 22, 2013, with the its achievements are as follows :

    COMPANY’S TARGET AND BUSINESS STRATEGY ONE YEAR FORWARD

    The Company remains optimistic that the shoe industry in the future will continue to evolve, both domestic and export markets. Facing opportunities and challenges on both export and domestic market, the Company has been prepared with various strategies.

    In 2014, the Company is targeting growth in operating profit in line with national economic growth.

    PERBANDINGAN PENCAPAIAN

    Pencapaian achievment

    2.055.197

    Produksi (pasang)production (pairs)

    Lokal (Rp. Milyar)local (Rp. Billion)

    Ekspor (Rp. Milyar)export (Rp. Billion)

    Targettarget

    1.857.981

    Pencapaian achievment

    139.21

    Targettarget

    134.31

    Pencapaian achievment

    139.94

    ACHIEVEMENTS COMPARISONS

    PENJUALANSALES

    Targettarget

    90.55

    155%

    111%

    104%

  • 27ANNUAL REPORT 2013

    Marketing

    Indonesian footwear exports growth in 2014 is expected to be relatively stagnant. High increased in labor costs, increase in electricity tariff and the prices of materials, as well as other overhead costs simply decrease profits gained from this market. Therefore, various efficiency strategies must be pursued so that orders received can still make a profit .

    For the domestic market, the Company remains focused on strengthening the market through network expansion strategy, development of own brand products and the development of production capabilities. Measures and policies implemented by the Company as the implementation of its strategy are through increased productivity, efficiency, development of new products and expansion of distribution network .

    Expansion of marketing network implemented by increasing the number of independent stores and counters in collaboration with leading department stores. The number of independent stores in 2013 was 37 units and in 2014 it is planned to grow at least 5 units to 42 units. The number of counters in department stores also progressing quite well. In 2013, the total counter throughout Indonesia has reached 368 counters and in 2014 is expected to increase by 12 counter. Sales in retail stores currently done through 30 stores, mostly in Jabodetabek and West Java area.

    In addition to the development of independent stores and counters, the company also continues to diversify its products. With this strategy it is expected to be able to attract the new target market, which was not Tomkins shoes buyer.

    Production

    Some important steps that have been implemented by the Company to increase its productivity are to increase the capacity and quality of workers, reduction of unproductive labor and improvement of organizational structure and working procedures. Efficiency is also implemented by increasing the utilization of raw material usage and reducing the error rate of production. In addition, product design improvements continue to be made in order to produce fashionable footwear with simpler process and cheaper material cost .

    One of the Company’s efforts to fill the lack of trained personnel for the production of shoes is through workforce training program in training center. This program has been running for several years, and in 2014 the Company plans to take advantage of Government assistance through the

    Pemasaran

    Pertumbuhan ekspor alas kaki Indonesia tahun 2014 diperkirakan akan relatif stagnan. Peningkatan biaya tenaga kerja yang cukup tinggi, peningkatan tarif dasar listrik, harga-harga material, serta biaya overhead lainnya cukup menekan keuntungan yang bisa diperoleh dari pasar ini. Oleh karena itu, berbagai strategi efisiensi harus diupayakan agar order yang diterima dapat tetap menghasilkan keuntungan.

    Untuk pasar dalam negeri, Perseroan tetap fokus untuk memperkuat pasar melalui strategi perluasan jaringan, pengembangan produk-produk merk sendiri dan pengembangan kemampuan produksi. Langkah dan kebijakan yang dilaksanakan oleh Perseroan sebagai implementasi dari strategi yang dimaksud adalah melalui peningkatan produktivitas, efisiensi, pengembangan produk-produk baru serta perluasan jaringan distribusi.

    Perluasan jaringan pemasaran dilaksanakan melalui peningkatan jumlah independent store dan counter bekerja sama dengan department store terkemuka. Jumlah independent store pada tahun 2013 adalah 37 unit dan pada tahun 2014 direncanakan akan bertambah minimal 5 unit menjadi 42 unit. Jumlah counter pada department store juga mengalami perkembangan yang cukup baik. Pada tahun 2013 total counter di seluruh Indonesia sudah mencapai 368 counter dan pada tahun 2014 diperkirakan akan bertambah sebanyak 12 counter. Penjualan melalui toko ritel saat ini dilakukan melalui 30 toko, yang besar tersebar di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.

    Disamping pengembangan independent store dan counter, perusahaan juga senantiasa melakukan diversifikasi produk sepatu yang dihasilkan. Diharapkan strategi ini bisa menarik minat sasaran pasar (target market) yang baru, yang selama ini bukan pembeli sepatu Tomkins.

    Produksi

    Beberapa langkah penting yang telah dilaksanakan oleh Perseroan untuk meningkatkan produktivitas adalah peningkatan kemampuan dan kualitas pekerja, pengurangan tenaga kerja yang kurang produktif serta perbaikan struktur organisasi serta tata cara kerja. Efisiensi dilaksanakan pula dengan meningkatkan utilisasi penggunaan bahan baku dan upaya mengurangi tingkat kesalahan produksi. Disamping itu, perbaikan desain produk terus dilakukan agar dihasilkan produk sepatu yang tetap fashionable dengan proses yang lebih sederhana dan biaya material yang lebih murah.

    Salah satu upaya Perseroan mengisi kekosongan tenaga terlatih untuk produksi sepatu adalah melalui program pelatihan calon tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja. Program ini sudah berjalan selama beberapa tahun, dan pada tahun 2014 Perseroan berencana

  • 28 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    memanfaatkan bantuan Pemerintah melalui Aprisindo untuk mengintensifkan Balai Latihan Kerja, berupa bantuan tenaga pelatih serta beberapa keperluan akomodasi selama pelatihan berlangsung. KEBIJAKAN DIVIDEN

    Pada tahun 2013 Perseroan mengalami kerugian komprehensif sebesar Rp. 16.15 milyar, serta total ekuitas masih negatif, sehingga Perseroan belum dapat membagikan dividen.

    INFORMASI MATERIAL

    Selama tahun 2013, Perseroan tidak melakukan transaksi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/modal serta tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Anggota Direksi atau dewan Komisaris Perseroan tidak ada yang memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya. Sedangkan transaksi antara Perseroan dengan pihak terafiliasi sudah diungkapkan dalam Laporan Keuangan dan dilakukan secara arms length transaction.

    Indonesian Footwear Association, in the form of trainers support and some accommodation for the training purposes.

    DIVIDEND POLICY

    In 2013, the Company has a comprehensive loss of Rp. 16.15 billion, and negative total equity, so that the Company can not distribute any dividends.

    MATERIAL INFORMATION

    During 2013, the Company did not conduct material transactions concerning investment, expansion, divestiture, merger/consolidation, acquisition, debt/equity restructuring, and transactions involving conflict of interest. Member of the Board of Directors or Board of Commissioners has no affiliation with other members of the Board of Directors and Board of Commissioners. Transactions between the Company and affiliated parties already disclosed in the Financial Statements and conducted in an arms length transaction.

  • 29ANNUAL REPORT 2013

    TATA KELOLA PERUSAHAAN

    corporate governance

    Perseroan menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam setiap proses bisnisnya, yang terdiri dari 5 prinsip dasar yaitu keterbukaan informasi (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency) serta kesetaraan dan kewajaran (fairness) sebagai wujud tanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).

    RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

    Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) setiap tahunnya sebagai wujud pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris kepada pemegang saham.

    Selama tahun 2013 Perseroan mengadakan satu kali RUPS, yaitu RUPS Tahunan yang diadakan pada tanggal 22 Mei 2013. RUPS Tahunan ini dihadiri oleh seluruh Direksi, dan 2 (dua) orang anggota Komisaris. Komisaris Utama yaitu Bp. Abdul Rachman Ramly tidak dapat hadir karena kondisi kesehatan tidak memungkinkan. Jumlah suara sah pemegang saham yang hadir adalah sebanyak 69,22%, yang memutuskan hal-hal sebagai berikut:

    1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2012 yang disampaikan Direksi;

    2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2012 dan memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (Acquit et de charge) kepada anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang mereka lakukan sepanjang tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan.

    3. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait perubahan susunan Dewan Komisaris (pasal 14 ayat 1) menjadi sebagai berikut: “Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama sedangkan yang lainnya diangkat sebagai Komisaris”

    4. Menyetujui dilakukannya perubahan pada beberapa pasal terkait sehubungan dengan perubahan tersebut yaitu: (1) Perubahan penandatangan Surat Saham (pasal 6 ayat 6); (2) Perubahan catatan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus maupun pada Surat Saham (pasal 10 ayat 5); (3) Perubahan dalam ketentuan rapat Dewan Komisaris (pasal 16 ayat 6 dan pasal 19 ayat 6).

    The Company applies the principles of Good Corporate Governance (GCG) in every business process, which consists of 5 basic principles; transparency, accountability, responsibility, independency and fairness as a form of responsibility to all stakeholders.

    GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

    The Company held a General Meeting of Shareholders (“GMSH”) each year as a form of responsibility of the Board of Directors and the Board of Commissioners to the shareholders.

    During the 2013 the Company held GMSH once, namely the Annual GMSH held on May 22, 2013. This Annual GMSH was attended by the entire Board of Directors, and two (2) members of the Board of Commissioners. Mr. Abdul Rachman Ramly as President Commissioner unable to attend due to his health condition. The number of valid votes of shareholders who attended were 69.22%, which resolved the following:

    1. To approve the Annual Report for the year 2012 which was delivered by the Board of Directors;

    2. To validate the Financial Statements for the fiscal year 2012 and provide liability release and discharge (acquit et de charge) to members of the Board of Directors for the actions of management and the Board of Commissioners for their supervision as long as they were reflected in the Company’s Financial Statements.

    3. To approve amendments to the Articles of Association of the Company related to changes in the composition of the Board of Commissioners (Article 14 paragraph 1) as follows: “Commissioners consists of at least two (2) members of the Board of Commissioners, one of them should be appointed as President Commissioner while the others to be appointed as Commissioners”

    4. To approve changes on several articles in respect of the above changes, which are: (1) Changes in Shareholders Letter signatories (Article 6, paragraph 6); (2) Changes in record of shares transfer in the Shareholder Register and Special Register and on its shares (Article 10, paragraph 5); (3) Changes in the provision of Board of Commissioners meetings (Article 16, paragraph 6 and Article 19, paragraph 6).

  • 30 LAPORAN TAHUNAN 2013 - PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

    5. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait perubahan susunan Dewan Komisaris tersebut.

    6. Menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan mengangkat kembali seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang sama terhitung sejak saat rapat ditutup sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga setelah tanggal pengangkatan mereka. Dengan demikian setelah adanya pengangkatan tersebut maka susunan selengkapnya pengurus Perseroan adalah sebagai berikut :

    Komisaris Utama : Abdul Rachman RamlyKomisaris : Hariadi Darmawan (Independen)Komisaris : Endang Kosasih (Independen)Direktur Utama : Bambang SetiyonoWakil Direktur Utama : David JahjaDirektur : Yati Nurhayati

    7. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan, serta menetapkan besarnya Remunerasi bagi Dewan Komisaris sebesar maksimum 40% (empat puluh persen) dari total Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2013.

    8. Menyetujui untuk memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melakukan penunjukan Akuntan Publik untuk memeriksa Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik.

    DEWAN KOMISARIS

    Dewan Komisaris bertugas melaksanakan fungsi pengawasan atas kebijakan Direksi dan memberi nasehat terhadap pelaksanaan tugas operasional Direksi. Dewan Komisaris juga memantau efektivitas penerapan GCG di Perseroan.Seluruh anggota Dewan Komisaris merupakan tenaga profesional yang diangkat oleh RUPS sesuai dengan kompetensinya. Anggota Dewan Komisaris Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, dua diantaranya adalah Komisaris Independen. Komisaris Independen Perseroan telah memenuhi syarat menurut peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5, yaitu bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang atas Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, dan tidak memiliki saham Perseroan.

    5. To give authorization with the right of substitution to the Board of Directors to perform all necessary actions in connection with the amendment of Articles of Association of the Company related to changes in the composition of the Board of Commissioners.

    6. Agreed to dismiss with respect members of the Board of Directors and Board of Commissioners and appoint the same entire Board of Directors and Board of Commissioners as of the time of the meeting is closed until the closing of the third Annual General Meeting of Shareholders after the date of their appointment. Therefore, new the composition of the board of the Company will be as follows:

    President Commissioner : Abdul Rachman Ramly Commissioner : Hariadi Darmawan (Independent)Commissioner : Endang Kosasih (Independent)President Director : Bambang Setiyono Vice President Director : David Jahja Director : Yati Nurhayati

    7. To give the authority to the Board of Commissioners for and on behalf of the General Meeting of Shareholders to set remuneration for the Board of Directors, and to determine the remuneration for the Board of Commissioners for a maximum of 40% (forty percent) of the total remuneration granted to members of the Board of Directors of the Company for the year 2013.

    8. Agreed to give the authority to the Board of Commissioners to appoint a Public Accountant to audit the financial statements of the Company for the financial year ended December 31, 2013 and authorize the Board of Directors to determine the honorarium of Public Accountant.

    BOARD OF COMMISSIONERS

    The Board of Commissioners shall carry out the functions of supervising the Board of Directors and to give advise on the implementation of the operational duties of Directors. The Board also monitors the effectiveness of corporate governance in the Company. All members of the Board of Commissioners are professionals who are appointed by the GMSH in accordance with their competence. Member Board of Commissioners consists of 3 (three) persons, two of whom are Independent. Independent Commissioner of the Company has been qualified by Bapepam-LK. Regulation no. IX.I.5, that is not a person who has authority over the Company within six (6) months, and does not own shares of the Company.

  • 31ANNUAL REPORT 2013

    Selama tahun 2013 Dewan Komisaris melakukan 4 (empat) kali pertemuan berkala dengan Direksi, termasuk Rapat Gabungan dengan Komite Audit, dengan tingkat kehadiran rata-rata sebesar 90%. Sesuai ketentuan Anggaran Dasar, keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat. Dalam hal musyawarah dan mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota Dewan Komisaris.

    Dewan Komisaris telah menelaah dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran untuk tahun buku 2014 yang disusun oleh Direksi.

    Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris

    Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi setiap tahun oleh pemegang saham dalam RUPS melalui mekanisme penilaian atas tugas, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2013 kepada pemegang saham yang disampaikan melalui RUPS dapat dilihat pada halaman Laporan Dewan Komisaris dari Laporan Tahunan ini.

    DIREKSI

    Direksi bertanggung jawab memimpin dan mengelola harta kekayaan Perseroan guna mencapai maksud dan tujuan Perseroan, mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan, serta bertindak untuk dan atas nama Perseroan dalam melakukan pengikatan dengan pihak ketiga. Direksi juga memastikan bahwa Perseroan menerapkan GCG secara konsisten dan berkesinambungan.

    Seluruh anggota Direksi adalah tenaga profesional yang dipilih sesuai kompetensinya. Anggota Direksi diusulkan oleh Pemegang Saham dan diangkat oleh RUPS.

    Pembagian Tugas Direksi

    Saat ini anggota Direksi Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, dengan pembagian tugas sebagai berikut:

    Bambang Setiyono – Direktur UtamaBertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional Perseroan, terutama pada kegiatan produksi dan pemasaran.

    David Jahja - Wakil Direktur UtamaBertanggung jawab terhadap pengembangan usaha Perseroan (Business Development).

    Yati Nurhayati - DirekturBertanggung jawab terhadap keuangan, akunting dan personalia.

    During the year 2013 the Board of Commissioners met 4 (four) times on the regular meetings with the Board of Directors, including the Joint Meeting with the Audit Committee, with average attendance rate of 90%. In accordance with the Articles of Association, the Board of Commissioners decision is taken based on deliberation and consensus. In terms of deliberation and consensus is not reached, the decision is taken by majority vote of the Board of Commissioners.

    The Board of Commissioners has reviewed and approved the Work Plan and Budget for the year 2014 prepared by the Board of Directors.

    Performance Evaluation of the Board of Commissioners

    BOC’s performance is evaluated annually by the shareholders in the GMSH through assessment mechanisms over the duties, powers and liabilities of the Board of Commissioners as set forth in the Articles of Association and applicable legislation.

    Report of the Board of Commissioners supervisory duties for the fiscal year 2013 submitted to the shareholders through the GMSH can be found on Report of the Board of Commissioners in this Annual Report.

    BOARD OF DIRECTORS

    The Board of Directors is responsible for leading and managing the assets of the Company in order to achieve the aims and objectives of the Company, and represent the Company within and outside the court, as well as acting for and on behalf of the Company in conducting binding agreement with third party. The Board of Directors also ensur