alat monitoring kondisi tanah dan penyiraman …

15
ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN OTOMATIS PADA TANAMAN CABAI DI LAHAN GAMBUT DENGAN WEB MENGGUNAKAN NODEMCU ESP8266 BERBASIS INTERNET OF THINGS Adam Morseleno 1 , Andie 2 , Fauzi Yusa Rahman 3 1 Teknik Informatika, 55201, Teknologi Informasi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, NPM16630217 2 Teknik Informatika, 55201, Teknologi Informasi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, NIDN1107048503 3 Teknik Informatika, 55201, Teknologi Informasi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, NIDN1115058601 E-mail:[email protected] ABSTRAK Tanah adalah tempat perantara berkembangnya tumbuhan baik tumbuhan semusim ataupun tumbuhan tahunan bagi kemaslahatan manusia serta makhluk hidup yang lain. Perlu diperhatikan bahwa menjaga tanah agar tanah bisa digunakan untuk media bercocok tanam secara terus menerus harus menjaga kesuburan tanah. Permasalahan yang dihadapi yakni kondisi tanah di lahan gambut terhadap tanaman cabai, yang meliputi suhu dan kelembaban tanah. Kurangnya informasi tentang suhu dan kelembaban tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai. Dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemilik lahan tentang kondisi tanah tersebut dan membuat sebuah prototype monitoring kondisi tanah dan penyiraman otomatis menggunakan NodeMCU ESP8266 yang teehubung melalui web. Perangkat yang digunakan yaitu NodeMCU ESP8266, YL- 69, DS18B20, dan pompa air tegangan 5V. NodeMCU ESP8266 mendukung untuk membuat mikrokontroler berbasis IoT (Internet of Things), dan bisa diprogram dengan bahasa C yang terdapat pada software Arduino IDE. Alasan memilih untuk menggunka perangkat NodeMCU ESP8266 ini karena sudah dilengkapi dengan modul WiFi. Dengan prototype ini memudahkan pemilik lahan bisa memonitoring kondisi tanah melalui web yang sudah terhubung ke jaringan internet, meskipun bisa disadari banyak yang harus diperbaiki dan dikembangkan lagi dari prototype ini. Kata Kunci: Mikrokontroler, Arduino, Website, Internet of Things, NodeMCU ESP8266, DS18B20, YL-69 ABSTRACT A land is an intermediary place for the development of plants, both seasonal and annual plants for the benefit of humans and other living things. It should be noted that maintaining the soil so that the soil can be used for growing media continuously must maintain soil fertility. The problem faced is the condition of the soil in the peatlands against chili plants, which include temperature and soil moisture. Lack of information about soil temperature and humidity will affect the growth of chili plants. In this study, the aim of this research is to provide information to landowners about the condition of the soil and to create a prototype for monitoring soil conditions and automatic watering using NodeMCU ESP8266 which is connected via the web. The devices used were NodeMCU ESP8266, YL-69, DS18B20, and a 5V voltage water pump. NodeMCU ESP8266 supports creating IoT (Internet of Things) -based microcontrollers and can be programmed in the C language found in the Arduino IDE software. The reason for choosing to use the ESP8266 NodeMCU device is because it is equipped with a WiFi module. With this prototype, it makes it easier for landowners to monitor soil conditions via a web that is already connected to the internet network, although it can be realized that there are many things that need to be improved and developed from this prototype. Keywords: Microcontroller, Arduino, Website, Internet of Things, NodeMCU ESP8266, DS18B20, YL-69

Upload: others

Post on 10-Apr-2022

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN …

ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN OTOMATIS PADA

TANAMAN CABAI DI LAHAN GAMBUT DENGAN WEB MENGGUNAKAN

NODEMCU ESP8266 BERBASIS INTERNET OF THINGS

Adam Morseleno1, Andie2, Fauzi Yusa Rahman3

1 Teknik Informatika, 55201, Teknologi Informasi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al

Banjari, NPM16630217 2 Teknik Informatika, 55201, Teknologi Informasi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al

Banjari, NIDN1107048503 3 Teknik Informatika, 55201, Teknologi Informasi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al

Banjari, NIDN1115058601

E-mail:[email protected]

ABSTRAK

Tanah adalah tempat perantara berkembangnya tumbuhan baik tumbuhan semusim ataupun tumbuhan

tahunan bagi kemaslahatan manusia serta makhluk hidup yang lain. Perlu diperhatikan bahwa menjaga tanah

agar tanah bisa digunakan untuk media bercocok tanam secara terus menerus harus menjaga kesuburan tanah.

Permasalahan yang dihadapi yakni kondisi tanah di lahan gambut terhadap tanaman cabai, yang meliputi suhu

dan kelembaban tanah. Kurangnya informasi tentang suhu dan kelembaban tanah akan mempengaruhi

pertumbuhan tanaman cabai.

Dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemilik lahan tentang kondisi

tanah tersebut dan membuat sebuah prototype monitoring kondisi tanah dan penyiraman otomatis menggunakan

NodeMCU ESP8266 yang teehubung melalui web. Perangkat yang digunakan yaitu NodeMCU ESP8266, YL-

69, DS18B20, dan pompa air tegangan 5V. NodeMCU ESP8266 mendukung untuk membuat mikrokontroler

berbasis IoT (Internet of Things), dan bisa diprogram dengan bahasa C yang terdapat pada software Arduino

IDE. Alasan memilih untuk menggunka perangkat NodeMCU ESP8266 ini karena sudah dilengkapi dengan

modul WiFi. Dengan prototype ini memudahkan pemilik lahan bisa memonitoring kondisi tanah melalui web

yang sudah terhubung ke jaringan internet, meskipun bisa disadari banyak yang harus diperbaiki dan

dikembangkan lagi dari prototype ini.

Kata Kunci: Mikrokontroler, Arduino, Website, Internet of Things, NodeMCU ESP8266, DS18B20, YL-69

ABSTRACT

A land is an intermediary place for the development of plants, both seasonal and annual plants for the benefit of

humans and other living things. It should be noted that maintaining the soil so that the soil can be used for

growing media continuously must maintain soil fertility. The problem faced is the condition of the soil in the

peatlands against chili plants, which include temperature and soil moisture. Lack of information about soil

temperature and humidity will affect the growth of chili plants.

In this study, the aim of this research is to provide information to landowners about the condition of the soil and

to create a prototype for monitoring soil conditions and automatic watering using NodeMCU ESP8266 which is

connected via the web. The devices used were NodeMCU ESP8266, YL-69, DS18B20, and a 5V voltage water

pump. NodeMCU ESP8266 supports creating IoT (Internet of Things) -based microcontrollers and can be

programmed in the C language found in the Arduino IDE software. The reason for choosing to use the ESP8266

NodeMCU device is because it is equipped with a WiFi module. With this prototype, it makes it easier for

landowners to monitor soil conditions via a web that is already connected to the internet network, although it

can be realized that there are many things that need to be improved and developed from this prototype.

Keywords: Microcontroller, Arduino, Website, Internet of Things, NodeMCU ESP8266, DS18B20, YL-69

Page 2: ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN …

PENDAHULUAN

Tanah adalah media alami yang dibutuhkan untuk kegiatan pertanian, dan nutrisi setiap

tanah berbeda. Banyak sedikitnya kandungan unsur hara pada tanah merupakan indikator tingkat

kesuburan tanah tersebut (Kiki Heruwati, Sp, Sri Endah M, Sp, 2019). Tanah juga termasuk

bagian dari ekosistem yang membantu menghasilkan tanaman , menentukan dan menjaga suatu

kualitas ekosistem. Tanah yang sehat adalah keseimbangan antara faktor fisik, kimia dan biologis

yang dapat meningkatkan hasil optimal tanaman dan membantu menjaga air, kesuburan tanah dan

kualitas tanah. Tanah mempunyai kesuburan yang berbeda, tergantung pada unsur penyusunan

tanah di lokasi, yakni bahan induk, iklim, topografi, biologi maupun waktu. Tanah adalah fokus

utama dalam pembahasan kesuburan tanah, sebaliknya tumbuhan ialah penanda utama kualitas

kesuburan tanah. (Andi Magfiranur, SP, 2019)

Kesuburan tanah adalah kemampuan tanah untuk menghasilkan produk tanaman yang

diinginkan di lingkungan di mana tanah berada. Selain varietas, pengelolaan tanaman dan hama

dan penyakit, kesuburan tanah dianggap untuk memastikan hasil panen. Namun, untuk

memastikan kualitas produksi tanaman, perlu diperhatikan kesuburan tanah dan kualitas tanah.

(Ikram, 2011)

Kualitas tanah mengintegrasikan bagian fisik, kimia dan biologi tanah serta interaksinya.

Kualitas tanah jadi kapasitas khusus suatu tanah berperan secara natural ataupun dalam batasan

batasan ekosistem yang terkelola untuk menyangga produktivitas binatang dan tanaman,

memelihara atau meningkatkan kualitas udara dan air, serta menunjang tempat tinggal dan

kesehatan manusia. Dari bermacam arti kualitas tanah tersebut bisa disimpulkan bahwa secara

sederhana kualitas tanah merupakan kapasitas suatu tanah untuk berfungsi (Larson dan Pierce

1991). Kualitas tanah yang baik mendukung fungsi tanah sebagai media pertumbuhan tanaman,

mengatur dan mendistribusikan aliran air, dan juga mendukung lingkungan. Kualitas tanah yang

terjaga berpengaruh pada manusia secara ekonomi melalui penjualan hasil panen. Pengaruh

kualitas tanah yang baik, yaitu ketahanan tanah terhadap erosi, ketahanan manusia, diminimalkan

karena pengaruh logam berat atau sebagai konsumen dari hasil yang diperoleh. Terganggunya

kualitas dan komponen fungsional tanah akan berpengaruh terhadap semua organisme yang hidup

di tanah akan menurunkan hasil pertanian atau perkebunan yang terdapat di suatu daerah (Ilham

Aldyanto, 2016). Salah satu tempat penelitian berlokasi di Desa Puntik Dalam, Kecamantan

Mandastana, Barito Kuala, Kalimantan Selatan dengan pemilik lahan bernama Bapak Sudiono

dengan ukuran 10.000 meter persegi atau 1 hektar, tetapi hanya ukuran dengan lebar 51 meter dan

panjang 10 meter saja yang ingin ditanam tanaman cabai.

Tanaman cabai merupakan golongan sayuran sekaligus bumbu yang banyak dibudidayakan

di negara Asia Tenggara termasuk Indonesia, karena harga jual yang tinggi banyak digunakan

sebagai pengukat rasa masakan, penyedap masakan dan berbagai manfaat kesehatan. Tanaman

cabai mempunyai kandungan Lasparaginase serta Capsaicin sebagai zat anti kanker serta tidak

hanya itu, vitamin C terdapat pada tanaman cabai yang bisa memenuhi kebutuhan tiap hari seluruh

orang, namun dikonsumsi dalam jumlah sewajar nya serta tidak berlebihan untuk menjauhi perih

lambung, maag serta sebagainya. Buahnya memiliki rasa pedas, rasanya kepedasannya berasal dari

kandungan capsaicin dalam cabai merah. Di Indonesia, tanaman cabai ditanam tanaman tahunan

umumnya dikenal sebagai rawa di sawah dan lahan gersang. Tanaman cabai lebih mudah tumbuh,

namun wajib mencermati perkembangan tanaman cabai biar produktif serta menghasilkan buah

yang bermutu. (Wikipedia, 2019)

Berdasarkan RPI2JM (Rencana Terpadu dan Program Investasi

Infrastruktur Jangka Menengah) Profil Kabupaten Barito Kuala terutama pada geologi, lahan

gambut di Barito Kuala 40,54% memiliki jenis organosol glei humus berwarna coklat hitam

dengan kandungan zat organik sebesar ±20%. Jenis tanah ini tidak berbatu dan bercadas, dengan

sifat keasaman yang tinggi (RPI2JM Kabupaten Barito Kuala, 2015-2019). Minimnya informasi

tentang perubahan kondisi tanah di lahan gambut, mengakibatkan tanah dan tanaman menjadi

tidak subur atau rusak, tidak dapat menghasilkan buah yang baik, atau bahkan tidak ada hasil sama

sekali, dan akhirnya tanaman mati. Pada permasalahan tersebut memberikan solusi dengan

menggunakan sensor kelembaban tanah, suhu tanah, serta penyiraman otomatis dan dapat

dimonitoring. Sensor menerima perintah dari mikrokontroler dan menghubungkan ke sensor dan

Page 3: ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN …

data dikirim ke pemilik lahan mengunakan jaringan internet berbasiskan Internet of Things.

Internet of Things (IoT) merupakan konsep penggunaan perangkat elektronik yang dapat

digunakan melalui jaringan internet.

Mikrokontroler yaitu sebuah komputer mini yang dapat diprogram sesuai dengan keinginan

kita dengan bahasa pemrograman C membuat perintah dalam bentuk coding dan mengirimkan data

ke sensor. Untuk bisa mengakses data dari sensor dari jarak jauh menggunakan modul NodeMCU

agar data dari sensor dikirim melalui internet. NodeMCU adalah mikrokontroler yang sudah

dilengkapi dengan module WIFI ESP8266 yang terintegrasi dengan internet didalam nya. Dengan

diterapankannya IoT pada lahan tersebut, dapat mempermudah monitoring kondisi tanah serta

menjaga pertumbuhan pada tanaman cabai yang ditanam dan menghasilkan cabai yang bagus.

Berdasarakan pada permasalahan terbebut, maka dibuatlah penelitian tersebut dengan judul

“ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN OTOMATIS PADA

TANAMAN CABAI DI LAHAN GAMBUT DENGAN WEB MENGGUNAKAN

NODEMCU ESP8266 BERBASIS INTERNET OF THINGS”.

METODE

Dalam metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Observasi

Metode ini dilakukan dengan cara melihat objek penelitian secara langsung ke

lapangan untuk mendapatkan infomasi bagaimana kondisi pada tanah di lokasi tersebut,

terutama pada lahan yang berjenis lahan gambut.

2. Wawancara

Metode ini dilakukan dengan tanya jawab secara langsung kepada pemilik lahan

yang bersangkutan untuk mendapatkan informasi dan mengajukan beberapa pertanyaan

mengenai kondisi tanah, bagaimana cara perawatannya, kendalanya apa saja.

3. Studi Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi yang relevan yang

berasal dari dokumen, internet, jurnal, buku, dan bisa juga dalam bentuk softcopy atau

video yang berguna untuk mengidentifikasi masalah, perancangan dan pembuatan

prototype yang sesuai dengan masalah tersebut.

Metode untuk pengembangan sistem yang diterapkan untuk pembuatan prototype

merupakan metode pengembangan prototype. Berdasarkan Raymond McLeod, prototype

didefinisikan sebagai alat yang dapat memberikan ide kepada produsen ataupun calon pengguna

perihal bagaimana sistem tersebut beroperasi dalam wujud yang lengkap, dan cara kerja untuk

menghasilkan suatu prototype disebut prototyping.(Firman Agustian, 2013)

Gambar 1. 1 Metode Prototype

Proses-proses metode protoype tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 4: ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN …

1. Pengumpulan kebutuhan

Pengembang dan pengguna bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan

yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya.

2. Perancangan

Perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang

diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype.

3. Evaluasi Prototype

Pengguna/user mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk

memperjelas kebutuhan.

Metode prototype memiliki tahapan-tahapan di dalam proses pengembangannya. Tahapan

inilah yang menentukan keberhasilan dari sebuah prototype. Pengembang harus memperhatikan

tahapan dalam metode prototype agar hasilnya dapat diterima oleh pengguna/user. Dan tahapan-

tahapan dalam prototype tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pengumpulan kebutuhan

Pengguna dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh

perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan

dibuat.

2. Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus

pada penyajian kepada pengguna (misalnya dengan membuat input dan format output).

3. Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pengguna apakah prototyping yang sudah dibangun

sudah sesuai dengan keinginan pengguna. Jika sudah sesuai maka langkah keempat akan

diambil. Jika tidak, maka prototyping direvisi dengan mengulang ke tahap pengumpulan

kebutuhan, membangun prototyping, dan evaluasi prototyping.

4. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam

bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites

dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dapat dilakukan dengan White Box, Black Box,

Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.

6. Evaluasi sistem

Pengguna mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan

yang diinginkan. Jika sudah, maka langkah ketujuh yaitu menggunakan sistem dilakukan,

jika belum maka mengulangi ke tahap mengkodekan sistem dan menguji sistem.

7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak atau software yang telah diuji dan diterima pengguna siap

untuk digunakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Flowchart Analisis Sitem Berjalanan

Proses sistem berjalan saat ini masih mengunakan cara manual yaitu pemilik lahan

biasanya hanya mengira-ngira saja apakah tanah itu layak atau tidaknya buat dijadikan lahan

bercocok tanam dengan cara melihat tanah lalu melakukan penyiraman secara manual pada

tanaman cabai tersebut, jika suhu tanah dan kelembaban tanah dibawah angka idealnya kondisi

tanah maka pertumbuhan akan terhambat, tidak berbuah dan hasil panen tidak akan mendapat hasil

yang maksimal.

Page 5: ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN …

Gambar 1. 2 Flowchart Analisis Sitem Berjalan

Analisis Kebutuhan Sistem

Prototype monitoring kondisi tanah yang terintegrasi dengan web berbasis internet of

things dapat membantu pemilik lahan untuk mendapatkan informasi tentang kondisi kondisi tanah

yang terhubung langsung ke jaringan internet. Cara penggunaan prototype cukup mudah,

tancapkan adaptor ke sumber listrik sebagai sumber daya dan hubungkan ke jaringan internet,

tancapkan sensor ke dalam tanah dan akan menampilkan informasi melalui web dan lcd. Informasi

yang ditampilkan pada web dan lcd meliputi suhu dalam derajat celcius dan fahrenheit,

kelembaban dengan nilai analog dan persen, kondisi tanah kering, lembab atau basah , dan status

pompa air nyala atau mati. Kondisi tanah yang baik berdasarkan suhu tanah antara 24 – 30ºC atau

75 - 86°F dan kelembaban tanah antara 60-80%, jika suhu tanah dan kelembaban tanah dibawah

angka idealnya kondisi tanah maka pertumbuhan akan terhambat.

Gambar 1. 3 Flowchart Analisis Kebutuhan Sistem

Page 6: ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN …

Berdasarkan flowchart di atas dapat dijelaskan secara garis besar prinsip kerja prototype

ini, setelah alat aktif dan sensor menyala, kemudian sensor suhu DS18B20, dan sensor kelembaban

tanah YL-69 akan langsung membaca kondisi tanah. Sensor DS18B20 bisa membaca mulai dari -

55°C s/d 125°C dan -67°F s/d 257°F. Sensor YL-69 membaca kelembaban tanah berdasarkan nilai

analog dan nilai persen. Kelembaban tanah berdasarkan nilai persen bertujuan untuk menentukan

kondisi tanah basah, lembab, kering dan mematikan atau menyalakan pompa.

Rancangan Model Sistem

Gambar 1. 4 Rancangan Model Prototype

Komponen-komponen yang terdapat pada gambar diatas adalah sebagai berikut:

1. Adaptor

2. Modular regulator MB102

3. NodeMCU ESP8266

4. Sensor DS18B20

5. Sensor YL-69

6. Breadboard

7. Liquid Crystal Display (LCD) 20x4

8. Relay

9. Inter Integrated Circuit (I2C)

10. Pompa air mini (Water pump)

11. Laptop

Gambar 1. 5 Rancangan Perakitan Prototype

Seluruh komponen alat seperti sensor DS18B20, sensor YL-69, modular regulator

MB102, breadboard, dan dihubungkan ke NodeMCU ESP8266. Setelah semua komponen

Page 7: ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN …

terpasang kemudian adaptor dihubungkan ke sumber aliran listrik. Komponen-komponen dari

prototype ini memiliki fungsi seperti berikut, yaitu:

1. Adaptor, sebagai input penyuplai tegangan utama yang terhubung pada listrik agar

seluruh komponen yang tersambung pada NodeMCU ESP8266 dapat berjalan sesuai

dengan yang sudah di program, dan dengan menggunakan tegangan 5v.

2. Modul regulator MB102, berfungis sebagai papan penyalur daya listrik yang dihubungkan

melalui breadboard dan mengalirakan daya listrik ke semua perangkat yang terpasang.

3. NodeMCU ESP8266, sebagai papan sirkuit untuk menghubungkan sensor dan beberapa

rangkaian lainnya. NodeMCU ESP8266 sebagai media penyimpanan kode dan

konektifitas nirkabel untuk prototype dan juga untuk menghubungkan beberapa sensor

menggunakan kabel jumper.

4. Sensor DS18B20, berfungsi sebagai pengukur suhu tanah.

5. Sensor YL-69, berfungsi sebagai pengukur kelembaban tanah.

6. Breadboard, sebagai tempat memasangkan kabel input dan output, komponen kecil untuk

alat, sensor, NodeMCU ESP8266, beserta modul-modul yang digunakan.

7. Liquid Crystal Display (LCD) 20x4, berfungsi untuk menampilkan

informasi tentang alat aktif, suhu tanah, kelembaban tanah, dan keadaan

pompa nyala atau mati.

8. Relay, berfungsi sebagai saklar elektronik atau pemutus arus listrik pada pompa air dan

diberi kondisi tertentu yang telah diberi code di modul NodeMCU ESP8266.

9. Inter Integrated Circuit (I2C), dipasangkan ke LCD untuk menghemat pin yang akan

dihubungkan ke NodeMCU ESP8266.

10. Pompa air mini (Water pump), berfungsi untuk mengalirkan air ke tanah.

Diagram Konteks

Gambar 1. 6 Diagram Konteks

Data Flow Diagram (DFD) Level 1

Gambar 1. 7 Data Flow Diagram (DFD) Level 1

Page 8: ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN …

Hasil dan Tampilan Alat dan Aplikasi

Tampilan Alat

Gambar 1. 8 Tampilan Alat

Tampilan Antarmuka Masukan Sistem

1. Tampilan Halaman Login

Gambar 1. 9 Tampilan Halaman Login

Tampilan halaman login terdapat terdapat dua text-box untuk mengisi username,

password, terdapat juga checkbox unutk menampilkan karakter password dan tombol

masuk. Halaman login ini berfungsi untuk mengakses menu-menu selanjutnya.

Page 9: ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN …

2. Tampilan Halaman Dashboard

Gambar 1. 10 Tampilan Halaman Dashboard

Tampilan halaman dashboard sebagai halaman pertama yang muncul setelah login.

Terdapat menu dashboard, grafik, dan tabel di sampig kiri dan tombol keluar di pojok

kanan atas, keterangan rentang suhu dan kelembaban tanah, keterangan kondisi tanah

berdasarkan nilai persen dari sensor kelembaban tanah, keterangan nyala atau matinya

pompa air secara otomatis dari sensor kelembaban tanah berdasarkan nilai persen.

3. Tampilan Halaman Grafik Suhu Tanah

Gambar 1. 11 Tampilan Halaman Grafik Suhu Tanah

Tampilan halaman grafik pada sistem berfungsi untuk menampilkan

grafik suhu tanah, terdapat filter tangal dan waktu untuk melihat grafik dihari

sebelumnya.

Page 10: ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN …

4. Tampilan Halaman Grafik Kelembaban Tanah

G

a

m

b

a

r

4

.

Gambar 1. 12 Tampilan Halaman Grafik Kelembaban Tanah

Tampilan halaman grafik pada sistem berfungsi untuk menampilkan

grafik kelembaban tanah, terdapat filter tanggal dan waktu untuk melihat grafik dihari

sebelumnya.

5. Tampilan Halaman Hasil Filter Grafik Suhu Tanah

G

a

m

b

a

r

4

.

1

T

a

Gambar 1. 13 Tampilan Halaman Hasil Filter Grafik Suhu Tanah

Tampilan halaman ini menampilkan grafik suhu tanah dari hasil filter tanggal dan

waktu, dan terdapat tombol untuk kembali ke grafik realtime.

Page 11: ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN …

6. Tampilan Halaman Hasil Filter Grafik Kelembaban Tanah

G

a

m

b

a

r

4

.

Gambar 1. 14 Tampilan Halaman Hasil Filter Grafik Kelembaban Tanah

Tampilan halaman ini menampilkan grafik kelembaban tanah dari hasil filter

tanggal dan waktu, dan terdapat tombol untuk kembali ke grafik realtime.

7. Tampilan Halaman Tabel Data Monitoring

G

a

m

b

\

a

r

4

.

2

Gambar 1. 15 Tampilan Halaman Tabel Data Monitoring

Tampilan halaman tabel ini menampilkan informasi data monitoring yang

tersusun dalam tabel.

Page 12: ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN …

8. Tampilan Cetak Laporan Data Monitoring

Gambar 1. 16 Tampilan Cetak Laporan Data Monitoring

Tampilan halaman ini untuk memilih tanggal, waktu, dan kondisi tanah yang akan

dicetak.

Tampilan Antarmuka Keluaran Sistem

1. Tampilan Laporan Data Monitoring

Gambar 1. 17 Tampilan Laporan Data Monitoring

Tampilan laporan monitoring menampilkan data berdasarkantanggal, waktu dan

kondisi tanah dari tabel dalam bentuk pdf.

Page 13: ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN …

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada alat monitoring kondisi tanah dan

penyiraman otomatis pada tanaman cabai di lahan gambut dengan web menggunakan NodeMCU

ESP8266 berbasis internet of things, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Dengan alat monitoring kondisi tanah ini bisa membantu pemilik lahan untuk memantau

keadaan perubahan kondisi tanah pada lahan gambut berdasarkan suhu tanah dan

kelembaban tanah dengan web dan layar lcd yang terdapat pada alat tersebut apakah

kondisi tanah dalam keadaan kering, lembab, atau basah.

2. Terdapat penyiraman otomatis yang berguna untuk menjaga suhu tanah dan kelembaban

tanah sehingga tanaman cabai serta tanah pada lahan gambut menjadi subur dan

menghasilkan buah yang bagus.

3. Pemilik lahan bisa melihat rekap data monitoring kondisi tanah di hari dan di waktu

sebelumnya dengan laporan yang terdapat pada aplikasi web.

Saran

Dari hasil penelitian pada alat monitoring kondisi tanah dan penyiraman otomatis pada

tanaman cabai di lahan gambut dengan web menggunakan NodeMCU ESP8266 berbasis internet

of things didapatkan kekurangan, maka dari itu disarankan beberapa hal untuk pengembangan dan

penyempurnaan dari alat ini, yaitu:

1. Penambahkan sensor pH tanah untuk mengetahui kondisi tanah baik atau tidak berdasarkan

kadar asam dan basa nya.

2. Penambahkan sistem pemupukan otomatis agar tanah dan tanaman cabai terjaga kesuburan

nya.

3. Penambahkan catu daya tambahan seperti baterai dan pengisian daya pada baterai

menggunakan panel surya yang berguna untuk menjalakan alat apabila listrik padam.

4. Untuk mengetahui sisa air didalam penampungan air, dibutuhkan sensor ultrasonik dan

memberi notifikasi pada aplikasi web kepada pemilik lahan untuk pengisian ulang air.

5. Penambahan SMS Gateway untuk memonitoring apabila jaringan internet tidak stabil,

gangguan, atau jaringan internet mati untuk sementara waktu.

REFERENSI

Aldyanto, I. (2016). Penentuan Indeks Kualitas Tanah Sawah Berdasarkan Produktivitas Padi Di

Kabupaten Sragen. Universitas Sebelas Maret Institutional Repository. Diakses pada 26

Maret 2020, dari https://eprints.uns.ac.id/29330/.

Alexandromeo. (2017). Belajar Html : Apa Itu Html ? Pengertian, Sejarah, Contoh Program Html -

Makinrajin. Diakses pada 26 Maret 2020, dari https://makinrajin.com/blog/apa-itu-

html/.

AllGoBlog. (2017). Apa Itu Arduino Ide Dan Arduino Sketch ? Diakses pada 26 Maret 2020, dari

http://allgoblog.com/apa-itu-arduino-ide-dan-arduino-sketch/.

Andi Magfiranur, S. (2019). Menjaga Kesuburan Tanah. Diakses pada 26 Maret 2020, dari

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/83131/Menjaga Kesuburan-Tanah/.

Ardeana Galih Mardika, R. K. (2019). Mengatur kelembaban tanah menggunakan sensor

kelembaban tanah yl-69 berbasis arduino pada media tanam pohon gaharu. JOEICT

(Jurnal of Education and Information Communication Technology), 03, 130–140.

Belajariot. (2018). Berbagai Macam Kabel Jumper. Diakses pada 25 Maret 2020, dari

https://belajariot.com/berbagai-macam-kabel-jumper/.

Page 14: ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN …

Balittanah. (2014). Apa Yang Dimaksud Dengan Tanah ? Diakses pada 25 Maret 2020,dari

http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/en/berita-terbaru-topmenu-58/1094-

tanah33.

Bertus, N. (2015). Belajar Menggunakan Microsoft Visio. Diakses pada 26 Maret 2020, dari

https://www.softovator.com/belajar-menggunakan-microsoft-visio/.

BootupAcademy.ai. (2019). Pengertian Mysql, Kegunaan, Kelebihan, Dan Contoh Mysql – Bootup

Academy Blog. Diakses pada 26 Maret 2020, dari https://bootup.ai/blog/pengertian-

mysql/.

Burange, A. W., & Misalkar, H. D. (2015). Review of Internet of Things in Development of Smart

Cities with Data Management & Privacy. International Conference on Advances in

Computer Engineering and Applications, (pp. 189–195).

Damayanti, V. (2017). Pengertian dan Manfaat Adaptor/Power Suplay. Diakses pada 25 Maret 2020,

dari http://eprints.polsri.ac.id/4537/3/File III.pdf.

Fatma, D. (2017). Tanah Gambut: Ciri-ciri, Proses Terbentuk, Jenis dan Persebarannya. Diakses pada

29 Maret 2020, dari https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/tanah-gambut.

GPinstrument. (2017). Breadboard Dual Power Supply 3.3 5v Mb102 Mb102 Arduino Dc

Regulator. Diakses pada 26 Maret 2020, dari

https://fjb.kaskus.co.id/product/58ff8e2cded770b11f8b4568/breadboard-dual-power-

supply-33-5v-mb102-mb-102-arduino-dc-regulator.

Hambali, S. K. (2015). Internet of things. Journal of the Institute of Telecommunications

Professionals, 9(4), 38.

Ikram. (2011). Kualitas Tanah. Diakses pada 26 Maret 2020, dari

http://ikramilmutanah.blogspot.com/2011/08/kualitas-tanah.html.

IndoWebsite. (2018). Pengertian Website Adalah Laman Berisi Informasi. Diakses pada 26 Maret

2020, dari https://www.indowebsite.id/website/.

Irawan, S. P. (2017). Pelajari Tentang Sensor Suhu Ds18b20 Dan Bagaimana Penyambungan Alat

Tersebut Sebagai Input Pada Perangkat Raspberry Pi Sebagai Sensor Suhu Sebuah

Ruangan. Diakses pada 25 Maret 2020, dari https://kl801.ilearning.me/2017/02/26/pelajari-

tentang-sensor-suhu-ds18b20-dan-bagaimana-penyambungan-alat-tersebut-sebagai-input-

pada-perangkat-raspberry-pi-sebagai-sensor-suhu-sebuah-ruangan/.

Kho, D. (2015). Pengertian Relay dan Fungsi Relay. Diakses pada 1 Juni 2020, dari

https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/.

Kiki Heruwati, Sp, Sri Endah M, S. (2019). Pengaruh Ph Tanah Terhadap PertumbuhanTanaman.

Diakses pada 24 Maret 2020, dari

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/75448/pengaruh-ph-tanah-terhadap-

pertumbuhan-tanaman/.

Sippa. (2015-2019). Bab 4 Profil Kabupaten Barito Kuala. 1–17. RPI2JM Kabupaten Barito Kuala.

Diakses pada 25 Mei 2020, dari

http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_f4dbfd

c59e_BAB%20IVBab%204.pdf.

Nani Sumarni, A. M. (2005). Bididaya Tanaman Cabai Merah. Bandung: Balai Penelitian Tanaman

Sayuran.

Nurfalach, D. R. (2010). Budidaya Tanaman Cabai Merah (Capsium Annum L.) Di Uptd Perbibitan

Tanaman Hortikultura Desa Pakopen Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

Universitas Sebelas Maret. Diakses pada 25 Mei 2020, dari https://eprints.uns.ac.id/8836/.

Qwords. (2020). Pengertian Xampp Lengkap Dengan Fungsi Dan Cara Instalasi. Diakses pada 1 Juni

2020, dari https://qwords.com/blog/pengertian-xampp/.

Rahman, S. (2014). Mengenal Apa itu Javascript, Fungsi dan Contoh Penggunaannya. Diakses pada

26 Maret 2020, dari https://www.devaradise.com/id/2014/11/pengertianl-apa-itu-

javascript-manfaat-cara-kerja.html.

RF, H. (2018). Apa Itu Css (Cascading Style Sheets)? Diakses pada 26 Maret 2020, dari

https://www.apacara.com/tutorial/apa/apa-itu-css-cascading-style-sheets.html.

Sommerville, I. (2011). Metode Waterfall Dalam Software Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak).

Jakarta: Erlangga.

Sujarwo. (2017). Pengertian Bahasa Pemrograman C. Diakses pada 24 Maret 2020, dari

http://student.blog.dinus.ac.id/sujarwo/2017/07/20/pengertian-bahasa-pemrograman-c/.

Wang, C., Daneshmand, M., Dohler, M., Mao, X., Hu, R. Q., & Wang, H. (2013). Guest Editorial -

Special issue on internet of things (IoT): Architecture, protocols and services. IEEE

Sensors Journal, 13(10), 3505–3508.

W, Rian Yulianto. (2019). Ekstensi dan Tema Visual Studio Code yang Saya Gunakan. Diakses pada

Page 15: ALAT MONITORING KONDISI TANAH DAN PENYIRAMAN …

26 Maret 2020, dari https://medium.com/kode-dan-kodean/ekstensi-dan-tema-visual-

studio-code-yang-saya-gunakan-6c3555762816.

Widiyaman, T. (2018). Mengenal Modul Nodemcu Esp8266, Sikecil Yang Handal Untuk Iot |

Warriornux. Diakses 25 Maret 2020, dari https://www.warriornux.com/mengenal-

nodemcu-esp8266-iot/.

Wikipedia. (2019). Cabai. Diakses 1 Juni 2020, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Cabai.

Wikipedia. (2020). Nodemcu. Diakses pada 25 Maret 2020, dari

https://en.wikipedia.org/wiki/NodeMCU.

Wildani, Erick Pratama. (2017). Rancang Bangun Sistem Monitoring Penggunaan Daya Listrik Di

Rumah Tangga. Diakses pada 26 Maret 2020, dari

http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15294?show=full.

Yulias, Zefrani. (2011). Apa itu Mikrokontroler?. Diakses pada 24 Maret 2020, dari

http://blog.famosastudio.com/2011/07/edukasi/apa-itu-mikrokontroler/178

Yulias, Zefrani. (2011b). Tutorial Breadboard Untuk Arduino | Famosa Studio Blog. Diakses pada 25

Maret 2020, dari http://blog.famosastudio.com/2011/06/tutorial/tutorial-breadboard-untuk-

arduino/59.

Zulfikar, M. (2015). Apa itu Fritzing ?. Diakses pada 26 Maret 2020, dari http://

zulfikar218.blogspot.com/2015/05/apa-itu-fritzing.html.

Agustian, Firman. (2013). Metode Prototyping. Diakses pada 24 Maret 2020, dari

https://agustian354.wordpress.com/2013/05/14/331/.